Shen Qingqiu Stress

4K 602 60
                                    

Aku terharu,ternyata banyak yang nungguin ni ff,padahal ceritanya jelek hiyahiya
Sebagai permintaan maaf karna sudah lama tidak update
Ntar aku kasih kalian undangan ke nikahan aku sama Hua Cheng VIP
.

.

.

.

"Wei-Xiong,Wei-Xiong~" Panggil Nie Huaisang sambil berlari kecil ke arah Wei Wuxian yang sedang duduk santai di pinggir lapangan.

Pemuda yang dipanggil itu, hanya melirik sebentar ke arah suara lalu melanjutkan sesi kipas-kipasannya lagi dengan Jiang Cheng.

Maklum,lelah habis dimarahi oleh Shen Qingqiu karna tidak benar mengajari adik kelasnya bersenam. Ya, itu sih memang salah mereka.

Lagipula menurut mereka, latihan klub Voli hari ini terasa lebih sulit. Mungkin karena ada 4 makhluk tak diundang yang katanya mau nonton doang padahal aslinya mau modus.

Mari kita Kecualikan Lan Wangji dan Lan Xichen yang diem-diem aja di bangku penonton, tidak seperti 2 makhluk lainnya yang modus dengan alasan tidak masuk akal bin aneh.

Meskipun aslinya Lan Xichen sedikit curi-curi pandang ke arah Jiang Cheng.

"Wei-Xiong,kamu tidak mau membeli Rujak?" Tanya sahabatnya itu setelah dirinya sampai dihadapan Wei Wuxian. Biasanya sahabatnya yang tengil itu, ketika menjelang akhir kegiatan klub akan berlari ke luar sekolah sambil memanggil-manggil Abang Rujak yang kebetulan pas banget lewat di depan sekolah.

Mungkin Wei Wuxian sudah menghafal jamnya ketika si Abang Rujak Lewat. Oleh karna itu, ia selalu tepat waktu ketika memanggil tukang rujak yang kata anak cewe-cewe sekolahnya ganteng. Padahal menurut Wei Wuxian sih biasa-biasa aja. Masih gantengan dia, pikirnya.

"Abang rujaknya kemarin ngasih tahu, katanya dia tidak jualan hari ini." Balas Wei Wuxian santai.

Nie Huaisang mengernyit bingung. Apakah Wei Wuxian salah hari? atau salah tanggal? atau memang telinganya yang tidak dengar?

"Wei-Xiong. Abang rujaknya bilang, ia tidak jualan hari Minggu besok, bukan hari Sabtu. Jadi sekarang dia pasti jualan!" Ucap Nie Huaisang gemas. Bisa-bisanya Wei Wuxian salah dengar. Mungkin lain kali akan ia bawa ke klinik THT, biar di korek sampai habis kotoran yang melekat di telinga sahabatnya itu.

Eh tunggu sebentar, sejak kapan dirinya peduli dengan kegiatan aneh Wei Wuxian yang suka makan rujak sore-sore? Jangan-jangan dirinya ingin mengikuti jejak sahabatnya yang tengil itu? Astaga, ia kan masih ingin tubuh sehat yang makannya 4 sehat 5 sempurna.

Ketika Nie Huaisang sibuk dengan pikirannya yang menumpuk itu.Wei Wuxian tiba-tiba saja berdiri dan berlari keluar gedung, meninggalkan Jiang Cheng yang sedang menunggu kipasnya dikembalikan untuk ia berkipas-kipas ria.

Dikarenakan yang memegang kipas Jiang Cheng itu Wei Wuxian, alhasil sang pemilik kipas mendengus kesal, lalu ikut berlari mengejar Wei Wuxian sambil berteriak-teriak untuk meminta kipasnya dikembalikan.

Jangan lupakan Nie Huaisang yang sadar atas menghilangnya Wei Wuxian memutuskan untuk mengikuti Jiang Cheng dari belakang.

Shen Qingqiu yang semakin jengkel melihat ketiga murid biang masalahnya itu pergi, seketika melempar kipas yang ia pegang ke arah wajah Luo Binghe yang sedang asik makan cilok dengan Hua Cheng.

Memang dasarnya Luo Binghe nasibnya sial terus, tanpa sengaja kipas itu masuk ke dalam plastik cilok miliknya.

"SIALAN,KIPASNYA SAHA IEU TEH?! GELUD SIA MANEH!" Teriak Luo Binghe,tak terima. Cilok yang ia beli dengan sisa-sisa uang
yang nyelip di tas nya, terbuang sia-sia dengan tidak etisnya.

Hua Cheng yang melihat kesialan sepupunya itu tertawa terbahak-bahak. Suatu kebahagiaan tersendiri ketika melihat salah satu sepupu laknatnya mengalami hal yang sial.

"Hahahaha, wajah marah mu terlihat cocok dipajang di tembok pemakaman, Binghe. Apalagi,jika aku beritahu siapa yang melempar kipas itu, pasti wajahmu cocok jadi brand ambassador jamu beras kencur." Ucap Hua Cheng masih dengan tawanya yang kencang sambil menggenggam bahu Luo Binghe,berusaha menguatkan.

"HUA CHENG KEPARAT,MEMANGNYA SIAPA YANG BERANI-BERANINYA MELEMPAR KIPAS KEARAH KU?!" Kali ini suaranya ia lebih kencangkan. Siapa tahu pelakunya akan menunjukkan dirinya.

Ya, itu memang benar. Setelah mendengar suara teriakan Luo Binghe yang membahana itu. Shen Qingqiu berjalan dengan angkuh ke arah Luo Binghe.

"Aku yang melemparnya,ada masalah?" Karna mood Shen Qingqiu sedang buruk sebab ulah Wei Wuxian, ditambah teriakan Luo Binghe yang nyaring itu. Berakhirlah suara menyeramkan khas Shen Qingqiu, menginterupsi kegiatan Luo Binghe yang sedang mencak-mencak tidak jelas.

"E-eh? yang Melempar ini Shizun?"

"Bukan, abang cilok." Timpal Hua Cheng.

"Lah tadi Shizun bilang dia yang lempar." Jawab Luo Binghe plonga-plongo kayak orang dongo.

Shen Qingqiu yang melihat tingkah absurd Luo Binghe hanya menghela nafas pasrah. Sepertinya besok matahari terbit di sebelah barat, ia sudah tak sanggup lagi bertahan hidup ditengah orang-orang aneh ini.

"Shizun mau teh hangat? baru saja saya buatkan. Soalnya anda terlihat lelah, mungkin Shizun bisa duduk dulu, biar nanti saya yang mengatur anak-anak" Tawar Xie Lian sambil memegang secangkir teh.

Astaga, Shen Qingqiu rasanya seperti melihat malaikat yang turun dari langit. Ternyata masih ada orang normal di dunia ini, ia masih ada harapan untuk hidup.

"Terima kasih Xie Lian, kamu memang yang paling bisa ku andalkan." Sheng Qingqiu menerima tehnya sambil tersenyum.

Luo Binghe yang melihat Shen Qingqiu tersenyum pada orang lain, langsung uring-uringan tidak jelas. Dan yang menjadi korbannya tidak lain adalah Hua Cheng yang sedang berbunga-bunga memandang pujaan hati.

"Hua Chengggg...Shizun senyum sama orang lainnnn." Ucap Luo Binghe sambil bersandar ke pundak Hua Cheng.

"Bisa tidak jangan dekat-dekat, mulutmu bau cilok." Usir Hua Cheng, mendorong kepala Luo Binghe menjauh dari pundaknya.

"Ihhh Hua Cheng."

Luo Binghe yang emang dasarnya muka berwibawa, tapi sifatnya cengeng,makin nempel ke pundak Hua Cheng.

"Apaan sih kak Binghe, manja banget." Sindir Lan Jingyi dari tempatnya,di atas tiang net Voli.

Luo Binghe yang mendengarnya hanya memutar matanya malas. Ia tahu kalau meladeni Lan Jingyi, masalahnya mungkin akan tambah runyam. Sifatnya yang mirip Wei Wuxian itu harus diwaspadai.

Sementara itu di bangku penonton bagian belakang. Dua bersaudara Lan itu hanya diam tak berkutik. Pasalnya, mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan, gebetan mereka kan pergi keluar. Lalu apa yang mereka lakukan disini?









No Pict untuk Chapter ini,soalnya gaada yang cocok, mungkin chapter selanjutnya ada.

Makasih yang udah mau baca,maaf kalau kurang memuaskan,aku habis berkultivasi soalnya,biar bisa masuk isekai trus nikah sama Wangji.

Dan aku ada niatan update 2 Chapter Minggu ini

Aku kaget banget ternyata aku udah ga up berbulan-bulan haha.

Oke bye bye bestie

Trio Iblis di SMA MXTX [ Crossover ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang