"Laki laki itu harus berani, berani untuk datang ke rumah meminang sebagai istri, bukan berani bicara rasa hanya untuk meminta sebagai pacar."
-CHOCO VANILLA-
Story By Dian Andri YaniReysa menatap lama ke arah foto tersebut, tampak seorang wanita berhijab yang berdiri bersama bunda Admiral. Dan Reysa yakini, jika foto ini diambil di toko bunga miliknya.
"Ini umi Tan?" Reysa memutuskan untuk bertanya pada bunda Admiral yang sedari sedang memperhatikan setiap gerak geriknya tanpa ia sadari.
"Iya, foto ini di ambil saat pertama kali Tante kesana, seingat Tante, waktu Tante ke toko kamu, toko itu baru seminggu buka," Jelas bunda Admiral.
"Reysa," panggilan itu membuatnya menoleh.
"Ada yang ingin Tante kasih tahu ke kamu," Reysa mendengar ucapan bunda Admiral dengan seksama.
"Sebelum umi kamu meninggal, beliau pernah bicara, kalau suatu hari nanti dia sudah tiada, dia ingin kami menjaga kamu dan juga adik kamu,"
"Tapi, Tante tidak bisa selamanya menjaga kamu," Reysa mencoba memahami kalimat demi kalimat yang bunda Admiral ucapkan.
"Tante berharap sekali, jika kamu bisa bersanding bersama Admiral, tapi sepertinya, Admiral sudah memiliki calon pilihannya sendiri," Reysa hanya tersenyum tipis saat mendengarnya.
Sepertinya dosen muda itu tidak bicara apapun kepada kedua orangtuanya.
"Kamu sudah punya pacar?" Reysa menggelengkan kepalanya perlahan.
"Reysa nggak pacaran," Jawabnya.
"Sudah punya calon?" Reysa hanya tersenyum tipis mendengar hal itu, ia pun bingung harus menjawab apa.
"Kamu punya keinginan nikah muda nggak?" Reysa mengerutkan keningnya, kenapa pertanyaan bunda Admiral semakin menjurus.
"Kalau ada jodohnya, ya apa salahnya, daripada terus menerus melakukan dosa tanpa disadari."
"Kalau ada jodohnya sekarang?" Reysa terdiam untuk sesaat.
"Emm, Reysa ingin menikah setelah nanti Reysa wisuda," bunda Admiral hanya mengangguk anggukkan kepalanya.
"Kakak baik!!!" Reysa dapat menghela napas lega saat mendengar suara Verrel.
"Verrel, udah bangun?" Tanya bunda Admiral.
"Udah Oma," anak kecil itu terlihat mengangguk.
"Kakak baik, kak Ucup nya mana? Kok nggak ikut?" Reysa tersenyum gemas mendengar suara Verrel yang lucu.
"Kak Yusuf di rumah," ucapnya sembari mencubit gemas pipi Verrel.
"Ooo," Sahutnya.
"Bun," suara itu membuat mereka menoleh ke asal suara.
"Loh, Ral? Sejak kapan disitu," lelaki itu hanya diam sembari melangkah menuju tempat dimana bundanya sedang duduk bersama Reysa.
Kedua mata dinginnya menatap ke arah Reysa dengan tatapan yang sangat sulit diartikan, Reysa hanya melihat tatapan itu secara sekilas.
"Sejak kapan ya, pak Admiral di sana?" Batinnya bertanya tanya.
"Opa!" Seru Verrel saat seorang lelaki paruh baya datang menghampiri mereka.
"Owh iya, ini suami Tante," kenal bunda Admiral.
"Saya papanya Admiral," Reysa lantas menyatukan kedua tangannya.
"Reysa om," ayah Admiral tersenyum dan kemudian menarik tangannya kembali.
"Kamu mahasiswi nya Admiral ya?" Tanya ayah Admiral.

KAMU SEDANG MEMBACA
Choco Vanilla (Selesai)
RomanceReysa Aynandytha, seorang gadis berhijab blasteran Indonesia-China yang sedang menempuh S1 nya disebuah universitas. Pagi itu ia mendatangi sebuah cafe yang tak jauh dari rumahnya dengan mengendarai sepeda. Di sana ia dipertemukan dengan dua orang l...