Gue-Elo

8 3 0
                                    


“Ji?, kakak tau nama aku?,” Jihan yang baru sadar Daren mengetahui namanya, padahal ia rasa tak pernah berkenalan dengan Daren.

Cowok didepan Jihan ini malah tertawa,”Lucu banget lo, takut gitu, lo kira gue stalker kali ya. Taulah, siapa sih yang nggak kenal lo, seSMA Kencana tu tau nama lo,”

“Hmm gitu ya, oke deh,” jawab Jihan malu.

“Yee, famous tapi ga nyadar,” ledek Daren.

“Famous?"

“Iya lah"

“Hayo! Nahkan ga sadar lagi Kakak udah jemput,” kejut Kevin yang sudah berada disamping Jihan.

“Astagfirullah,” ucap Daren dan Jihan kompak.

Jihan mengusap-usap dadanya,”Ye, ngagetin aja Kakak mah. Oh ya, Kak, itu Kak Daren mau ngomong sama Kakak”

“Ngomong apa Dar?,” tanya Kevin pada Daren.

“Hmm, gini kak. Kalo boleh aku mau ngobrol dan konsultasi gitu sama Kakak. Konsultasi masalah jurusan kuliah kak, masih bingung soalnya,” tutur Daren dengan mengubah gaya bicaranya, yang sebelumnya “Lo gue” menjadi “aku kamu”.

Ya, Daren tidak pernah lupa dengan attitude yang diajarkan Umi abi nya.

“Boleh boleh, mintak kontakmu aja Dar. Nanti Kakak hubungi kalo Kakak lagi senggang,” jelas Kevin sembari menyodorkan handphonenya pada Daren.

“Sekalian, mau tanya-tanya tentang Jihan. Gimana dia disekolah,” goda Kevin.

Jihan yang merasa dirinya disindir pun membuka suara,”Eee, ga boleh ga boleh. Kepo banget kakak mah”

Kevin mengacak jilbab putih Jihan, “Dah dah. Kita pulang dulu ya Dar, Assalamu’alaikum”

“Duluan Kak,” ucap Jihan kemudian berjalan bersama Kevin menuju mobil.

“Wa’alaikumussalam. Iya “

....................................
“Assalamu’alaikum Bundaa, Ayah, kita pulang,” ucap Jihan.

Merasa tak ada yang menjawab Jihan pun bertanya pada Kevin,”Kak, Ayah sama Bunda mana?”

“Pergi, tadi Bunda chat kakak, bilangnya mau beli peralatan dapur gitu sama Ayah,” jawab Kevin

“Dah, sana sholat, belum sholat dzuhur kan? Udah jam 12 lewat nih, kakak ke masjid dulu ya,” ujar Kevin sembari keluar dan langsung menuju ke masjid didekat rumah mereka.

“Okeee, hati-hati Kakk!,” pekik Jihan.

Jihan Pov
Sepeninggalannya Kak Kevin, aku pun bergegas membersihkan diri dan segera melaksanakan sholat dzuhur. Setelah sholat, aku berniat untuk mengerjakan tugas sekolah yang diberikan Bu Ratna –guru bahasa inggris-.

Aku membuka laptop dan buku ku serta mulai mengerjakan tugas.
Satu jam berlalu, selesai sudah tugasku. Aku merasa bosan dirumah tidak ada orang, Ayah sama Bunda pergi, Kak Kevin mungkin udah pergi ke kantor lagi.

“Hmm, ngapain ya? Tidur.... ga ngantuk tapi, makan.... kan udah makan,” ya aku sudah makan dikantin tadi.

“Oh ya, ke toko buku aja ah,” aku pun bergegas bersiap-siap, memakai kemeja pink salem yang kupadukan dengan rok berwarna biru muda dan tak lupa jilbab pashmina berwarna hitam yang ku julurkan menutup dada plus slingbag pink ku.

“Chat Kak Kevin dulu deh, nanti malah dicariin,” gumamku.

Setelah mengabari Kak Kevin, aku bergegas keluar dan berniat untuk naik angkutan umum, bis. Karena jarak dari rumah ke toko buku lumayan jauh. Setelah memastikan semua aman, aku pun keluar komplek dan sampai disebuah halte bis.

The Journey. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang