Wattpad Original
Ada 4 bab gratis lagi

Boom - 3

119K 15.3K 1.4K
                                    

Dua minggu yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua minggu yang lalu...

Hari ini adalah pertandingan terakhir adu futsal yang diadakan fakultas Ekonomi. Bazar di kampus juga terakhir. Pinggir lapangan mendadak dipenuhi mahasiswa, mahasiswi, dan beberapa dosen yang datang untuk menonton maupun mendukung jagoan mereka. Fakultas Hukum dan Ekonomi sedang beraksi, merebutkan gelar juara yang sudah di depan mata.

Sweety tidak menonton pertandingan futsal. Dia lebih suka memandangi laki-laki berambut cepak yang tengah berdiri dan menyemangati teman-temannya.

Sosok itu terlalu tampan untuk dilewatkan. Sweety menyukainya sejak masuk kuliah. Mereka berada di tingkatan yang sama. Hanya berbeda jurusan. Namanya Fakhtur Arimba Sirdan. Pertama kali bertemu waktu Sweety berada di perpustakaan. Dia kerepotan membawa buku dan Fakhtur membantunya. Sejak saat itu, Sweety jatuh cinta pada pandangan pertama.

"Aduh, ganteng banget itu manusia," gumam Sweety terkagum-kagum. Matanya berbinar cerah.

"Siapa, Sweet?" tanya Sani ingin tahu.

Ingat ada Sani di sampingnya, Sweety langsung memukul-mukul pelan lengan Sani.

"Eh, untung gue inget. Lo punya nomornya dia, kan?" Sweety menunjuk Fakhtur yang mengenakan kemeja biru telur asin. "Kasih gue nomornya, dong. Gue suka sama dia. Gue nggak catat nomornya waktu dikasih tahu Dini."

Sani melihat arah telunjuk Sweety. Apa yang dilihat Sani bukanlah Fakhtur yang dimaksud. Yang ditangkap Sani adalah Anatomi—dosen mereka—yang kebetulan bersampingan dengan Fakhtur. Warna kemeja kedua orang itu sama-sama biru telur asin. Belum lagi arah telunjuk Sweety ambigu, yang menyebabkan Sani berpikir bahwa sosok yang ditunjuk Sweety adalah Anatomi.

"Oh, itu. Gue punya nomornya. Wait." Sani dengan santai mengambil ponsel Sweety yang disodorkan padanya dan menekan nomor ponsel Anatomi yang dilihat dari kontak ponselnya. Saat dia melihat kontak Anatomi, pandangan Sweety sedang tertuju ke depan. Dan begitu selesai, Sani mengunci kembali layar ponselnya. "Ini nomornya udah gue catet. Lo namain sendiri, deh."

Sweety mengalihkan pandangannya sebentar dari Fakhtur kepada Sani. Tidak sabar menghubungi laki-laki itu. Dia mengambil ponselnya yang diserahkan oleh sahabatnya. "Oke, thank you, San!"

Sweety menamai kontak yang diketik Sani dengan nama Fakhtur. Namun, dia mengangkat alis waktu melihat display name.

"Kenapa nama display name-nya cuma AS?" tanya Sweety bingung.

"Memang gitu," jawab Sani. Singkat dan padat.

Iya, jelas namanya begitu karena AS adalah inisial Anatomi Sastrorejo. Jadi Sani sudah salah kaprah dari awal tunjuk-menunjuk itu.

"Oh, gitu. Yowes. Nanti malam gue chat, deh. Doain dibales. Gue suka banget sama, nih, orang."

Sani tidak terlalu mendengarkan Sweety gara-gara fokus memandangi laki-laki ganteng yang berkeringat indah di lapangan sehingga tanggapannya terhadap sang sahabat cuma mengacungkan ibu jari.

Boom Boom HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang