(05) Date Mate

67.3K 428 27
                                    

"Gue pake ini ajalah ya." Akhirnya Ayu memutuskan dia memakai baju apa untuk belanja bulanannya ke Mall Kota Cassablanca.

"Najis, 20 menit lo make kutang bolak-balik nyari baju, ujungnya cuma make kaos item sama hotpants."

"Yang lu keluhin apa nih? Gue yang lama nyari baju, atau 20 menit lu liat gue pake BH sama celana dalem tapi gak bisa ngapa-ngapain? Hahahaha"

"Dua-duanya! Ayo buruan mau gue anter gak, kalo gak gue balik ngantor nih."

Ayu berjalan mendekatiku, duduk di pangkuanku, membelai pipiku sambil berkata manja.

"Anter ya, please, masa gak mau, nanti dikasih jatah mantan deh, nanti tapi."

Pertahanan jebol kapten, gue gak kuat diginiin.

"Iya iya iya." Jawab ku. Sambil meremas lembut dadanya.

"Aawwh, sebentar ya, gue dandan dulu" Ayu beranjak dari pangkuanku setelah menjewer telingaku.

"Dandan berapa lama?"

"20 menitlah."

"Edan, jatah mantannya harus lebih ini sih"

"Iya tenang aja, yang penting lu sabar. Hahahaha"

Aku mengirim pesan di group WA kantor, untuk menginfokan bahwa aku sepertinya kembali ke kantor agak sore.

Lalu aku membuka kemejaku, dan bertelanjang dada. Kemudian aku ke kasur Ayu. Untuk sekedar memejamkan mata sejenak.

Aku membayangkan di kasur inilah Ayu dan Suaminya yang culun itu ngesex.

Kalian ingin tau kenapa aku menyebut suaminya culun? Aku tidak ingin menjatuhkan citra orang yang sudah jatuh. Tapi okelah untuk sekedar membuat cerita agak panjang sambil menunggu Ayu bersolek.

Dias Sapto Sucipto. Dari susunan penggalan namanya aja udah jomplang. Dia menang cuma dua hal dariku kalau aku tebak. Pertama lebih kaya, kedua kontolnya lebih besar. Heran kenapa Ayu bisa sama dia. Perawakkanya ya lebih pendek dari aku dan Ayu, jenggot nanggung di bawah bibir, kacamata tebal karena silinder, rambutnya mas-mas pegawai biasa.

Aku tidak ingin tau kenapa Ayu bisa mau dengannya, itu biar privasi dia. Aku melihat ke arah Ayu, dia masih memakai make up, aku tidur sebentar deh.

Entah berapa lama aku tertidur, saat aku membuka mata, ada Ayu duduk di atasku.

"Yuk Ndre, gue udah siap"

Aku langsung bangkit duduk dan melumat bibirnya. Ayu mendorong badanku.

"Udah siap berangkat goblok, bukan udah siap ML, hahaha"

"Ngomong dong jangan ambigu. Lagian ngapain duduk di situ sih, ngepas lagi posisinya"

"Seneng aja gue bikin lu pusing karna kentang, hahahaha."

Aku kembali bangkit lalu aku banting Ayu ke sebelah, dan aku cium bagian leher dan belakang kupingnya. Ayu mendesah sambil berontak.

"Aawhssss Ndre, rese banget ih, aaaah, lepas, gue gigit nih ya."

"Hahahaha rasain emang enak nanggung juga"

"Rese lu, tapi segitu doang mah gak bikin nendang sangenya"

"Nantangin lu ya"

"Eh iya iya ampun ampun, ayo dong Ndre, gue acak-acakkan lagi ni."

Aku bangkit setelah menggesek-gesek celanaku yang menonjol ke hotpantsnya. Ayu menggigit lenganku pelan.

Kami bersiap untuk ke Kokas, aku memakai kembali kemejaku dan sepatu, lalu kami keluar kamar menuju lift setelah Ayu memastikan tak ada jejak dariku yang tertinggal, karena infonya Sapto mau ke Apart nanti malam untuk mengambil sesuatu dan jemput Ayu.

SI KEDUA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang