Lepas kejadian 3 hari dimana Win ngutarain isi hatinya ke Bright, Win jadi males ketemu Bright. Lebih tepatnya takut dan malu karna di tolak Bright soalnya selama pengalaman cinta-nya Win jarang bangat di tolak. Lebih tepatnya si ga pernah.
Gacha emang Win.
"Win gue denger katanya 3 hari yang lalu, lo nembak Kak Bright ya? Sayang si gua gamasuk. Jadi gimana lo di terima Win?"
Aje bertanya anthusiast sedangkan Jeje------saudara kembarnya itu memukul lengannya keras, memberi kode jangan bertanya tentang itu.
Win dengan sedih menggeleng, bibirnya kelu untuk menjawab. Apalagi dia di tolak cuma karna gamau jadi subbmisive mau taruh dimana wajah seorang Win Metawin? Sudah tidak ada harga dirinya.
"Lagian menurut gua ya Win---muka lo cocoknya jadi subbmisive terutama lo suka bangat sama Hello Kitty, ya kali ada Dominan suka Hello Kitty?"
Gun yang disamping Win menyaut, sedangkan Aje menutup mulutnya tak menyangka. Mau ketawa tapi takut di gebuk sama Win,
"Emang salah ya? Dominan suka Hello Kitty? Namanya juga cuma suka Gun! Mantan mantan gua juga dulu subbmisive ya kali sekarang gua yang jadi di bawah? Mau taruh dimana muka gua?!"
Win marah menatap Gun dengan tatappan nyalang, yang di tatap juga ga kalah nyalang. Selama bersahabat hanya Gun yang mampu berbicara pedas kepada Win ke 3 sahabatnya yang lain Aje, Jeje, dan C'mon tidak pernah berani menantang ke egoissan Win.
"Gasalah si, tapi lo tuh suka Hello Kitty berlebihan untungnya cuma kamar rumah lo yang di desain Hello Kitty, kalo sampe kamar asrama lo. Apa kata mantan mantan subbmisive lo itu?"
Gun berdiri, lalu memberikan selembar uang di meja. Lalu pergi gitu saja dari kantin, males menghadapi ke egoissan seorang Win Metawin.
•••
Win hari ini bolos ke rooftop, merenungkan keegoissannya selama ini.
Emang salah ya gua suka Hello Kitty?
Emang salah ya gua mau nya jadi dominan?
Kenapa gua terus terussan dibilang gatau diri?
Segala pertanyaan menumpuk di otak-nya, sesekali menatap alam angin angin menerpanya membuat rambut hitam legam Win bergoyang, sangat indah.
Ingin sekali dia berteriak, melepaskan segala kekesalannya tetapi dia takut menganggu siswa dan siswi dikelas. Nanti dia ketauan bolos lagi.
Akhirnya cuma bisa menghela nafas, lalu duduk di sofa yang sudah lama berada di rooftop angin angin yang menerpa wajahnya membuat dia mengantuk. Win memejamkan matanya sebentar menikmati suara alami dari alam.
"Ekhem...ekhem.."
Win tersentak, mata indahnya terbuka menatap kearah suara yang ia kenali.
Bright.
"Lo bolos?"
Pertanyaan Bright dengan cepat di angguki oleh Win, Win benar benar ingin kabur sekarang apalagi melihat Bright duduk disampingnya. Membuat pikiran nya berkecamuk dan kembali mengingat kejadian 3 hari yang lalu
"Kenapa? Ada masalah?"
Aura kuat memang selalu mengintai Bright, di campur dengan bau parfume coffe nya yang membuatnya semakin sempurna.
"Gaada kok, Bright...."Suaranya lirih, sebenarnya bibir Win keluh menjawab. Dia ingin sendiri tidak ingin di ganggu ingin tidur sampai sore menjemput. Membiarkan dirinya tenang disini.
"Gua tau kok, pasti ada----"
"Cerita aja. Gua siap dengerin kok, lupain kejadian 3 hari yang lalu Win sekarang anggap gua kaya biasa Win. Sebagai kakak kelas lo...."
Win mengangguki perkataan Bright, tubuh Win di tarik masuk kedalam pelukkan Bright kepalanya di sandarkan di dadanya.
"Kalo gamau cerita gapapa, gua tau sekarang lo lagi butuh pundak untuk bersandar...."
"T--tapi Bright lo nyenderin kepala gua didada, bukan pundak.."
Pernyataan kecil dari Win membuat Bright terkekeh sedikit, emang ya Win tuh alami egois alami juga bobroknya tampa campurran tangan emakk kao.
"Iya iya serah, Subbmisive."
Mata Win melebar, lalu mendorong Bright menjauh dari tubuhnya. Kesal dengan pernyataan Bright barussan membuat wajahnya kembali murung.
"S-sorry Win gua cuma maksud pengen ngebuat lu ketawa, gua gaada maksud buat lu marah.."
Win mendekat kan wajahnya kearah Bright, membuat hembussan nafas ke duanya dapat di rasakan. Bright menatap tajam Win yang ditatap pun tak kalah tajam
"Bright? Lo mau ga duel siapa yang bakal jadi subbmisive disini?"
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Subbmisive?
Teen FictionBright Vachirawit seorang siswa dari GMM School tidak pernah berfikir, seorang pria akan menyatakan cinta kepada-nya. terlebihnya itu adalah adik kelasnya, bahkan adik kelasnya memintanya menjadi seorang Subbmisive. pertarungan itu terjadi, siapa ya...