The Final (end)

14.4K 1.3K 91
                                    

👋HAI 👋
Udah hampir 1 bulan yaa😁
Akhirnya kita sampe di chapter ini, semoga kalian suka yaaa🥺
Kalian juga bisa dengerin lagu diatas⏫ Gausah liat artinya ya wkwk soalnya ga nyambung sama cerita. Cuma nada+instrumennya bagus dan pas sama chapter ini.

So here we go~~~

So here we go~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enjoy


Tujuh jam telah berlalu dari kejadian penyelamatan Ten. Kini, Ten sedang tertidur lelap disalah satu ranjang rumah sakit. Saat sampai di rumah sakit tadi, Ten terus menangis histeris dan menanyakan dimana ibunya. Alhasil dokter memutuskan untuk menyuntikkan obat penenang kepada Ten agar pemeriksaan dapat berlangsung dengan lancar.

Luka Johnny sendiri telah ditangani. Peluru yang bersarang di lengannya telah diambil dan lukanya sudah diperban. Begitu juga dengan pure alpha lain yang ikut menyelamatkan Ten. Mereka semua sudah ditangani oleh dokter.

Disalah satu ruang rawat VIP, terdapat Ten dan Johnny yang sedang terlelap. Ten berada diatas ranjang sedangkan Johnny berada di sofa. Sejak selesai pengobatan lukanya, Johnny terus berada disamping Ten. Menunggu Ten membuka matanya. Juga menyampaikan suatu kabar mengenai ibunya.

"Eung... Mae..."

"Mae? Mae dimana?"

Johnny tersentak dari tidurnya ketika mendengar gumaman lirih itu. Ia terbangun dan melihat kearah Ten. Disana, omeganya sudah membuka mata. Dengan segera ia menghampiri Ten dan duduk di kursi samping ranjang.

"Ten, kau sudah sadar?" Tanya Johnny dengan mengelus surai milik Ten.

"Jo-Johnny hyung?" Ten memanggil Johnny terbata. Suaranya sangat kecil, hampir hilang akibat terus menangis semalam. Kemudian ia mencoba mendudukkan dirinya yang dibantu oleh Johnny dengan gesit.

"Hm, hyung disini. Minumlah dulu" Ucap Johnny sembari membantu Ten meminum air putih.

"Hyung dimana mae? Bagaimana kondisinya? Mae baik-baik sajakan hyung?"

"Ten, sabar ya sayang. Mae sudah tenang di atas sana"

"A-apa? Ti-tidak mungkin. Itu idak mungkin hyung"

"Ten, dengar. Saat polisi sampai di apartemen, mereka menemukan mae yang sudah tidak bernapas. Sekarang mae sudah di surga. Kamu harus ikhlas dan kuat ya sayang. Masih ada aku yang akan selalu bersama kamu" Johnny menjelaskan dan menenangkan Ten. Setelah itu ia membawa Ten kedekapannya. Memeluknya erat. Ia tahu Ten pasti syok berat mendengar berita ini.

"Tidak! Hyung jangan bercanda! MAE! hiks MAE JANGAN TINGGALKAN TEN SENDIRI! hiks hiks MAE JANGAN TINGGALKAN TEN SENDIRI! MAEE!hiks hiks hiks mae... mae bahkan belum melihat cucu dan cicit mae... hiks mae... hikss hiks MAEEE!!!"

(Ω) THE ENGINEER OMEGA [JOHNTEN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang