We oh wow wow wow wow
We oh ya ya ya ya
Tebak coba lagu apa 😭"Everybody say NO!" Teriak Iren kencang sampai terasa hampir merobohkan rumahnya. Cewek itu tengah bernyanyi ria sembari menuruni tangga menuju lantai dasar dengan banyak gaya.
"Everybody say NO!" Iren dengan pedenya terus melantunkan lirik itu. Sebenarnya dia tidak apal, parahnya dia tidak tau itu lagu apa, judulnya apa dan darimana. Tapi karena enjoy dan gabut. Maka terobos ajalah nying.
"Iren! Iren! Iren!" Mamanya memperingati dari dapur dengan berteriak juga. Tidak tanggung-tanggung mamanya itu memukulkan gagang sendok sayur ke panci yang sedang digunakannya untuk memasak.
"Everybody say, good morning!" Ujarnya ceria. Membuat orangtuanya melayangkan tatapan aneh. Iren yang pada dasarnya nyawa dan tingkat pedenya berlapis -apis ya hanya acuh. Santai gitu.
"Ngapain lo?" Tanya Yudhis sinis. Iren mencebik jijik.
"Sarapan lah om!" Jawabnya.
"Mau berangkat? Gak pusing? Udah minum obat? Emang gak lemes? Kenapa berangkat, biasanya aja sehat bolos tuh!" Ujar Vio beruntun.
"Pelan-pelan, ma!"
"Satu, aku berangkat hari ini. Dua, aku sehat walafiat alhamdulillah. Tiga, aku sarapan dulu baru ngobat. Empat, aku sudah kuat. Lima, akuuu gak punya duit makanya sekolah!" Jawab Iren satu satu.
"Heuh, anak kambing dasar!" Ujar Yudhis yang membuat tawa Iren menyembur.
"Tanpa kalian sadari, kalian mengaku kambing!"
"Ck, kamu itu anak nemu! Dari siluman kambing!" Jawab Yudhis membuat Iren kicep. Cewek itu menghentikan aktivitas mengunyah makannya membuatnya pipinya menggembung kanan kiri.
"Papa! Kenapa kamu bilang rahasia itu!" Ujar Vio dramatis. Iren berdecih lirih.
"Ntar tetiba ada gludug, terus ada gempa, hujan petir. Terus ada cerita bocah masuk ke dalam tanah! Pasaran!" Ujar Iren dengan menurunkan jempol kanannya.
"Kamu beneran anak kambing!" Jawab Yudhis lagi datar.
"Anak sapi Pa," Koreksi Vio.
"Ahh, gak mutu. Halunya gak logis. Gue gak nyampe, mending berangkat!"
"Minum obat dulu Ren!" Ujar mamanya mengingatkan.
"Ck. Ntar di sekula aja!"
"Nanti di sekolah kamu disangka ngobat lagi! Mau kamu jadi viral?" Ujar Yudhis. Iren geleng-geleng, Papanya pagi ini nampak ketus dan tidak bersahabat. Ucapannya pedas hari ini. Kalo bahasa kerennya sih savage.
"Minumnya di wc!" Sanggah Iren.
"Tuh, gitu kalo anak hasil netes telor laler! Jorok!" Ujar Mamanya.
"Allohumma, salah mulu!" Ujar Iren kesal. Cewek itu akhirnya membuka bungkusan obatnya yang memang sudah dibawanya dari kamar lalu mengeluarkan beberapa sesuai dosis dan menelannya tanpa minum.
"Berangkat, assalamu'alaikum!" Ujar Iren setelah menyalami kedua orang tuanya. Cewek itu bergegas pergi. Karen menurut ponselnya abang ojol sudah menanti di depan. Katakan Iren mager karena mager, karena mager. Ck, karena dia malas bawa mobil.
Orangtuanya, Vio dan Yudhis menggeleng takjub melihat aksi akrobat Iren menelan obat tanpa minum.
"Bener-bener ketuker anak itu!" Ujar Vio kagum.
****
"Tanam-tanam ubi! Tak perlu di bajak!" Nyanyi Ines di depan kelasnya. Dia jomblo sekarang, karen menurut penelitian nya hari ini sekitar 94% perkiraan Iren akan absen sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sagittarius
Tienerfictie_______________________________________________________ "Masya allah! Perasaan salah mulu dah gue!" - Radika bebas. "Lo emang bakal selalu salah! Sampai Al Jabar berubah jadi Al Ghazali pun, lo bakal tetep salah!" - Shiren never surender ___________...