(17) Monica Saliem (satu)

35.2K 287 4
                                    


"Kamu main band ya? Lengan kamu penuh sama tato gitu?" Tanya Monica di lobby kampus.

"Engga, tapi aku di musik juga sih, ada lah namanya, tapi bukan band." Jawabku sambil mengerjakan tugas mendesain logo untuk tugas kuliah Monica

"Owh, terus orang tua kamu fine-fine aja liat ini?"

"Aku gak punya orang tua, Ayahku katanya kecelakaan pesawat saat bertugas ke Aceh. Ibuku meninggal setelah 2 bulan melahirkanku, dari kecil aku tinggal di Panti. Karena sekarang udah kuliah, aku kost di sekitaran sini sambil sesekali pulang ke panti pas weekend buat bantu Ibu Laksmi ngurus panti."

"Maaf aku gak tau" Monica merasa tidak enak.

"Santai aja Mon, ini udah selesai tugas kamu" Aku menyerahkan tugasnya yang telah selesai aku kerjakan

"Kamu jago gambar ya, bagus banget ini" Monica tampak terkesan dengan hasilnya.

"Ya jago sih enggak, rata-rata air aja. Banyak yang lebih jago temen-temen di DKV. Tugas buat kapan?"

"Nanti Mata Kuliah jam 1 nih. Kamu udah gak ada mata kuliah lagi?"

"Ada, nanti jam 3, kamu mau kemana sambil nunggu jam 1?"

"Gak tau nih, temen-temenku ngajak makan sih, kalo kamu?"

"Aku gak tau nih, paling ke kostan"

"Mau ikut makan bareng temen-temen aku?"

"Boleh, makan dimana sih emang?"

"Di Ayam Bakar Mas Leman seberang kampus"

"Yaudah yuk, aku bosan dikostan"

Aku dan Monica menysul teman-temannya makan siang, Ayam Bakar Mas Leman ini lumayan laku di kampusku, apalagi ownernya suka menjadi sponsor untuk acara-acara kampus. Maka dari itu semua Mahasiswa-Mahasiswi di sini sudah khatam soal rasa dan menu di sini.

Teman Monica ada 4 orang, 2 wanita, 2 cowok, menurut gosip yang aku dengar, salah satu cowok di gengnya Monica suka dengannya. Namanya Aldi, gak pake Taher, karena dia bukan artis. Perawakkannya ya okelah dari segi tampang, anak orang kaya, rambutnya gondrong tanggung. Aku harus melihat agak ke bawah jika berbicara dengannya, karena dia dan Monica memiliki tinggi yang sama.

Aldi ini agak tidak suka denganku, karena mungkin dia mendengar gosip bahwa aku sedang berupaya mendekati Monica, karena aku adalah orang yang cuek, aku tidak pernah merasa bersalah dan risih di hadapan Aldi.

"Mon, lo udah gue pesenin ya" Kata Aldi yang cari perhatian.

"Oke makasih ya Al" Aku dan Monica duduk. Aku sengaja duduk di tengah-tengah antara Monica dan Aldi. Kasihan mereka, karena sepertinya sudah menset tempat untuk Monica agar duduk di sebelah Aldi. Sekali lagi, aku tidak perduli.

Mereka yang tadinya tertawa-tawa saat ngobrol, namun melihat Monica datang bersamaku, suasana menjadi agak kaku dan hening.

Persetan.

Aku hanya berdialog dengan Monica, sambil sesekali Monica membawaku untuk masuk ke pembicaraan dengan temannya.

"Jadi kalo gue bilang, Pak Edi itu emang suka sembarangan banget kalo ngasih tugas, sama katanya kaya waktu Juandre diajar sama dia, ya kan?"

"Yo'i" Kataku singkat sambil menyeruput es teh manis. Biasa, Tipikal senior kampus, jaga image.

"Kita boleh gak nanti diajarin bikin skripsi Ndre, kamu sidang kan Minggu ini?"

"Boleh" Kataku

"Gak seru ya, kalo skripsi aja minta diajarin Mon, mending kita kerjain bareng-bareng nanti, kita kan masih sekelas sampe 4 Semester ke depan" Jawab Aldi yang sepertinya mulai gerah karena daritadi Monica seolah mempromosikan aku.

SI KEDUA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang