"hyunjeeeeennnn bangun pekok"
"woi kenapa sempak gue yang lo gosok jadi bolongg"
"heh tolol itu ramen jangan diabisin, usus lo mau cacingan"
"gak usah ngedrama bego jijik gue hiihh"
"hahaha dah tau kaos kaki bolong masih aja dipake enak gaktu nginjek ee cicak, jilat gih hahahaha aw sakit woi"
"hyunjeeeennn ini apa lo ngompolll"
"woi kebo tai kambing sekolaaaa"
"hyunjin aaa~ ututuuuuu adek gue"
"nangis aja jin nangis sepuasnya di depan gue depan abang lo"
"permisi tuan"
Kaget! Gue kira siapa, oh ternyata
"oh udah selesai di kreamasi ya""anda tadi tertidur disini selama 5 menit". Sial! Berarti dia dari tadi nungguin gue bangun dong.
"makasih pak, saya permisi"
"baik, hati hati dijalan" katanya sambil membungkuk
Hari ini hari pemakaman abang gue, satu satunya wali yang masih ada cuma gue sendiri. Gue yang jagain kunjungan belasungkawa, gue yang nungguin jasad abang gue di kreamasi. Gue pula yang nganternya ke pemakaman.
Entah gue kenapa bisa ketiduran disana, apa mungkin gue terlalu banyak nangis sampe sampe gue tidur gak tau tempat. Ck! Bang liat adek lo ini malu maluin banget.
Sampai di pemakaman gue naro gucci kecil, abu abang gue ditaro di lemari kaca khusus dan gue taro fotonya disana, hadiah dari gue, gue kasih gantungan yang selama ini abang gue perebutin. Ya gantungan minion. Dia suka banget sama minion.
Terakhir serangkai bunga, ini paling berat. Orang orang bilang kalau kita pegang bunga artinya kita sedang bahagia(?) apa maksud kebahagiaan ini salah satu dari kita ada yang mati?.
"hh, bahagia apanya. Justru gue kehilangan" ucapnya sambil naruh bunga.
Tap tap tap
Tiba tiba tamu tak diundang datang memakai setelan jas yang sama seperti hyunjin,lalu dirinya menyamai posisinya disamping hyunjin.
"Renjun?"
"hai, sorry tadi gue gak bisa nemenin lo, ah ya gue bawa bunga kesukaan kakak lo" kata renjun sambil tersenyum. Tulus. Ucap hati seorang hyunjin.
"halo kak apa kabar? Aku renjun si kecil kecil cabe rawit. Maafin aku kak waktu aku pindah ke seoul gak pamitan sama kakak"
Renjun kemudian tertunduk menahan tangisnya "kak yeonjun yang renjun kenal udah gak ada ya, terus renjun sama siapa dong? Renjun sendirian di seoul, renjun gak ada temen. Kalo kakak gak percaya tanya hyunjin yang jadi saksi mata"
"aku sebenernya kaget pas hyunjin pindah ke seoul artinya kakak juga ikut pindah kesini, tapi renjun telat buat nyapa kakak, renjun pikir ada baiknya pura pura gak kenal hyunjin adik kakak karena soal masalah kalian renjun gak mau ikut campur. T-tapi" renjun sudah tidak kuasa menahan tangis nya, tidak! Renjun harus tahan, yang merasa lebih kehilangan seharusnya hyunjin.
"maaf k-kak, sekarang kita malah ketemu dan nyapa disini. Maafin renjun semoga kaka tenang disana"
Renjun mengangkat wajah nya lalu mengusap air mata yang hampir saja tumpah, kemudian renjun menoleh ke arah hyunjin, dia tertunduk lesu, matanya sembab, jas yang dipakainya pun sepertinya basah.
"b-bang"
"lo pernah bilang kan kalo kita mau bahagia? Tanpa kerasnya aturan papa, tanpa rasa takut dihantui papa? T-tapi, yang lo bilang ini kenapa jadi begini?"
"jadi maksud lo bahagia itu begini ya bang, kita beda alam, lo bisa liat gue sedangkan gue nggak" hyunjin langsung menangis mengusap air matanya kasar, susah untuk berhenti mengeluarkan air mata. Seketika sebuah tangan menjulur mengusap bahunya.
"gak papa lo nangis aja sepuasnya depan gue"
"maafin gue bang gak bisa berbuat apa apa sama lo, lo yang lebih berusaha ngelindungin gue, lo yang buat gue lepas dari siksaan papa, dan lo-" hyunjin ambruk sudah tak bisa menahan tangis nya kakinya ikut lemas, begitu juga dengan renjun yang langsung membungkuk menyamakan posisinya sambil terus mengusap bahu hyunjin. Renjun terbawa emosi sampai mengeluarkan air mata.
Pada dasarnya memang hanya menangis sebagai mengeluarkan emosi:)
Ruangan putih serta bau obat menyeruak ke hidung mereka, alat medis yang menempel ditubuhnya.
"felix"
"lix, makasih ini semua berkat lo"
"maaf buat lo jadi begini, lo kehabisan banyak darah karena gue gak bisa berbuat apa apa"
"jun"
Pemuda bermarga Huang itu menoleh "gue juga berterima kasih sama lo" dan dibalas senyuman lagi. "iya sama sama"
"kira kira felix kapan sadar?"
"gak tau, dia baru aja selesai operasi"
Hyunjin membuang nafas berat kemudian mengigit bibir bawahnya.
"gak usah cemas, felix belum sadar karena dia baru operasi, kita tunggu besok ok?"
"makasih jun, semoga cepet sembuh ya lix. Gue,lo sama renjun udah buat rencana bakal kesuatu tempat"
For you
Chapter 11
-END-
031120Gimana endingnya? Maaf kalo mengecewakan ya T_T
Kalo chptr ini bikin kalian mewek bagus lah saya juga begitu :')Dan makasih banyak buat kalian yang udah baca work ini walaupun alurnya gaje:') saya jadi gak yakin kalian tertarik apa ngga.
Tapi saya gak maksa buat kalian suka cerita saya, dan love u all, terutama yang sering vote makasih bgt buat saya jadi makin semangat. Apalagi ada temen saya yg suka neror update T_T
Makasih loh ya, sayang cerita ini banyak² sampai ketemu di work selanjtnya byebye
KAMU SEDANG MEMBACA
F O R Y O U [Yeonjun X Hyunjin]
Diversos"Jin, gue sayang lo. Lo adik gue sampai gue mati, sekarang lo harus bahagia tanpa adanya gue" -YJ