"K-Key-Sha.."
"Mommy!!!"
Maddie berlari kehadapan Keysha yang terduduk di atas tempat tidurnya. Suara Keysha yang parau membuat air mata Maddie mengalir.
Maddie memeluk Keysha begitu erat, dan tangan kecil anak itu membalas pelukkan mommynya.
"Don't cry Mommy" ucap Keysha sambil menepuk-nepuk pelan bahu Maddie begitu merasakan bahunya yang basah.
Maddie masih tak menyangka bahwa apa yang dilihatnya nyata. Sungguh ia tak bisa mendeskripsikan perasaannya saat ini, begitu senang, haru, bahagia, namun khawatir juga.
"Terima kasih karena sudah sadar kembali sayang" ucap Maddie sambil terus menangis.
Keysha tersenyum ceria sambil terus menenangkan Maddie di bahunya. Maddie meluruskan kembali tubuhnya kemudian menatap Keysha dengan wajah yang masih penuh air mata.
"Mommy, jangan menangis, apa Mommy tidak malu menangis di hadapan Grandpa dan Grandma??" Ucap Keysha.
Maddie terkejut dengan perkataan
Keysha barusan. Ia melupakan kehadiran kedua orang tua Glen, padahal saat pertama kali ia membuka pintu, yang Maddie lihat adalah kedua orang tua Glen."Kamu bahkan tak menyadari keberadaan kami Mad" canda mama Glen. Mama Glen berjalan menghampiri Maddie dan menarik tubuh Maddie kedalam pelukkannya.
Seketika Maddie merasa begitu nyaman dan hangat. Pelukan seorang ibu, pelukan yang begitu menenangkan dan juga menyenangkan. Pelukan yang tak dapat Maddie dapatkan lagi dari ibunya sendiri. Maddie membalas pelukkan mama Glen dengan erat.
"Bagaimana kabarmu Mad? Padahal baru beberapa lama kami meninggalkan kalian, namun Mama sudah sangat merindukan kalian semua"ucap mama Glen.
"Aku dan Glen tentu baik, namun Keysha..." jelas Maddie lirih.
"Mama sudah dengar dari Glen, dan hebatnya Keysha sadar hari ini, jadi kamu tak perlu takut dan khawatir seperi itu Mad" mama Glen menenangkan Maddie dan mengusap punggung Maddie.
"Mungkin itu karena kedatangan Mama dan Papa, kedatangan kalian membantu kepulihan Keysha, terima kasih ma, pa" ucap Maddie sambil tersenyum, setelah melepaskan pelukkan mama Glen.
"Hahahaha kamu ini bisa saja Mad, tentu kesadaran Keysha karena seluruh doa kita dan kebaikan Tuhan Mad" ucap papa Glen terkekeh.
"Kamu benar Pak pendeta" goda mama Glen kepada suaminya, yang mendapat balasan ciuman di pipi mama Glen.
Maddie melihat kemesraan kedua mertuanya itu merasa senang, sekaligus iri. Bisakah ia seperti ini suatu hari nanti? Itu pasti akan menyenangkan. Maddie hanya dapat tersenyum sedih memikirkan hal itu.
"Apa yang kamu pikirkan menantu tercantikku??" Tanya mama Glen yang melihat Maddie termenung.
"Tidak ada ma, hehehe. Ngomong-ngomong, sudah berapa lama mama dan papa ada disini?" Tanya Maddie mengalihkan pembicaraan.
"Tidak terlalu lama, mungkin sejam lebih" jawab papa Glen sambil melihat kearah arlojinya.
"Tapi, bukankah papa seharusnya masih di luar negri selama sebulan? Lalu kenapa.." tanya Maddie.
"Mengenai pekerjaan itu, masih bisa kami urus di lain waktu Mad, setelah mendengar kabar koma Keysha, mana mungkin kami tidak datang kesini? Uang bisa di cari, namun tidak dengan keluarga" jelas Mama Glen disertai dengan senyum keibuannya.
"Terima kasih atas perhatian mama dan papa, aku sangat menyayangi kalian" ucap Maddie terharu.
"Keysha juga sayang kalian semua, sangat sangat sangat" ucap Keysha disambung dengan tawa ceriannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Happy Without Me
Teen FictionKebahagian itu sangatlah sederhana. Hidup bersama dengan orang yang kita cintai, kita sayangi, berbahagia bersama mereka sampai ajal datang menjemput. Dan untuk mendapatkan kebahagian itu, kita harus berusaha, terus bertahan walau semuanya terasa be...