Happy reading!!!
"udah berapa bulan sih?." ucap mamih sambil mengelus perut alena yang sudah sedikit membuncit.
"baru sepuluh minggu delapan minggu mih." balas alena. Alena senang kala orang tuanya dan orang tua alex sangat antusias dalam kelahiran cucu pertama mereka.
"kalah lo bang sama gue." alex berbangga karena dirinya lebih dulu memiliki anak. Karsa menatap jengah pada adiknya yang sombong bin angkuh itu.
"miiih karsa juga mau dijodohin, sama alena lagi juga gapapa." satu remot tv melayang mengenai wajah tampan karsa.
Dan pelakukannya adalah papihnua sendiri.
"sembarangan kalo ngomong!." karsa mengangkat tanda perdamaian.
"canda pih."
"mih alena mau kue kokies buatan mamih." alena memelas menatap mamihnya. Mamih itu tipekal yang mageran kalo tidak ada kemauan.
"ayo! Buat cucu sama menantu apa sih ya ga." alena tersenyum senang lalu membuat kue bersama mamih.
Alex berjalan dengan gaya seperti ingin menjaili. Mencolek tepung lalu mengoles nya pada mamih.
"alexx anak pinter ya, emmm mamih abis skincare ran di oles tepung. Bagus ya." mamih menatap alex dengan tatapan membunuh.
"huaaa ampun mih, jangan bunuh alex. Anak alex kasian belom liat papihnya yang tamvan."
"pede mampus." alena tertawa saat mencolek idung alex dangan tepung. Alex membalas, hingga terjadi lah perang tepung.
Saat alex ingin melempar tepung pada alena, dengan siap alena menyingkir dan hap mengenai wajah karsa yang hendak mengambil sebotol minuman.
Napas karsa memburu, mengeraskan rahangan.
"upsi kaboor." alex berlari untuk menghindari dirinya dari karsa.
"ALEX!." teriak karsa menggema lalu terjadilah kejar mengejar antara manusia sombong dan manusia super pede.
Alena dan mamih hanya menggeleng geleng kepalanya. Lalu melanjutkan kerjaan mereka.
"kalian nih apa apan sih." papih yang sedang menonton bola merasa terganggu dengan tubuh alex yang menghalangi dan juga dengan suara karsa yang terus menggeram.
Dengan kesabaran yang sudah habis papih bangun dan menarim kedua telinga anaknya.
"aaa papih ampon."
"aduh sakit pih."
"suruh siapa ganggi papih, duduk!." mereka akhirnya akur dan duduk. Enggan mengganggu papihnya lagi.
"pih."
"apa?!." jawab papih dengan kencang masih terbawa emosi.
"apa marah marah? Mau tidur diluar?." mamih berjalan kearah ruang tamu dengan toples isi kukis dan memarahi papih yang sepertinya salah server lalu menatap mamih dengan wajah melas.
"ga mih, kebawa emosi sama anak kamu."
"udah diem!." alex dan karsa terkiki geli, papihnya begitu tegas dengan mereka berdua sedangkan dengan mamih langsung ciut.
"kalian juga diem." mereka seketika mengantup bibirnya.
"lex sinih, ini kuenya enak banget." alena menyuapi alex, begitupun mamih dan papih. Walau masih marah mamih tetap melayani papih.
"aaaaa karsa mau punya istri, makk mau kawin!!!." jiwa jomblo karsa meronta ronta.
Apartemen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Merried [Selesai]
Teen Fiction[part di unpublis dulu. Silahkan menunggu jika mau membaca.] !males revisi, and ga jadi! Dilarang keras untuk plagiat⛔ Alena Marisa&Alexi Mahesa Itulah kartu undangan pernikahan sembunyi sembunyi mereka. Perjodohan gila yang merubah status mereka me...