Tujuh

1.5K 204 5
                                        

Yeonjun duduk di atas kursi yang tersedia di dalam kamar nya, ia menghembuskan nafas.

"Taehyun aku pernah kebetulan bertemu dengan beomgyu di taman dekat rumah kalian"

Taehyun menoleh ke arah yeonjun ia diam sambil menunggu yeonjun meneruskan ucapannya.

"Kami memperkenalkan diri masing-masing, disaat aku melihatnya lebih dekat saat itulah aku sadar dia sebenarnya orang yang kesepian, dia ingin bermain layaknya remaja seumuran dirinya, dia juga ingin mempunyai teman, tetapi dia sadar bahwa dengan kondisinya saat ini itu tidak memungkinkan"

"Dia banyak bicara tentang dirimu tae dia tahu bahwa kau tidak menyukai nya bahkan mungkin membencinya, beomgyu selalu menyayangimu ia hanya ingin yang terbaik untukmu tae, kau tau permintaannya yang sangat menyayat hatiku, dia ingin sekali mendengar kau memanggilnya hyung"

Taehyun lagi-lagi terdiam ada perasaan sesak di dalam dirinya, apakah selama ini ia keterlaluan. Bahkan untuk panggilan hyung pun ia tak pernah berikan pada kakak nya itu.

"Ada banyak hal yang dia inginkan di dunia ini tae tetapi kekurangan yang ada pada diri beomgyu itu menutup dirinya, tae beomgyu orang yang tulus tolong jangan bersikap kasar apalagi membencinya beomgyu tidak bisa melihat itu bukan kemauan dirinya itu adalah takdir yang harus ia jalani dan dengan takdir yang dia dapat seharusnya dia mendapat dorongan dari orang-orang terkasih"

"Yeonjun hyung aku--" kenapa menjadi sesesak ini rasanya.

Yeonjun berdiri dan berjalan ke arah taehyun, ia pun memeluk taehyun yeonjun tau perasaan taehyun. Perasaan sesak di dada yang tiada tara pasti itu tidak nyaman sekali.

"Tidak apa-apa tae, setelah ini minta maaflah pada hyungmu" ucap yeonjun menenangkan taehyun.
























Taehyun sampai dirumah tapi yang ia dapat justru tak ada orang dirumahnya. Ah ibunya pasti sudah berangkat bekerja. Sedangkan beomgyu, beomgyu kemana?
Taehyun segera menuju ke kamar beomgyu ia penasaran apa yang dilakukan beomgyu saat ini. Setelah didepan kamar beomgyu ia melihat kamar beomgyu yang begitu berantakan kemana anak itu dan tak biasanya kamar beomgyu berantakan seperti ini.
Apa ia telpon ibunya saja ya pikirnya.
Taehyun pun memutuskan untuk menelpon ibunya.

"Kenapa eomma tidak angkat siihhh" kenapa perasaan taehyun jadi gusar begini.

"Akhirnya... Eomma kenapa lama sekali mengangkat telpon ku?" Tanya taehyun dengan sedikit kesal

"Ha..halo taehyun-ah maaf eomma sedang sibuk sayang, ada apa hm?"

"Eomma beomgyu kemana kenapa dia tidak ada di kamarnya, dan juga kenapa kamarnya berantakan tidak biasa nya dia begini?"

"......"

Telepon masih tersambung pada ibunya tapi kenapa ibunya tidak menjawab, apa ibunya tau sesuatu dan menyembunyikannya dari taehyun.

"Eomma kau dengar aku.. kenapa tidak menjawab, beomgyu kemana eomma?" Taehyun lagi-lagi bertanya.

"Sayang sekarang kamu kerumah sakit radhen mattaher ya mau kan"

Taehyun bingung kenapa ibu menyuruh nya ke rumah sakit siapa yang sakit.

"Memangnya kenapa eomma, eomma sakit?"

"Tidak sayang sebaiknya kau kesini saja dulu ya. Dan hati hati pelan-pelan saja jaga keselamatanmu saat berkendara"

Taehyun semakin penasaran ada apa sebenarnya "baiklah aku akan segera kesana eomma"


























Moment of alwaysness~

Sorry [TaeGyu]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang