Bel masuk telah berbunyi sekitar lima menit yang lalu. Namun seorang cewek seangkatan Radika dan Iren bernama Ratu itu masih santai berada diluar kelas. Bukannya sengaja, cewek itu sedikit kelimpungan karena salah masuk kelas IPS tadi. Sombong sih.
Saat sudah menyusuri koridor Bahasa, cewek itu alias Ratu menemukan plang di atas pintu bertuliskan XII BAHASA 4. Ratu mengangguk pasti dan mulai mendekat ke arah pintu yang tertutup.
Tok tok tok
Ratu mengetuk pintu dengan sabar, biasa diajar sopan oleh orangtua nya. Atau entah untuk pencitraan di hadapan para guru agar mendapat nilai lebih.
"Anak baru, anak Pak Arkan?" Tanya guru dari dalam saat membuka pintu. Ratu mengangguk.
"Silakan masuk dan perkenalkan diri." Ujar guru bernama dolpino. Masih ingat? Baca part Tuman gais kalo lupa.
Setelah masuk kelas banyak orang yang memekik histeris karena melihat manusia begitu syantik. Banyak mata memandangnya kagum dan senang ketika bisa satu kelas dengan Ratu anak pemilik sekolah.
Mata Ratu terus menatap ke arah kerumunan lima serangkai yang duduk berjejer dibarisan ketiga. Alias Dika cs duduk ditengah. Ratu menatap Dika intens, seolah lupa dengan manusia bernama Iren dan Ines yang siap menerjang jika diusik dari sisi mana saja.
"Hai, nama aku Ratu Nanda Prescila. Bisa manggil Ratu" Ujar Ratu mulai memperkenalkan diri. Semuanya mengangguk paham dengan semangat.
"Ratu cantik banget, mau dong jadi soulmate."
"Gila ini sih kaya idol kpop!"
"Visualnya bikin ngiler!"
"Anjirr, nikmat mana lagi yang kau dustakan."
Sahutan sahutan menggila dari seisi kelas membuat Ratu tersenyum senang. Bukan karena pujian, tapi karena dia bisa satu jelas dengan cowok yang tadi dia jumpai tapi sudah terlalu menggeret cewek terlebih dulu.
"Gak sia-sia gue disimpen di kelas ini."Gumam Ratu dengan tersenyum sambil menyelipkan rambutnya ke belakang. Dia merasa dia cantik, walaupun Dika sudah mempunyai pasangan. Dia akan dengan sangat senang membuat keduanya merenggang. Itu masalah gampang.
Kalo kata mbak Lesti, yang tunangan aja masih bisa ditinggalin, apalagi yang cuma ditanya makan apa belum. Hebat gak gue,
"Ratu kamu bisa duduk ditempat kosong ya." Ujar Dolpino.
Brukk
Brukk
Mendengar perkataan Dolpino yang merupakan ancaman bagi Dika cs, Bisma dan Reza berebut pindah tempat duduk.
Dika hanya cukup menoleh ke sampingnya, dimana Fatan duduk setia mendampingi dengan mengangkat jempolnya oke dan senyum tipis. Dika mengangguk lega dan santai.
Sementara itu, Bisma dan Reza masih berebut tempat dudui. Hendak mengisi kursi kosong di samping Gustian yang memang duduk sendiri.
Karena kalah saing. Akhirnya Bisma duduk diam di bangkunya semula. Membiarkan Reza mengambil alih kursi kosong itu.
"Demi nama cinta. Eh salah, atas nama persahabatan dan karena gue orang paling baik se-jagad raya. Lo gue lindungin dari tipu muslihat saiton yang mulai menyeruak, menyebar kemana-mana." Ujar Reza kepada Gustian. Tadi cowok itu mendengar sedikit ucapan Iren yang siap memukul rata Gustian jika berani main hati dengan cewek lain.
"Lo aman sama gue." Bisik Reza lagi. Lalu menegakkan tubuhnya patuh menghadap papan tulis.
"Kalian ngapain pindah tempat duduk?" Tanya Dolpino mencekam. Matanya menelisik liar menatap Bisma dan Reza yang sempat membuat kegaduhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sagittarius
Teen Fiction_______________________________________________________ "Masya allah! Perasaan salah mulu dah gue!" - Radika bebas. "Lo emang bakal selalu salah! Sampai Al Jabar berubah jadi Al Ghazali pun, lo bakal tetep salah!" - Shiren never surender ___________...