♦vier♦

2.5K 202 1
                                    





°°°

Bel istrahat sudah berbunyi dari 2 menit yang lalu tapi jeongin dan chaerin baru menyelesaikan catatan matematika.

"Ayen ayo ke kantin!" Ayen, panggilan dari Chae untuk jeongin.

Jeongin menggeleng kan kepalanya pertanda ia tak mau ke kantin, chaerin menatapnya bingung

"Kenapa?"

"Aku ga punya uang" jawab jeongin polos, chaerin terkekeh lalu menarik tangan jeongin

"Ini hari pertama aku masuk, aku traktir, oke?"

"Ng—"

"Aku nggak nerima penolakan Ayen" sahut chaerin cepat lalu menarik tangan jeongin ke kantin. Di koridor banyak yang menatap tidak suka ke arah jeongin entah itu pria maupun wanita.

'Gue denger cewe itu adek nya anak-anak nct'

'Yang bener? Beruntung banget dong!'

'Iyap, cewe nya cantik khas keluarga Deorge'

'Oh itu yang di anter kak taeyong tadi pagi, iyakan?'

'Itu adek nya hyunjin bukan sih?'

'Iya,kok mau ya si chae main sama jeongin'

'Cantik dan kaya tapi milih temen modelan kaya jeongin si anak beasiswa yang cupu, malu ga ya?' 

Jeongin semakin menunduk, dia sudah menduga ini pasti bakalan terjadi kalo dia jalan sama chaerin. Chaerin yang dari tadi cuma diem langsung berjalan ke arah cewe-cewe yang baru saja selesai berbicara tentang semua keburukan jeongin.

"Terus kenapa kalo gue temenan sama cowo modelan jeongin? Ada masalah buat lo?" sarkas Chae lalu menatap name-tag yang berada di dada wanita tersebut—Jeon Somi.

Somi dan teman-temannya langsung diam ketika melihat Chaerin. Jeongin dengan cepat menarik chaerin pergi dari sana lalu kembali berjalan menuju kantin sekolah. Sampai di kantin semua orang kembali menaruh perhatian kepada chaerin dan jeongin. Sadar jika dia menjadi pusat perhatian jeongin langsung menundukkan kepalanya,lagi.

Chaerin menggenggam tangan milik jeongin,

"Jangan menunduk, mereka bakal ngerasa menang kalo kamu menunduk" Jeongin menatap chaerin lalu mengangguk, mereka berjalan ke arah meja pojok lalu memesan makanan.

Chae dan jeongin asik berbincang sampai tidak sadar meja mereka sudah di kelilingi cowo-cowo yang menatap jeongin tidak suka.

"Dek lo ngapain disini? . . lo makan sama dia?" Chae menatap pria yang baru saja menegur jeongin, sedangkan jeongin sudah menunduk pasrah.
"Dek, lo tau kan kita sama dia berbeda?"

"Maaf, tapi kakak siapa?"

"Gue hyunjin. Hwang Hyunjin kakaknya jeongin" hyunjin beralih menatap adiknya yang tengah menunduk "ayo keluar"

"Ck, harus nya lo bawa adik lo keluar dari tadi" Chae menatap jeno yang baru saja berbicara, dia tidak suka.

"Tau nih, berani-berani nya temenan sama adek gue, sadar diri!" sahut renjun dengan nada yang lebih sinis.

"Adek yang ngajak Ayen temenan, adek yang ngajak Ayen ke kantin, berarti adek juga yang harus ke kelas bareng Ayen" hyunjin menatap chaerin dengan bingung, bagaimana dia bisa menjadi baik sedangkan kakak-kakaknya jauh dari kata baik.

"Tapi dek k—"

"Adek ga nyari teman yang punya kuasa dan uang banyak, berhenti ngatur adek dalam hal pertemanan adek bisa memilih sendiri mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk adek"

Brother || NCT (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang