18.Masalah Yang Tak Berujung

369 38 0
                                    

"Di balik musibah pasti ada hikmah yang dapat kita ambil,hanya saja kita yang tak pernah menyadarinya."

-CHOCO VANILLA-
Story By DIAN ANDRI YANI

Admiral sedang duduk di balkon kamarnya sembari menikmati semilir angin malam yang berhembus.
Menatap langit yang penuh dengan bintang,serta bulan yang bersinar dengan terang di atas sana.

Berbeda dengan suasana hatinya yang sedang kacau,pikirannya sedang tidak fokus saat ini.Di tambah perdebatan nya dengan kak rianty tadi siang yang malah menambah beban pikirannya.

Saat itu Admiral baru saja selesai kelas di kampus dan berniat untuk pergi ke kantor ayahnya,namun saat di perjalanan ponselnya bergetar dan ternyata temannya menelpon.

"Hallo,assalamualaikum."ucap Admiral.

"Wa'alaikumsalam ral,kamu lagi dimana sekarang?"tanya temannya.

"Di jalan mau ke kantor ayah."jawab Admiral sembari terus menatap ke jalanan.

"Aku barusan liat kakak kamu di sekitar taman di komplek kemuning."
ucapnya membuat Admiral sontak menepikan mobilnya.

"Kamu serius?"tanya Admiral tak percaya.

"Iya,udah aku shareloc ral."ucapnya lalu panggilan telepon diputus sepihak olah Admiral karena lokasi yang dikirimkan oleh temannya sudah masuk.

Admiral segera menuju ke tempat yang dimaksud oleh Revan,temannya yang tadi menelpon.Hingga ia tiba di komplek tersebut,namun ia jadi bingung dimana letak pasti dan memilih menghentikan mobilnya dipinggir jalan di komplek tersebut.

Lalu melangkahkan kakinya menuju warung kecil yang ada disana untuk bertanya.Setelahnya ia berbalik untuk kembali ke mobil namun ia melihat seseorang,tepatnya seorang gadis berhijab yang jatuh dari sepeda.

"Kayak kenal."batin Admiral saat memperhatikan gadis itu dari kejauhan.

Ia segera melangkah untuk membantu gadis itu dan benar saja,gadis itu adalah Reysa.

Admiral jadi tersenyum mengingat itu,lucu menurutnya.Bagaimana bisa gadis itu jatuh dari sepedanya,apa gadis itu sedang melamun.

Setelahnya ia berlalu pergi dan berhenti tepat di depan taman,baru saja ia hendak melangkah masuk,ia melihat kak rianty sedang berjalan keluar sembari mengobrol bersama seorang pria.

Dan sepertinya kak rianty tak melihat dirinya,Admiral masih tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.Tak membuang waktu,ia menarik tangan kakak nya hingga kak rianty berbalik dengan wajah marah namun seketika berubah dengan wajah terkejut.

"M-miral,kamu ngapain disini?"tanya dengan wajah yang terkejut serta panik.

"Seharusnya aku yang nanya,kakak ngapain disini?"tanya Admiral dengan nada tegas.

"Eh,mas mas,ada apa?"tanya laki laki yang tadi bersama dengan kakaknya.

"Lebih baik anda pergi,karena ini sama sekali nggak ada hubungannya dengan anda."ucap Admiral bingung.

"Dia pacar saya,apa yang menyangkut dengannya,itu juga adalah urusan saya."ucap laki laki itu masih tetap ngotot.

"Saya bilang pergi,ya pergi!"ucap Admiral dengan nada yang sedikit meninggi.

Akhirnya laki laki itupun pergi setelah kak rianty memintanya untuk pergi duluan.

"Kamu apa apaan sih ral!kamu nggak berhak ikut campur urusan kakak!"ucap mbak rianty.

Choco Vanilla (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang