"Pembimbing kemana nih? Pembimbing proposal apa pembimbing menuju surga?"
- Prasasty Nadya☕
-CHOCO VANILLA-
Story By DIAN ANDRI YANIReysa sedang berada di balkon kamarnya, menikmati semilir angin malam yang berhembus. Tangannya bermain dengan lihai di atas keyboard laptop nya namun tak dapat dipungkiri, jika wajah gadis itu tampak begitu serius.
Di samping kursi yang ia duduki terdapat banyak sekali buku yang menjadi referensi untuk menulis proposalnya. Di tengah keseriusannya, ponsel gadis itu berdering menandakan ada panggilan yang masuk.
"Nihao!" Tampaklah wajah sasty di layar ponselnya, gadis itu sedang berbaring di atas kasurnya.
"Assalamualaikum." Ucapan Reysa membuat sasty menampilkan cengirannya.
"Hehe, wa'alaikumsalam." Jawab sasty.
"Owh iya rey, kamu lagi ngapain? Kayaknya lagi di luar ya?" Reysa membalikkan kamera ponselnya dan memperlihatkan pada sasty jika ia sedang berada di balkon.
"Lagi ngerjain proposal sas." Ucapnya setelah membalikkan kamera kembali ke arah dirinya.
"Rajin banget sih mbaknya." Ucap sasty membuat Reysa terkekeh.
"Di sana mendung ya Rey? Dari tadi jilbab kamu goyang kaya kena angin." Ucapan sasty membuat Reysa menatap ke langit, dan benar saja, bintang bintangnya sudah tertutup awan hitam, begitupun dengan si putih bulan.
"Iya nih, di sana juga?" Tanya Reysa membuat sasty menggeleng.
"Di sini nggak mendung, mending masuk deh Rey, ntar masuk angin." Reysa setuju dengan ucapan sasty.
"Ya udah, aku matiin dulu ya."
Reysa membawa laptopnya ke dalam, lalu kembali membawa buku buku serta cappucino yang sejak tadi menemaninya. Tepat saat ia menutup pintu balkon, hujan turun dengan derasnya.
Reysa menutup gorden di pintu balkon lalu duduk di meja belajarnya, ia menatap keluar jendela dengan senyuman manisnya.
Banyak yang bilang jika hujan adalah hal yang romantis, sama hal nya dengan cinta, jika ingin merasakannya kamu harus bisa menerima resiko dari rasa sakitnya. Seperti kamu ingin bermain hujan, kamu harus rela merasakan sakit setelah bermain dengan air langit.
***
Reysa baru saja tiba di kampusnya, sebenarnya hari ini dia tidak ada kelas, tapi tujuannya kesini bukanlah untuk hal itu, melainkan untuk mendaftarkan judul proposal miliknya.
Baru saja Reysa hendak melangkah kakinya, sebuah suara yang ia kenali membuat langkahnya terhenti.
"Assalamualaikum ukhti!" Seruan yang keluar dari mulut Harris membuat Reysa menghela napasnya perlahan.
"Wa'alaikumsalam." Jawab Reysa dengan ramah.
"Bukannya kamu nggak ada kelas ya hari ini? Ngapain ngampus?" Pertanyaan yang Harris lontarkan membuat kening gadis berdarah Indonesia - Chinese itu berkerut bingung.
![](https://img.wattpad.com/cover/238286617-288-k332362.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Choco Vanilla (Selesai)
RomanceReysa Aynandytha, seorang gadis berhijab blasteran Indonesia-China yang sedang menempuh S1 nya disebuah universitas. Pagi itu ia mendatangi sebuah cafe yang tak jauh dari rumahnya dengan mengendarai sepeda. Di sana ia dipertemukan dengan dua orang l...