YM | Bersama

2.5K 142 3
                                    

My boo - Usher

Happy reading!!!

Minggu, pagi. Di kediaman rumah Mahesa direbutkan dengan sehelai roti tawar. Kedua putra Mahesa menatap sengit satu sama lain membuat aliran listrik tak terlihat semakin menyengat.

"Alex udah nanti bikin lagi, mamih buatin ya." bujuk Mamih.

"tapi Mih, udah siang mau jogging sama Lena." Alex menatap ibunya dengan melas. "gara gara lo sat."

Karsa hanya diam menutup telinganya rapat tidak mau mendengarkan makian adiknya. "suruh siapa baru bangun."

Alex melempar timun dan masuk kedalam gelas susu milik Karsa. "Alex setan!."

Terjadi perkelahian antar sodara dengan saling menggelut. "Pih itu pisahin anaknya." Mamih sudah panik.

"biarin aja. Sinih duduk." Papih menarik Mamih untuk duduk di pangkuannya menatap kedua anaknya bagaikan menonton filem.

"assalamualaikum Alex." teriakan Alena membuat Alex dan Karsa saling menatap dan berlarian menuju pintu utama.

"eh." Alena dikejutkan eh keduanya yang terlihat kusut berantakan. "baru pada bangun ya?."

Mereka menggeleng.

"Bang Karsa mau ikut kah?."

"boleh?."

"boleh banget, yok Bang." Alena menarik tangan Karsa meninggalkan Alex sendiri. "kadal kan lo ajak gue kenapa gue yang di tinggal sekarang."

🍍

Mereka duduk dengan beralaskan rumput sintetis. Alena yang sudah banjir keringat menyender pada Alex. "gue beli minum dulu ya?." Karsa berjalan menuju warung yang tersedia.

"nih." Karsa hanya memberikan pada alena, hanya membeli dua.

"shit!, gue mana." Karsa hanya mengangkat bahu tak acuh. Alex menatap botol minum yang sedang Alena tenggak hingga setang, mengambil dan menghabiskan airnya.

"Alex dih!." Alena menatap Alex dengan kesal.

Setelah perdebatan kecil mereka semua terdiam menikmati kesejukan di pagi hari, menatap orang berlalu lalang.

"pulang yuk, cape."

🍍

"Alena sinih nak Mamah mau ngomong." ucap Mamah. Alena yang baru selesai mandi menghampiri mamahnya, meletakan kepalanya pada paha mamahnya.

Vira menatap sayang pada putri semata wayang, mengelus sayang rambut putrinya.

"Mamah mau jodohin kamu." bagai tersambar angin topan di musing duren, Alena bangun menatap Mamahnya dengan tidak percaya.

"serius?." dengan wajah melototnya. Vira hanya bisa mengangguk. "kamu kenal kok sama dia, deket banget malahan."

"tapi mah Alena masih sekolah, masih tecil." sambil memperagakan dengan jari kata kecilnya.

"wih ratu sama putri kesayangannya raja lagi pada kumpul nih." Alena terkejut melihat papahnya yang lama sekali di kampung halaman pulang dengan bawaan yang banyak.

"Papaaaah!!!." teriak Alena dan berhambur kepulakan Papahnya. "Alena kangen banget."

"Papah juga kangen, ternyata putri kecil sudah besar." vira tersenyum menatap keduanya.

Alena bercerita kejadiannya selama disekolah kepada Papahnya dengan semangat.

"oh ya pah masa kata Mamah, Alena mau dijodohin masa iya sih pah." adu Alena soal percakapannya dengan Vira.

Robby menatap Vira memberikan kode pada istrinya itu.

"haah... Sebelumnya Papah mau bilang, Papah tuh emang udah rencanain ini sama Mamah sejak dulu." jelas Papahnya.

"Papah pulang buat ngadain perjodohan. Alena harus siap, Alena kenal kok sama dia jangan takut." jelas Papahnya lagi berharap putrinya mengerti.

"iya Alena, Papah bakalan terus ngurusin perusahaan di sanah. Mamah juga ga bisa disinih terus, Mamah harus bantu Papah disanah. Jadi kami bermaksud memberika teman." jelas Vira.

Alena menatap kedua orang tuanya. Ia yakin bahkan kedua orang tuanya tak mungkin melangsungkan pernikahan nya dengan pria buruk.

"okeh Alena setuju."

🍍

"gue menang!." teriak girang Alex.

"lo curang cok." Karsa menatap kesal adiknya itu.

Btw, karsa berbeda dua tahun diatas Alex dan Alena. Ia baru memasuki kuliah hukum semester dua.

"bodo lo kalah." bangga Alex.

"Lex Papah jodohin kamu sama Alena mau ga?." ucap to the point Gio.

"buset Pah frontal amat." Anna yang baru dari dapur membawakan secangkit kopi.

"mau dong siapa yang ga mau coba eheh." ucap setuju Alex tanpa pikir panjang. "Alex juga udah punya usaha jadi bisa lah hidupin alena mah."

"Sombong. Kenapa ga Karsa aja sih Pah." ucap Karsa karena tidak terima.

"kamu kan fokus jadi pengacara, kalo Alex nerusin usaha Papah Karsa."

"jadi kapan nikahnya Pah? Ga sabar mau malam pertama." ucap Alex senonoh.

"yeuhh sia! Cabul." Karsa melempar bantal yang ada di pangkuannya tepat mengenai wajah pedofil Alex.

"iri? Bilang bos hahah."

🍍

Malam senin dirumah Alena sudah dipenuhi banyak jamuan nikmat, pemilik rumah sudah rapih dengan pakaiannya beda dengan putri mereka yang masih dialam mimpi.

"Alena bangun, mereka sudah mau datang." Vira coba membangunkan putri kebonya.

"emmm iya iya Alena mandi."

"ya udah cepat."

Alena berjalan kearah kamar mandi mengganti baju dengan yang sudah disiapkan Mamahnya.

"Alena cepat nak." teriak Vira.

"iya."

Kok gue degdeg kan ya?.

Betapa kagetnya ternyata tamu yang dimaksud adalah dari keluarga Mahesa. Terdapat pria yang sangat tampan disanah.

Siapa lagi kalo bukan. Alex.

"cakep banget si kutil buaya."

"bisa feminim juga."

"fiks pernikahan di laksanakan minggu depan." ucap final Robby. Dengan santai kedua orang tua dari kedua belah pihak menentukan tanggal pernikahan tanpa memperdulikan anak mereka. Toh udah kenal kok.

"APA?!." Teriak mereka bersamaan

🍍

Revisi✔

Young Merried [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang