Wattpad Original
Ada 1 bab gratis lagi

Boom - 6

113K 14.8K 1.4K
                                    

Dari sekian banyak mata kuliah yang diambil Sweety, tidak ada satu pun yang dia suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari sekian banyak mata kuliah yang diambil Sweety, tidak ada satu pun yang dia suka. Semuanya sulit. Terlebih beberapa dosennya killer, termasuk Anatomi. Kepalanya ingin pecah. Setelah mata kuliah Metodologi Penelitian Hukum selesai, Sweety memeluk dinding seperti orang gila.

"Ya, Tuhan ... apa nggak bisa nikah aja?" Sweety bermonolog sendiri merasa pasrah.

"Mau nikah sama siapa? Siluman uler?" celetuk Mila.

"Tahu, deh. Semester ini tamat Riwayat gue. Mana nggak pinter bikin proposal. Denger Pak Hikmat ngomong soal proposal skripsi kepala gue langsung ngebul. Mau ambil tema apa, ya, buat proposal skripsi? Belum kepikiran." Sweety mengoceh kesal dengan nada merengek. Dia benci semester menjelang akhir begini. "Mau nikah aja. Gue rela nikah, nih, kalau ada yang mau nikahin gue."

"Aduh, Sweet. Cetek banget pemikiran lo. Jangan bahas nikah, deh. Lo aja masih salah target," ucap Mila sekenanya.

"Salah target gimana, Gengs?" celetuk Sani.

Sweety menjawab, dengan nada sewot tentunya, "Salah target gara-gara lo, Kutu!"

"Gue manusia kali, Sweet. Kutu mah di rambut," balas Sani santai sambil mengemut permen kaki.

"Tau, ah, gelap!" Sweety beranjak pergi, yang kemudian segera disusul Mila dan Sani di belakangnya.

"Gimana sama Pak Anatomi?" tanya Mila berbisik sesaat mereka berdiri di depan lift.

"Gue blokir," jawab Sweety santai.

"Kenapa lo blokir?" Mila geleng-geleng tak percaya. "Bukannya tadi lo bilang pengin nikah? Kalau mau nikah, tuh, ada Pak Anatomi. Beliau udah matang secara semua-semuanya. Kalau lo kejar Fakhtur, dia belum bisa menafkahi lo. Tapi kalau Pak Ana..." Mila menggantung kalimatnya begitu menyadari sosok laki-laki di belakang Sweety.

Posisi Sweety sedikit menyamping menghadap Mila sehingga ketika ada orang di sampingnya Sweety tidak sadar dan berfokus hanya mendengarkan Mila.

"Kok, lo diem? Lanjutin, dong," pinta Sweety tak sabar.

Mila memberi kode melalui kedipan mata sambil nyengir. Awalnya Sweety sempat bingung, tapi langsung mengerti begitu mendengar dehaman keras dari seorang laki-laki. Seketika pupil mata Sweety melebar.

Dalam hati Sweety mengumpat. Mampus, mampus! Kenapa gue harus ketemu Pak Anatom mulu, sih? Ya, Tuhan ... tolong sambar saja Pak Anatom sama gledek!

"Siang, Pak," sapa Mila sambil memaksakan senyum. Isi kepalanya berputar memikirkan ucapannya. Kedengaran tidak, ya? Kira-kira dia ditandai Anatomi tidak, ya, sudah mengatakan hal itu? Begitulah isi pikiran Mila sekarang.

"Siang," balas Anatomi seadanya.

Dalam hati Sweety menyuruh kepalanya diam. Jangan nengok, jangan nengok. Kalau nengok mata lo bintitan, Sweet! Namun, yang terjadi adalah dia menoleh ke belakang dan nyengir. "Selamat siang, Pak."

Boom Boom HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang