Kedua mata yunseong membelalak sempurna, tangannya memegang erat foto usg minhee digenggamannya"Satu..dua..tiga..anjrit tiga biji beneran" gumam yunseong sembari menghitung jumlah janin dalam foto usg tersebut
Kepalanya perlahan mendongak menatap sang istri yang sedang asik menonton drama kesukaannya di atas ranjang sambil mengunyah martabak yang yunseong bawakan sepulang dari kantor
"Yang.."
"Hmm" gumam Minhee sebagai jawaban
"Kok dedeknya nambah gini?"
Minhee menghela nafasnya pelan lalu menolehkan kepalanya menatap yunseong "Kata bu dokternya si adek ketilep badan kakak-kakaknya mas, jadi ga keliatan"
Yunseong terdiam beberapa saat, lalu melangkahkan kakinya menghampiri Minhee
Minhee yang sedang asik menonton drama itu terkejut karena tiba-tiba laptop dihadapan nya diambil alih yunseong, begitupun dengan martabak digenggamnya lalu diletakan di nakas samping ranjang
"Ihh lagi seru juga!" ucap minhee sambil cemberut
Yunseong langsung menidurkan badan nya disamping minhee, tangannya terangkat untuk mengelus perut buncit sang istri pelan
"Pantesan baru beberapa bulan perutmu udah melar kaya bagong ternyata ada tiga krucil di dalem perut bunda yaaa" ucap yunseong sambil terkekeh pelan
"Idih mas yunseong ngatain adek bagong?"
Kepala yunseong mendongak menatap wajah sang istri yang memerah menahan kesal "Mirip, dikit hehe"
Wajah minhee langsung merengut sebal, dengan kesal minhee mendorong yunseong agar menjauh darinya "Dasar jelek!! sana ah jauh-jauh jangan ngomong sama adek!"
Minhee langsung memunggungi yunseong, membungkus badannya dengam selimut tebal
Yunseong yang tidak siap pun terjungkal dari atas ranjang, dorongan minhee itu tidak bisa dianggap remeh, apalagi keadaan minhee yang saat ini sedang hamil membuat nafsu makannya meningkat dan membuat tubuhnya lebih kuat, apalagi diranjang boss..
"Allahuakbar adek" Yunseong perlahan bangkit sembari mengelus pantatnya yang nyeri sehabis berciuman dengan lantai
"Cie ngambek nich"
Yunseong langsung menerjang tubuh Minhee, memeluknya erat dari belakang
"Jangan ngambek dong yang, kan mas bercanda, badan kamu ga kaya bagong kok malah seksi demok deblong kaya cupi cupita"
"ishh diem" Minhee mencubit tangan nakal suaminya yang mencoba meraba bagian dadanya dari luar
"Dek maaf dong" tidak menyerah, yunseong malah semakin mengeratkan pelukannya, sembari mengelus-elus perut minhee sayang
Minhee tidak bergeming, memilih diam pura-pura tertidur dan mengabaikan yunseong yang masih membujuknya
"Madep sini dong, mas pengen kiss" bisik yunseong sembari meremas pelan pantatnya dari luar celana
Minhee menghela nafasnya pelan, susah diemin yunseong, bukannya nyerah malah makin ngelunjak bisa-bisa diperkosa dia tuh
"Minggir tangannya" Minhee menghempaskan tangan yunseong yang bertengger di pantatnya sibuk meremas kedua bongkahan kenyal itu gemas
"Ya makanya madep sini dong, mas pengen liat muka cantik bundanya kembar"
Minhee membalikkan badannya menghadap yunseong sambil memasang wajah cemberut
"Jangan ge'er adek masih ngambek"
Yunseong terkekeh pelan lalu memeluk pinggang istrinya erat "Lucu banget sih sayangnya mas, alalalala kalo kembar udah lahir saingan imutnya sama bundanya ntar"
"Apasi ga jelas" ucap minhee pelan sembari memukul dada yunseong main-main
"Pipinya merah nih salting ya" ucap yunseong gemas sembari mencubit pipi minhee kencang
"Ish jangan cubit ntar makin tembem!!"
"Ya emang kenapa lucu gini kok kaya mochi"
Minhee terdiam beberapa saat, lalu memasang wajah sumringah "Mas, adek tiba-tiba pengen mochi deh"
"Mau? yaudah mas beliin kamu dirumah aja"
"Tunggu" Minhee mencegat tangan suaminya yang sudah berdiri
Yunseong memandang minhee seolah bertanya ''apa lagi?"
"Tapi mas harus beli mochi yang penjualnya namanya bu wati" ucap minhee sambil mengedip polos
"Allah..."
"Harus dapet kalo ga dapet ga usah pulang! ngegembel aja sana!" ucap minhee sambil memasang wajah garang
Baru yunseong ingin menjawab, minhee sudah keburu menyela,
"Jangan coba berani curang! foto ktpnya terus kirim ke adek buat bukti! kalo berhasil baru mas boleh pulang"
Yunseong hanya bisa tersenyum getir sambil merapalkan istigfar beribu kali dalam hati menahan umpatan yang bisa keluar kapan aja dari mulutnya
Ayo sholat dah subuh!