Lain kali. Plan harus berterimakasih atau kalau perlu menyembah Gun dan juga Earth yang dengan tanpa ragu ataupun mengeluh membantu Plan mengatur urusan pekerjaan. Lima cabang restaurant keluarga milik Plan dan satu clothing brand yang dua bulan lalu baru saja grand opening. Benar, Plan berhutang budi pada kedua sahabat-nya yang memang kebetulan bekerja untuknya itu karna demi dewa dan dewi! Tanpa kedua teman terbaik-nya tersebut qkepala Plan sudah pasti akan meledak detik ini juga. Sebenarnya, Plan tidak sesibuk itu, ia adalah seorang wiraswasta, boss dari lima cabang restaurant keluarga yang dapat dikatakan bintang lima dan baru-baru ini membuka clothing brand sendiri bersama keponakan-nya, Perth. Plan hanya pergi ke kantor di jam sepuluh pagi dan kembali di jam tiga sore. Pekerjaan-nya sudah banyak yang mengatur dan Plan benar-benar seorang wiraswasta yang sukses. Namun, karna clothing brand yang baru ia bukan dua bulan lalu itu percaya atau tidak percaya ternyata sangat membuat heboh di pasaran, bahkan sampai viral di dunia maya akibat ulah keponakan-nya, Perth yang notabene-nya adalah seorang model yang cukup terkenal malang melintang di majalah-majalah dan beberapa kali diundang sebagai bintang tamu acara televisi, mau tidak mau harus memaksa Plan untuk menjadi sangat sibuk. Produksi ini dan itu, mengurus tetek bengek pengiriman dan lain hal-nya karna Perth, anak badung itu benar-benar tidak dapat membantu banyak. Well, Plan maklum. Adik keponakan-nya memang seorang selebriti.
Oke, kembali pada Plan dan rasa bersyukur-nya terhadap Gun juga Earth. Tepatnya tiga hari lalu, putra semata wayang-nya, Arsen. Terserang demam. Lumayan tinggi sampai Plan dibuat hampir menangis didepan ruangan dokter Mark karna sang putra sempat tak sadarkan diri beberapa jam. Demam, dan cacar air. Plan nyaris dibuat mati berdiri. Arsen yang masih berusia dua tahun itu sangat jarang terserang sakit, putra-nya benar-benar anak yang sehat. Turunan dari seorang Mean Phiravich, tentu saja.
Ah, ya. Plan sudah memiliki suami, namanya Mean. Mereka menikah tiga tahun yang lalu setelah lima tahun lamanya menjalin hubungan, dan tepat sekitar kurang lebih dua tahun yang lalu Plan di karuniai seorang putra yang begitu tampan dan menggemaskan dengan pipi bulat berisi itu.
Arsen tak berhenti merengek, dan mudah sekali merajuk. Rewel seharian selama sakit. Plan harus meninggalkan pekerjaan-nya dan seratus persen merawat Arsen dirumah. Itulah mengapa ia sangat berterimakasih pada Gun dan juga Earth yang bersedia membantu Plan mengatur segala sesuatu yang terjadi di toko. Mean? Mean tak kalah kalang kabut, bahkan pria besar itu memaksa untuk mengambil libur dan membantu Plan.
Tetapi Plan menolak. Mean adalah seorang pengusaha di bidang teknologi dan pariwisata. Anak cabang perusahaan Mean ada di segala penjuru negeri. Dibanding dengan usaha milik Plan, Mean jauh lebih besar. Sebagai seorang pemimpin, Mean memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Plan melarang Mean mengambil libur, dan mengatakan bahwa ia baik-baik saja, toh, ada baby sitter yang membantu Plan merawat Arsen, ibu-nya, juga ibu Mean sering datang untuk sekedar menjenguk dan membantu Plan dirumah. Mean memiliki lima pembantu, belum termasuk tukang kebun dan sekuriti. Plan benar-benar baik-baik saja dirumah. Lagipula, Mean akan kembali kerumah di jam enam petang, dan memiliki jatah libur di akhir pekan.
"Dia baik-baik saja, daddy..." Plan menjawab, dengan sedikit gemas lantaran ini sudah yang ke-sepuluh kali Mean menghubunginya hanya untuk bertanya mengenai keadaan Arsen.
Plan melirik jam dinding, masih pukul tiga sore dan ini adalah panggilan yang ke-sepuluh.
"Aku khawatir, sayang." Balas Mean diseberang.
Arsen terjaga di dalam pelukkan Plan, meminum susu botol sembari bermain-main dengan pakaian Plan. Beberapa menit lalu, Arsen baru saja mengamuk, merengek tiada habis dan berakhir menangis kencang meski Plan sudah menggendong-nya berkeliling rumah.
"Dia minum susu," Ungkap Plan sebelum membuang nafas pelan, "Sebentar lagi waktunya Ar minum obat. Dia pasti rewel lagi...."
Terdengat helaan pelan di seberang telepon.