"Semua orang membutuhkan pembenaran atas apa yang mereka lakukan, meski yang mereka lakukan salah sekalipun,"
- CHOCO VANILLA -
Story BY Dian Andri YaniPagi harinya Reysa terbangun dan segera bersiap siap seperti biasa, ia melangkahkan kakinya keluar dari kamar, namun saat ia membuka pintu, ia menemukan sebuah amplop berwarna pink.
Dahi Reysa tampak berkerut kebingungan atas keberadaan benda tersebut.
"Apa ini?" Ucap Reysa sembari berjongkok untuk mengambilnya.
Ia lantas membuka amplop tersebut dan terdapat secarik kertas didalamnya, jujur saja, Reysa ragu untuk membacanya, jika ini bukan ditujukan padanya bagaimana.
Assalamualaikum Reysa
Hari ini aku akan pergi kembali ke orangtuaku dan juga keluargaku, semoga kamu segera bertemu suami kamu ya. Ingat, jangan pernah biarkan tersisip rasa amarah dan dendam dalam hati kamu, jangan contoh mbakmu ini, hehe.
Mbak juga nggak nyangka kalau adik laki laki mbak akan nyusulin mbak dan nyari mbak sampai kesini, semoga kita bisa ketemu lagi ya. Oh iya, sebenarnya tadi mbak mau pamit, tapi kata santriwati yang sekamar sama kamu, kamunya ketiduran habis shubuh.
Ya udah ya segini aja, capek mbak nulisnya, tetap semangat ya Reysa!!!
Salam Sayang
Mbak Rianty :)Reysa tersenyum saat membaca secarik kertas tersebut, ia tak menyangka jika disini ia akan memiliki teman meskipun hanya untuk satu hari.
"Wa'alaikumsalam, Aamiin, insyaallah," gumamnya.
***
Jam sudah menunjukkan pukul dua belas siang, dan Admiral baru saja tiba di rumah kedua orangtuanya.
"Assalamualaikum!" Ia berucap sembari melangkah memasuki rumahnya.
Saat ia tiba diruang keluarga, ia dapat melihat ibundanya dan juga ayahnya yang duduk sembari berbincang tampaknya.
"Yah, Bun," ucapnya, namun yang disapa malah menoleh dan menatap tajam kearahnya.
Ia yang ditatap demikian tampak mengerutkan keningnya karena bingung.
"Ngapain kamu pulang?" Ucap sang ayah dengan nada dingin padanya.
"Bun," panggilnya.
"Ngapain sih ral kamu pakai pulang segala, pergi aja sana, jangan pulang sekalian, kamu kan udah nggak punya keluarga untuk dikabarin!" Ekspresi laki laki itu berubah saat mendengar bentakan dari sang bunda.
"Bun," ucapnya.
"Pergi kamu! Kamu itu udah nggak lajang lagi, kamu punya istri, tapi dengan seenak jidat kamu, kamu pergi dari rumah tanpa ngabarin siapa siapa, suami macam apa kamu!!!" Tegas sang bunda yang membuat Admiral terkejut, ia paham maksud sang bunda sekarang.
"Ayah nggak pernah ngajarin anak ayah seperti itu! Jangan jadi seperti kakak kamu!!!" Seru sang ayah.
"Yah, miral punya alasan," ujarnya.
"Apapun alasan kamu, tidak sepantasnya kamu seperti ini, kalau kamu memang tidak menginginkan bersama Reysa lagi, bilang sama bunda, banyak laki laki diluar sana yang ingin bersama dia!" Kini suasana hati Admiral bercampur aduk, pikiran buruk kini mulai menguasai pikirannya.
"Miral tahu, miral salah nggak ngabarin kalian, dan sekarang Reysa dimana? Di apart kan Bun?" Ucapnya yang masih mencoba untuk berpikir positif.
"Mana bunda tahu," ucap sang bunda sembari memalingkan wajahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/238286617-288-k332362.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Choco Vanilla (Selesai)
RomansaReysa Aynandytha, seorang gadis berhijab blasteran Indonesia-China yang sedang menempuh S1 nya disebuah universitas. Pagi itu ia mendatangi sebuah cafe yang tak jauh dari rumahnya dengan mengendarai sepeda. Di sana ia dipertemukan dengan dua orang l...