♦letztes Kapitel♦

2.4K 184 29
                                    

"WOI JISUNG AYO CEPETAN!" seru haechan dari arah ruang tamu,

"SABAR BANG! GUE LAGI MAKE DASI NIH!"

"TERIAK TEROZ LAMA-LAMA GUE LAKBAN JUGA TUH MULUT" haechan nyengir ke taeyong

"Maaf bang khilaf" taeyong yang sudah rapi dengan pakaian nya hanya mendengus

Hari ini adalah hari kelulusan jisung dan chenle, tetapi jisung masih belum keluar dari kamarnya.

Di kamar, jisung menghela nafas lalu menatap figura yang ia tempel di dinding kamarnya.

Di dalam figura tersebut terdapat jisung yang sedang merangkul chaerin, mereka berdua berfoto menggunakan baju sekolah. Foto itu di ambil saat chaerin pertama kali masuk sekolah.

Jisung tersenyum kecut "coba aja kalo kamu masih di sini," selalu kata-kata itu yang keluar dari mulut nya ketika melihat figura tersebut. Nyatanya setelah kejadian 2 tahun lalu tidak ada satu orang pun yang bisa mengisi hati jisung. Hati nya tetap sama, kosong.

Chenle yang sedari tadi sudah berada di kamar jisung ikut berkaca-kaca, chenle berjalan maju lalu merangkul pundak jisung dengan erat.

"Jangan sedih, adek udah bahagia di sana." jisung mengangguk lalu menghapus air matanya. "Ayo turun, abang-abang udah pada nunggu"

Chenle turun ke bawah di ikuti jisung di belakang nya.

"Semua udah siap?" tanya taeil yang lain mengangguk

"Yaudah ayo berangkat nanti telat"

.
.
.
.
.
.

"Selamat adek-adek gue!" pekik haechan dan jaemin lalu memeluk jisung dan chenle,

"Makasih bang" balas jisung dan chenle

Abang-abang yang lain mengikuti haechan dan jaemin, memberi selamat kepada dua adek bontot mereka.

"Coba kalo ada chaerin dia pasti ikut naik ke panggung tadi" yang lain menghela nafas, ikut sedih.

"Lihat kamu sama chenle yang jadi nomor satu dan dua sekolah udah bisa bikin adek seneng kok dari sana" hibur taeil

"Jisung, chenle selamat ya!" jisung dan chenle menoleh ke arah belakangnya

"Makasih jeong, selamat juga buat lo" balas mereka berdua, jeongin tersenyum lalu berjabat tangan dengan kedua saudara itu.

"Jisung, chenle, selamat ya" kedua nya kembali memutar badan, ketikat melihat siapa yang berbicara keduanya tersenyum sendu

"Makasih, kak Yang-yang"

Yang-yang, pria yang sudah di donorkan hati oleh chaerin.

Setelah acara selesai, anak-anak deorge keluar dari halaman sekolah hendak pulang kembali ke rumah.

Tanpa mereka sadari, mereka sedari tadi sudah di perhatikan seorang wanita dari arah fooftop, ketika anak-anak deorge sudah menghilang dari pandangan, wanita tersebut tersenyum-lembut dan manis- kemudian menggumankan tiga kata.


'terimakasih, terimakasih, terimakasih'.







---

Finish wkwkwk, maaf ya kalo ceritanya tidak sesuai ekspetasi kalian semua! Buat yang udah mau mampir dan meninggalkan jejak, Terimakasih!

---


Brother || NCT (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang