3

20K 1.5K 329
                                    

renjun sedikit bingung. pasalnya seingat dia, semalam dia memakaikan baju tidur untuk jeno. tp saat bangun tidur anaknya itu telanjang tak menggunakan pakaian apapun.

"ah mungkin semalam aku lupa tak memakaikannya pakaian." gumam renjun.

renjun pun mengajak jeno ke tempat pemotretan karena hari ini ia memiliki jadwal yg lumayan padat.

"ren, itu anak siapa yg kau bawa?" tanya haechan, teman seper-modelan renjun.

"tentu saja dia anak ku." jawab renjun yg membuat haechan terkejut.

"jangan bercanda renjun, kau bahkan belum menikah. bagaimana bisa tiba tiba mempunyai anak sebesar itu." ucap haechan.

"namanya jeno chan. 3 hari yg lalu aku menemukannya di depan rumahku. dan di dalam surat yg aku baca ibunya menitipkan nya padaku." jawab renjun.

"astaga, kau manis sekali sayang. perkenalkan nama uncle, uncle haechan." ucap haechan memperkenalkan diri.

"aku lee eno." jawab jeno.

haechan yang tak sengaja melihat bercak kemerahan di leher renjun pun menatap nya dengan curiga.

"apa? kenapa kau menatap ku tajam seperti itu?" tanya renjun.

"kau ini bodoh atau bagaimana? kita akan foto iklan kosmetik dan bagian pundak hingga leher pasti ter ekspose. liat leher mu, penuh dengan tanda kemerahan. kau semalam habis bercinta huh?" tanya haechan tajam.

"apa masih terlihat? aku bahkan sudah menggunakan krim untuk menutupi tanda ini yg aku sendiri pun tak tau berasal dari mana." ucap renjun.

"maksud mu?" tanya haechan.

"kau tau, semalam aku tidak kemana mana. aku hanya tidur dengan jeno. saat pagi aku terbangun tiba tiba tubuh ku sudah di penuhi kissmark. dan aneh nya aku sama sekali tidak mengingat apa apa." jawab renjun.

"astaga renjun. bagaimana jika diam diam ada penyusup yg masuk ke rumah mu dan ingin melecehkan mu." ucap haechan khawatir.

"akulah penyusup yg sudah melecehkan itu hehe." batin jeno.

"aku juga khawatir seperti itu." jawab renjun.

"yasudah, pemotretan satu jam lagi. lebih baik sekarang kau gunakan krim lebih tebal lagi untuk menutupi tanda tanda itu. gunakan krim ku." ucap haechan memberikan krim nya pada renjun.

"terima kasih haechan. aku titip jeno sebentar." ucap renjun kemudian berjalan menuju kamar mandi.

"jeno, apa kau sudah makan?" tanya haechan.

"sudah uncle." jawab jeno yg membuat haechan gemas sendiri.

"astaga kau memang sangat menggemaskan dan juga tampan. pantas saja renjun langsung menerima mu." ucap haechan dsn langsung mencubiti gemas pipi jeno.

"yak pipi ku sakit bodoh." ucap jeno kesal dalam hati.

-------------------*************-------------------

proses pemotretan pun berlangsung. kali ini renjun lah yg di foto terlebih dulu. renjun terlihat sangat tampan, manis dan juga menawan. bahkan sang fotografer terkenal yang bernama bangchan pun langsung terpesona pada sosok huang renjun.

"coba kau menengok kesini renjun. yap seperti itu, pertahankan sebentar. 1 2 3" ucap bangchan.

cekkkrekkk

bangchan tersenyum melihat hasil jepretannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bangchan tersenyum melihat hasil jepretannya.

"sempurna." ucap bangchan.

"bagaimana hasilnya bangchan ssi?" tanya renjun.

"sempurna renjun. kau sangat sangat cantik." jawab bangchan penuh kagum.

"aku pria jika kau lupa."

"iya, kau pria cantik."

setelah jam menunjukkan pukul 5 mereka pun menyelesaikan semua pemotretannya. saat renjun tengah mengemasi barangnya dan juga jeno, bangchan tiba tiba menghampiri nya.

"hay renjun." ucap bangchan.

"oh, hay juga bangchan ssi." jawab renjun.

"jangan terlalu formal. panggil saja aku bangchan. seperti nya kita seumuran." ucap bangchan.

"ah baiklah."

"kau mau langsung pulang?" tanya bangchan mencoba mencari titik obrolan dengan renjun.

"tentu. anakku pasti sudah lelah." ucap renjun dengan matanya beralih menatap jeno.

"dia anak mu? bukankah kau belum menikah?" tanya bangchan bingung.

"dia anak angkat ku." jawab renjun singkat.

"banyak tanya sekali dia. sial jangan jangan dia menyukai renjun. tidak akan aku biarkan." batin jeno kesal.

"mama ayo kita pulang." rengek jeno.

"sebentar yah sayang, kita pesan taksi online dulu." jawab renjun yg sudah merasa kasihan pada anaknya.

"aku bisa mengantar kalian renjun. kasian anakmu kalau menunggu lebih lama lagi." ucap bangchan sedikit mencari perhatian dan juga sedikit kesempatan tentu saja agar bisa lebih lama lagi bersama renjun.

"apa tidak merepotkan mu?" tanya renjun.

"haha. kau tenang saja. aku sama sekali tidak merasa di repotkan." ucap bangchan.

"ckk. bilang saja kau modus sialan." ingin rasanya jeno memukul bangchan saat ini juga. tp dia masih berbentuk anak anak.

"baiklah jika kau tak keberatan. sekali lagi makasih bangchan. kau sangat baik." ucap renjun tak lupa dengan senyum manisnya yg hampir saja membuat bangchan pingsan di tempat.

"sama sama renjun. anggap saja sebagai tanda pengenalan pertemanan." jawab bangchan.

"ndak mau!!" teriak jeno yg membuat renjun dan juga bangchan terkejut.

"kau kenapa sayang?" tanya renjun khawatir.

"hiks mama, jeno ndak mau puyang dengan om ini. dia jelek. jeno gak suka hiks." jawab jeno sesegukan.

"astaga sayang jangan menangis. baiklah kita pulang dengan taksi saja oke?" jawab renjun dan menggendong jeno.

jeno pun langsung tersenyum dan mengangguk.

"maaf bangchan, sepertinya aku pulang dengan taksi saja. permisi." pamit renjun.

"hah, masa aku jelek sih. tp anak kecil kan gk pernah bohong. sepertinya aku harus perawatan mulai dari sekarang." gumam bangchan.


hot baby ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang