28. Musuh Yang Nyata

337 35 0
                                    

"Jangan memikirkan sesuatu dengan cara berlebihan sehingga menjadikannya sebagai sebuah beban."

- CHOCO VANILLA -
Story By Dian Andri Yani

Iringan lagu yang dinyanyikan oleh Harris membuat setiap orang yang mendengarnya seakan terbius dengan suasana. Reysa melihat sekelilingnya, dari sini dia dapat melihat Admiral duduk tak jauh darinya.

Laki laki itu sedang bersandar di kursinya sembari memainkan ponsel yang berada di tangannya. Reysa merasa aneh pada dirinya sendiri, setiap kali ia melihat wajah Admiral, ia merasa jika Admiral adalah orang yang sama dengan seseorang yang ia kenal.

Brakkk

Lamunan Reysa seketika buyar, musik pun berhenti diikuti semua mata yang tertuju pada meja Reysa, ia terkejut dan segera menoleh dan melihat siapa yang menggebrak mejanya.

"Anya." Reysa bergumam dengan raut wajah bingungnya, ada apa dengan temannya.

"Lo munafik Rey!" Bentakan itu membuat Reysa bingung.

"Anya, kamu apa apaan sih, datang datang langsung marah marah." Sasty ikut menyahut karena tidak terima jika sahabatnya disebut munafik.

"Lo diam, gue nggak nyuruh Lo buat ngomong?!" Bentak Anya.

"Anya, ini ada apa?, Kamu kenapa?" Pertanyaan itulah yang keluar dari mulut Reysa.

"Ada apa Lo bilang?!, Lo munafik, ternyata selama ini lo pura pura baik sama gue!"

"Gue nggak nyangka sama lo Rey, gue pikir Lo benar benar tulus!, Ternyata lo nusuk gue dari belakang!" Ucapan itu membuat hati Reysa seperti teriris, karena untuk pertama kalinya di dalam hidup gadis itu.

"Maksud kamu apa ngomong gitu?!, Kamu jaga ya omongan kamu?!" Sasty mulai emosi meoihta tingkah Anya.

"Teman Lo ini munafik, gayanya alim tapi aslinya busuk."

Minuman yang Reysa pesan mengalir membasahi jilbab dan gamisnya. Melihat hal itu, Admiral segera bangkit dari duduknya, begitupun dengan Harris yang segera turun dari panggung.

Prang ....

Gelas yang berada di tangan Anya terjatuh karena Harris yang segera menepis tangan Anya agar gadis itu tak menyiramkan gelas kedua kepada Reysa.

"Lo apa apaan sih Nya?! Lo udah gila ya?!"

"Ris, dia pantas dapatin ini semua, karena dia, kamu jadi ngejauh dari aku!"

Kemarahan Harris membuat Reysa dan Sasty bertambah bingung. Namun di sela kebingungannya, Reysa merasakan ada sesuatu yang menutupi gamisnya di bagian bahu membuat gadis itu menoleh.

"Kalau kalian ingin bertengkar jangan disini, jangan membuat keributan di tempat umum, apalagi sampai melibatkan orang lain seperti ini." Admiral berusaha menengahi karena jujur saja ia tidak tahu apa yang sebenarnya mendasari keributan ini.

"Anda diam, dan jangan ikut campur!!" Bentak Anya yang sepertinya sudah tidak perduli lagi dengan siapa ia berbicara.

Reysa bertambah bingung serta terkejut saat Admiral lah yang menyampirkan jas laki laki itu ke bahunya. Jujur saja, Reysa malu saat ia menjadi pusat perhatian semua orang disini.

"Gue ngejauh dari lo, karena kesalahan Lo sendiri!!"

"Tapi ris, aku udah mau berubah, aku tahu aku salah dan aku minta maaf sama kamu." Ucap Anya.

"Gue udah maafin Lo, lo bisa pergi dan jangan ganggu hidup gue lagi." Ucap Harris.

"Kurangnya gue apa sih ris? Jadi cewek yang bikin Lo nggak mau balikan sama gue adalah Reysa, iya kan, gue udah cari tahu semuanya?!" Ucapan itu membuat Reysa dan Sasty tak habis pikir, begitupun dengan Admiral.

Choco Vanilla (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang