Dua

2K 242 2
                                        

Taehyun terus melangkah menuju kamarnya. Tidak ingin membuat suara dan membangunkan seisi rumah ia pun berjalan dengan mengendap-endap. Saat sampai di depan pintu seseorang menepuk bahunya pelan.

"Taehyun-ah kau dari mana saja kenapa pulang larut, maaf aku mengagetkanmu"

"Ssttt jangan keras-keras nanti eoma bangun" bisiknya pada beomgyu.

"Kau kenapa menghampiriku sih pergi sana" ucap taehyun dengan sedikit dorongan untuk beomgyu.

"Taehyun-ah aku hanya--"

Taehyun tak menghiraukan ucapan beomgyu. Ia masuk dan langsung menutup pintu kamarnya. Setelah itu berjalan menuju ranjang dan membaringkan tubuhnya disana.








Beomgyu lagi-lagi sendirian dirumah. Ibunya bekerja sedangkan taehyun tentu saja bersekolah. Terkadang beomgyu juga ingin bersekolah di sekolah umum seperti taehyun tapi apalah dayanya ia bahkan tidak bisa melihat yang ada ia hanya merepotkan orang-orang saja nantinya.

Sebaiknya ia bersyukur saat ini. Ia masih diberikan kehidupan dengan anggota tubuh lain yang sempurna. Dan juga ia diberi keluarga yang menyayanginya meskipun taehyun sedikit tidak suka kepada dirinya, ia yakin pasti di dalam lubuk hatinya ada sebuah kasih sayang yang tak terlihat.

Sebenarnya beomgyu juga ingin hubungan persaudaraan nya dengan taehyun berjalan dengan semestinya. Ia ingin layaknya seperti seorang kakak. Dimana ia akan menasehati taehyun, dan menjadi seorang yang paling depan jika taehyun memiliki masalah. Ia juga ingin besenda gurau layaknya kakak-adik.

Tetapi taehyun seperti membangun benteng agar beomgyu tidak dapat menjangkau dirinya, taehyun seperti tidak sudi memiliki saudara cacat seperti beomgyu.

Beomgyu duduk di pinggir kolam renang yang ada dirumahnya sambil mendengarkan lagu kesukaannya.
Ia mendengar sedikit kebisingan dari arah pintu depan. Mungkin taehyun sudah pulang dan sepertinya membawa teman sekolah nya untuk bermain ke rumah.

Beomgyu mencoba mendekat ke arah taehyun berada.
"Taehyun kau sudah pulang?" Tanya beomgyu

"Hmm"

"Kau membawa temanmu ya?"

"Iya sudahla kau pergi sana lakukan apa yang kau kerjakan tadi, jangan mengurusku" selalu saja begini pikir beomgyu.

"Yeonjun hyung, soobin hyung, kai-ya ayo kita ke kamarku saja" ajak taehyun kepada teman-temannya itu.
Mereka pun mengikuti taehyun dan masuk ke kamarnya.

Beomgyu mendengar taehyun memanggil teman-teman nya bahkan dirinya saja tidak pernah di panggil hyung oleh taehyun menyedihkan sekali pikirnya.
Beomgyu pun kembali ke kamarnya ia ingin istirahat saja di kamarnya.










"Taehyun yang tadi itu saudaramu?"

"Iya dia hyungku hyung" ucap taehyun.

"Oohh apakah dia buta, soalnya aku melihat dia memegang tongkat seperti yang biasa dibawa orang buta"

Taehyun hanya menanggapi dengan menganggukkan kepalanya, kenapa jadi membahas beomgyu sih ia jadi malas sekarang.

"Sepertinya kau tidak menyukai saudaramu apa kau membencinya?"

Taehyun terdiam, apa yang harus ia jawab ia memang tidak suka dengan keberadaan beomgyu tapi untuk membenci entahla.

Apa yang ia pikirkan tentu saja dirinya membenci beomgyu yang selalu merepotkannya itu. Dan juga selalu membuat eomma khawatir.









Taehyun with Beomgyu⬇️

Taehyun with Beomgyu⬇️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Moment Of Alwaysness~

Sorry [TaeGyu]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang