Dua Sisi

14 3 0
                                    

.......
Sampai dirumah Kevin dan Jihan pun bergegas membersihkan diri mereka dan segera melaksanakan sholat ashar. Ya, akibat lama diperjalanan akhirnya mereka sampai dirumah ketika hari sudah sore.

Setelah selesai sholat, Jihan pun turun untuk makan. Sedari tadi siang, perutnya hanya diisi dengan bakso bik Ijah saja.

“Bundaa, hari ini lauk apa?,” tutur Jihan sambil duduk dikursi meja makannya.

Clare yang sedang sibuk menuangkan telur semur kepiring itu pun menjawab,”Telur semur”

“Wah kesukaan Jihan dong!” Jihan kegirangan.

“Hmm, tapi ayah sama kak kevin mana Bun?” tanya Jihan penasaran

“Ayah lagi dikamar nyelesain pekerjaannya, kalo kevin mungkin bentar lagi turun,” balas Clare yang mendudukan diri pula dikursi meja makan sambil menerbitkan senyumnya.

Jihan pun melahap makanannya

”Yahh, Kevinn, ayo makan”

Kevin sedang ditangga menuju kelantai bawah, “Kevin udah makan kan Bun, tadi siang sama Bunda. Jihan aja yang belom tuh” ujar Kevin yang dibalas kekehan kecil dari Jihan.

“Wah wah, lagi pada ngapain?,” celetuk Reihan –Ayah Jihan-

“Ini, liatin Jihan makan” jail Kevin,
Jihan menatap kesal kekakaknya, sedangkan Kevin tetap tertawa.

“Vin, gimana kuliahmu?,” tanya Rei.

“Alhamdulillah yah, lancar,” balas Kevin menyeruput coklat panas buatan Clare.

“Alhamdulillah, itu bisnismu? Katanya kamu mau buka cafe?”

“Kalo properti alhamudillah lancar Yah. Iya Yah, Kevin mau minta saran Ayah sama Bunda juga kalo masalah cafe tuh Yah, gimana menurut Ayah, Bun?”

“Ayah sama Bunda aja nih, Jihan nggak” dengus Jihan yang merasa terabaikan.

“Iyaaaa, apa saranmu? Coba,” ledek Kevin

“Hmm, sebagai adik yang baik. Jihan hanya menerima apa saja yang Ayah, Bunda, dan Kak Kevin inginkan” kata Jihan cengengesan.

“Walah walah, bisa aja kamu Jeje jeje” Rei yang lucu melihat tingkah putri satu-satunya ini.

“HEHEHE” seringai Jihan sembari meletakkan cari telunjuk dan jempol yang membentuk V di dagunya.

Memang, tingkah Jihan yang lucu dan apa adanya itu seperti menjadi pemanis tambahan di keluarga harmonis ini.

..............
Hari ini Jihan sekolah seperti biasanya, mengikuti pelajaran dengan saksama, mengerjakan tugas dan tentunya menulis.

Kini Jihan tengah menulis dikantin, tepatnya dipaksa kedua sahabatnya karena Reta dan Jenny bilang mereka bosan setiap istirahat makan di pojok santai melulu, sekali-kali dikantin.

“Ji, kamu gak makan?,” tanya Reta yang sedang menyantap nasi goreng nya.

“Ini,” tunjuk Jihan pada tempat makan biru muda didepannya “Aku bawa salad buah, dibekelin sama Bunda, mau?,” tawar Jihan pada sahabatnya.

Jenny kegirangan dan langsung mencicipi salad buah buatan Bunda Jihan itu, tidak salah lagi semua masakan Bunda Jihan memang tidak ada duanya. Ya Reta dan Jenny memang sudah sangat sering menyantap masakan Clare, karena mereka berdua memang selalu kerumah Jihan untuk mengerjakan tugas.

“Eh Jen, jangan diabisin, yang punya aja belom makan,” cibir Reta

“Eh Jihan aja gamasalah, kamu sewot wlee,”  ejek Jenny sembari memeletkan lidahnya.

The Journey. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang