12

11.1K 823 61
                                    

Pagi pagi sekali, jeno, renjun dan juga jisung yg ada di gendongan renjun sudah berada di bandara incheon. mereka sengaja melakukan penerbangan pagi agar bisa istirahat karena jarak dari korea ke perancis kurang lebih 11 jam. beruntung perbedaan waktu korea 8 jam lebih dulu dibanding prancis hingga mereka saat sampai disana siang hari.

"maaf pak, tp baby ada tempat khususnya sendiri. ia akan bersama dengan baby sitter kami bersama baby yg lain." ucap sang pramugari.

"baiklah, tolong jaga anak kami dengan baik." ucap renjun kemudian menyerahkan jisung.

setelah 11 jam perjalanan, akhirnya mereka tiba di bandara international paris charles de gaulle. karena merasa lelah, mereka pun langsung menuju hotel tempat mereka akan menginap.

"jisung sayang, bangun dulu yuk, kita mam." ucap renjun pelan.

jisung hanya menggeleng gelengkan kepalanya tanda tak mau dan kembali tidur.

"pa, jisung gk mau makan?" adu renjun pada jeno.

"yaudah kamu aja yg makan ma, nanti tinggal kasih asi buat jisung."

renjun pun mengangguk dan mereka berdua pun makan dengan ditemani pemandangan menara eiffell yg terlihat dari hotel mereka.

"mau ke menara eiffel hmm?" tanya jeno.

"pastinya mau dong pa. nanti malam kita kesana yah?" pinta renjun.

"iya iya. tp papa minta jatah dulu yah."

"dih kok gitu sih. gak mau ah."

"yaudah sih gampang aja, gak ada jatah gak ada eiffell." jawab jeno santai.

"ish, yaudah iya iya." jawab renjun ketus.

setelah selesai makan, renjun pun kekamar untuk kembali membangunkan jisung untuk memberikannya asi. namun belum sempat membangunkan jisung, jeno sudah lebih dulu melumat bibir semerah cherry milik renjun.

"hmmmpppphh." renjun mendorong dada jeno karena merasa pasokan udaranya menipis.

"pa, aku mau ngasih jisung asi dulu. dia pasti sudah lapar." ucap renjun.

"kau ingat kata dokter kemarin kan? biarkan aku membantumu dulu hmm?"

"maksudmu?" renjun mengangkat satu alis nya tanda bingung.

"jangan sok polos sayang." goda jeno.

jeno mulai menghisap dan mengulum puting itu sama seperti saat ia masih menjadi anak kecil. renjun pun merasakan gelenyar aneh saat jeno mulai menghisap dan mengulum putingnya, dan benar saja, tak lama kemudian asi renjun keluar dengan cukup lancar saat jeno menghisapnya. berbeda saat pertama kali ia menyusui jisung kemarin.

baru saja keduanya mulai terangsang, tangisan jisung menghentikan kegiatan mesum orang tua nya itu.

oekkk oekkk oekkkk...

(gimana sih tangisan anak umur tiga tahun hehe, aku gk tau :v)

refleks renjun langsung mendorong suami mesumnya itu dan pergi menghampiri jisung.

"anak mama yg ganteng sudah bangun, pasti haus yah. mau minum susu hmm?" ucap renjun dan mulai menggendong jisung dan memberikan asi untuknya.

"anak papa yg tampan tau sumber kehidupannya papa cicipi yh? tidak setuju hmm?" goda jeno sambil menoel noel pipi tembam sang anak.

"bagaimana kalau jisung yang kanan dan papa yang kiri? papa juga masih membutuhkan asi mama mu untuk pertumbuhan dan kelangsungan batin sayang." lanjut jeno yg langsung mendapat geplakan dari tangan mungil jisung. dan hal itu membuat renjun tertawa.

"haha, jisung saja tau kalau papanya itu menyesatkan." ledek renjun. jeno hanya bisa merengut dan menatap interaksi orang orang tersayangnya itu.

melihat jisung menyusu pada renjun, jeno merasa ikut tegang. akhirnya jeno pun ikut menyusu pada dada renjun yang bebas hingga jadilah ia menyusui jisung dan juga bayi besarnya jeno. tentu saja karena tidak mau mengganggu jisung, dengan terpaksa renjun membiarkan jeno mempermainkan putingnya.

"hentikan ulahmu pa!." ancam renjun.

jeno tentu saja hanya menggeleng dan terus menghisap puting renjun dengan rakus.

"aauuuuu, sakit jeno. jangan digigit ish." protes renjun.

"maaf kelepasan hehe."

"coba susui jisung sambil berbaring ma." ucap jeno.

"kenapa?"

"kau pasti akan merasa lebih nyaman." jawab jeno cepat.

"baiklah."

renjun pun menyusui jisung dengan cara berbaring dan jisung berada disampingnya,jeno ikut berbaring di belakang renjun hingga ia merasakan benda keras mulai mengganggu belahan pantatnya dari belakang.

"auhhh jenoo!!" ucap renjun geram.

"hehe, sorry sayang. junior ku berdiri sendiri." jawab jeno dengan kekehannya.

"dasar otak mesum. aku sedang menyusui anakmu kalau kau lupa. cepat pergi mandi dan gantian jaga jisung karena aku jg harus mandi." ucap renjun sinis.

"bagaimana jika kita mandi berdua sayang?" ajak jeno dengan nada mesumnya.

"lalu jisung bagaimana jeno? kau ini ada ada saja."

"kita titipkan dulu sama resepsionis depan." usul jeno.

ctakkk!!!

"yak sakit sayang?"

"yang ada kau yg aku gadaikan sama janda janda di depan sana!!" ucap renjun sinis.

sebelum renjun benar benar mengamuk, jeno pun berlari ke kamar mandi.

"jisung, jangan contoh kelakuan papa mu yah sayang, dia terlalu kelebihan hormon kemesuman." ucap renjun pada jisung yang hanya dijawab kekehan sang anak, yah tentu saja karena jisung tidak tau maksud renjun.

renjun yg gemas pun langsung menciumi seluruh wajah manis sang anak sulung.







hot baby ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang