Catatan bobot nilai dan segala macam ada di depan mata. Di dalam file berukuran sedang, Sweety memandangi buku miliknya. Juga, dia meratapi rentetan daftar mata kuliah yang diambil. Semester ini adalah semester paling melelahkan di sepanjang hidupnya.
"Telepon Mama, deh, ah," ucapnya setelah lelah hanya melihat, tak membuat dia mendapat ilham supaya lebih rajin belajar.
"Halo?" Sweety berucap setelah ibunya menjawab panggilan. "Mama apa kabar? Kok, nggak telepon aku?"
"Mama lagi sibuk, Sweety," jawab ibunya di seberang sana.
"Jam segini masih sibuk, Ma? Sweety kangen."
"Iya. Kalau nggak ada hal penting, jangan telepon. Mama repot urus kerjaan."
Sweety menghela napas kasar. Helaannya mungkin dapat didengar sang ibu sampai ibunya mengatakan sesuatu yang lebih menyebalkan.
"Kamu bisa ngobrol sama kedua kakak kamu kalau butuh teman ngobrol. Mama nggak ada waktu untuk basa-basi."
"Ma, ini udah dua tahun, lho, Mama sama Papa menetap di Singapura. Masa nggak mau pulang? Mau urus bisnis terus? Kapan ada waktu buat kumpul keluarga? Apa materi sebegitu penting?"
"Materi penting. Kalau Mama sama Papa nggak ada uang, kamu nggak bisa beli tas Chanel. Kamu nggak bisa naik mobil Mercedes. Jangan selalu protes. Kita bisa ketemu nanti. Papa kamu lagi di Dublin. Kamu telepon kalau Papa udah pulang dari sana. Mama matiin sekarang. Bye, Sweety."
Sweety kesal dibuatnya. Selama ini dia tidak pernah merasakan sarapan pagi atau makan malam bersama keluarga. Kedua kakaknya memilih tinggal terpisah darinya.
Terlahir di keluarga yang serba ada tidak lantas menjadikan Sweety manusia paling beruntung sedunia. Ada kalanya Sweety membutuhkan orang tuanya. Namun, orang tuanya terlalu sibuk. Ini sudah memasuki tahun keenam Sweety sendirian di rumah besar bersama para PRT dan beberapa pengurus rumah lainnya. Orang tuanya sibuk menetap di luar negeri dan beberapa kali berpindah negara untuk mengurus bisnis. Sweety dibiarkan kesepian dan sering merasa kosong tanpa siapa-siapa di rumah sebesar istana. Itulah kenapa kadang-kadang dia menginap di rumah Mila, Sani, atau bahkan Unique. Dia lebih nyaman cerita dengan Unique daripada kedua kakaknya yang sama sibuknya mementingkan diri sendiri.
Baru akan meletakkan ponsel, Sweety menangkap adanya pesan masuk. Kesedihan berubah menjadi kebahagiaan dadakan. Dia membalas pesan dari Fakhtur secepat kilat menyambar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boom Boom Heart
RomanceSweety seorang mahasiswi, tidak sengaja pendekatan dengan dosennya, Anatomi, setelah salah kirim pesan dan harus mencari cara supaya tidak terjebak dengan siklus kesalahan ini sekaligus bisa menghindari dosennya yang mulai nyaman. *** Sweety Sweepir...
Wattpad Original
Ini bab cerita gratis terakhir