14 - Dikira Gampang

491 95 2
                                    

Artist 14

╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ
╰┈─➤

"Cut!"

Untuk kesekian kalinya sutradara menghentikan proses syuting. Alasannya karena si artis tidak melakukan perannya dengan benar. Hyunjin selalu melupakan dialog yang harus ia ucapkan, juga ekspresinya tak mendukung sama sekali.

Akhirnya Hyunjin disuruh istirahat dulu, soalnya Hyunjinnya alasan bilang lagi nggak enak badan.

"Kenapa lo?"

Hyunjin yang lagi rebahan dikagetin sama sesosok orang yang udah nggak asing lagi bagi dia. Bukan crew film, tapi temannya. Entah ngapain dan bagaimana bisa temannya itu ada di lokasi syuting Hyunjin.

"Lino? Lo ngapain di sini?" tanya Hyunjin menyelidik.

"Tuh." Lino menunjuk seseorang yang terlihat sibuk berdiskusi dengan sutradara.

"Pffttt."

Hyunjin sekuat mungkin nahan tawanya biar nggak jadi pusat perhatian orang-orang. Lino cuma masang muka datar, pasrah aja dia bakal jadi bahan ledekan Hyunjin. Agak nyesel, sih, nyamperin anak sialan ini, tapi dari pada dia gabut nggak ada yang bisa diajak ngomong.

"Nggak usah ketawa lo!"

"Sorry-sorry, haha. Dapet apa aja lo dari Mr. J?"

Lino ngangkat tangan kanannya, nunjukin sebuah jam tangan yang terlihat elegan dan mewah. Mata Hyunjin melotot, dia ngeraih tangan temennya itu. Dibolak-balik sampai Lino ngerasa tangannya kayak diplintir saking kuatnya.

"Gila, ini mah ori. Mahal banget woi."

Nggak peduli dengan kekaguman Hyunjin, Lino narik tangannya kembali. Tadi aja ngetawain, sekarang terkagum-kagum. Pegel berdiri terus, Lino ngedudukin pantatnya di kursi sebelah Hyunjin.

"Lo belom jawab pertanyaan gue, Hyun. Kenapa lo nggak semangat gitu? Ada masalah?"

Walaupun Lino itu anaknya cengengas-cengenges, tapi aslinya perhatian kok. Pantes diincer banyak bapak gula. Yang Lino lihat, Hyunjin sekarang lagi nggak baik-baik aja.

"Kapan, sih, gue bebas masalah?" gumam Hyunjin yang kesannya seperti bertanya pada dirinya sendiri.

"Dih, mulai ngeluhnya," sahut Lino.

Hyunjin diem. Dia mulai mikir, hidupnya gini-gini amat. Hyunjin ngerasa dikekang, nggak bisa bebas ngelakuin apa yang dia mau. Terus dia mandangin Lino. Anak itu bisa berbuat semaunya tanpa ada yang melarang.

"Gue lagi suka sama seseorang," celetuk Hyunjin tiba-tiba.

Padahal banyak sekali yang ingin Hyunjin ceritakan pada Lino, mengingat mereka akhir-akhir ini udah jarang banget ketemu. Entah kenapa Hyunjin malah cerita soal masalah percintaannya.

"Bagus dong. Siapa? Gue kenal nggak?"

Lino semangat banget soal ginian. Kayaknya yang ini Hyunjin bakal serius. Dari dulu semenjak Lino kenal Hyunjin, dia nggak pernah lihat Hyunjin bener-bener punya pacar. Banyak sih yanh deket, cuma nggak ada yang diresmiin.

"Nggak, doi anak baik-baik."

Kata 'baik-baik' bikin Lino agak tersinggung, tapi ya mau gimana? Emang nyatanya gitu.

"Yaudah, langsung sikat. Tunggu apa lagi?" Dikira gampang.

"Masalahnya dia udah tunangan," jawab Hyunjin lesu.

Kalau masalahnya gini, Lino juga bingung. Salah Hyunjin juga, sih, kenapa suka sama orang yang udah ada pawangnya. Lino mikir keras, kira-kira solusi apa yang bakal dia kasih ke temennya yang malang ini.

"Dianya suka juga nggak sama lo?" tanya Lino lagi.

Pikir Lino, kalau si doi ada rasa yang sama kan gampang tuh. Seenggaknya Hyunjin ada peluang, tapi kalau enggak alias cuma cinta bertepuk sebelah tangan, ya ... nasib.

Kira-kira Seungmin ada rasa juga nggak, ya? Hyunjin jadi bingung. Kalau dilihat dari gelagat Seungmin, kayaknya masih normal-normal aja, belum ada tanda-tanda ketertarikan, tapi boleh nggak sih Hyunjin berharap ... sedikit aja?

"Nggak tau," gumam Hyunjin sambil nunduk.

Kesel nggak sih kalau kalian jadi Lino? Mau dibantuin ini, dikasih saran, tapi orangnya malah nggak ada semangat sama sekali. Dahlah, terserah.

"Baby, come here!"

Buset! Lino mau menghilang aja rasanya. Woilah malu banget dipanggil gitu, mana ada banyak orang lagi. Ya meskipun pada sibuk sendiri-sendiri, entah ada yang denger atau enggak, tapi tetep aja Lino malu.

Lino bangkit dari posisi duduknya. "Huftt, gue pergi, ya? Dan lo kalau serius sama tu orang, ya perjuangin dong. Selagi janur kuning belum melengkung, trobos aja, Bro," saran Lino sebelum ia pergi menghampiri orang yang memanggilnya tadi.







✴️

ARTIST ✔ | hyunmin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang