Kenal.

6 1 0
                                    

Author POV

Akhirnya setelah melewati perdebatan panjang, Jihan diperbolehkan pulang dan mengikuti UAS disekolah, bukan karena apa, mungkin memang kondisinya sudah membaik tapi keluarga Jihan mengkhawatirkan traumanya akan kambuh.

Setelah kemarin pulang kerumah, kini Jihan sudah siap dengan seragam sekolahnya, bibirnya nampak sedikit pucat, namun semangatnya memang selalu membara.

"Dekk, makan dulu," ujar Clare saat melihat Jihan turun dari tangga.

"Iya Bun," balas Jihan, Clare mengambil beberapa sendok nasi goreng ke piring Jihan,"Hari ini sarapannya nasi ya Dek"

"Hmm yaudah deh gapapa, sesekali hehe," Jihan mengiyakan, ia tidak mau membantah kata orang tua dan kakaknya lagi, cukup sudah perdebatan kemarin.

Jihan menyuap sesendok nasi goreng ke dalam mulutnya.

Reihan mengelus pucuk kepala Jihan,"Hari ini sekolahnya jangan banyak lari-lari Je, nanti asma mu kambuh lho"

"Iya tuh, dibilangin ujian susulan aja, ngeyel," ejek Kevin yang sedari tadi sibuk dengan laptopnya.

"Oh ya Bun Yah, cafe Kevin udah 85 % jadi, mungkin tinggal beberapa bulan lagi udah siap dioperasikan"

Reihan beralih duduk disebelah Kevin,"Ini ni Yah," kata Kevin menunjuk ke layar laptopnya yang menampilkan beberapa gambar design interior caffe.

Reihan melihat gambar-gambar tersebut dan manggut manggut,"Baguslah. Ayah seneng kamu udah bisa urus usaha mu begini Vin"

"Jadi gimana Kak? Jadi pake usulan Jihan kemarin, yang classic ala ala gitu?," Clare yang tengah menemani Jihan sarapan pun menyahut.

"Insha allah Bun," jawab Kevin.

Jihan sudah selesai dengan nasi gorengnya,"Ekhmm, nanti kalo udah jadi, kasih Jihan gratisan terus ya Kak," goda Jihan pada Kevin.

Reihan hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah Jihan, sedang sakit masih sempat sempatnya bertingkah jail.

"Udah udah. Tuh udah jam 7, berangkat sana. Ntar telat lho"

Jihan mengangguk dan menyalimi tangan Reihan dan Clare,"Jihan sekolah dulu ya Bun Yah, Assalamu'alaikum"

"Kevin pamit juga Bun Yah,Assalamu'alaikum"

Seperti biasa, Jihan pergi kesekolah bersama Kevin.

"Dek?," panggil Kevin,"Hmm?," jawab Jihan.

Kevin fokus dengan setirnya,"Nanti jangan terlalu capekan ya"

Jihan tahu Kevin sangat mengkhawatirkan kondisi keadaannya, tapi ayolah dia sudah sehat,"Iya Kak. Jihan gapapa kok, kakak jangan khawatir banget gitu lah"

Jihan memberi senyum termanisnya, walaupun pucat masih melekat diwajahnya.

Kevin memberikan senyum pula, Jihan adik satu-satunya, ia tidak bisa melihat Jihan sakit.

Mobil berhenti tepat ditempat yang sudah seminggu lebih Jihan rindukan, sekolahnya.

Jihan melepaskan seatbelt,"Jihan pamit ya Kak," ia menyalimi Kevin.
Kevin tersenyum.

"Iya. Nanti Kakak jemput ya" Jihan mengangguk dan langsung turun.

Kevin melajukan mobilnya, dia harap Jihan tak apa-apa

........................

Jihan POV

Aku berjalan masuk ke tempat aku menimba ilmu, tak bisa ku sangkal kondisiku memang belum sepenuhnya membaik, badanku masih lemas.

The Journey. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang