Setelah kejadian kemarin malam, yunseong merasakan semakin tidak nyaman di rumahnya sendiri, begitupun dengan minheeKeduanya kerap dikerjai ataupun dibuat ketakutan hingga keduanya jengkel sendiri karena seperti di teror terus-menerus
Oleh karena itu keduanya memilih untuk pindah rumah ke daerah yang lebih jauh demi kenyamanan bersama, apalagi kandungan minhee sudah mendekati masa lahiran yunseong khawatir minhee akan banyak pikiran dan merasa stres apa bila mereka memilih bertahan disana
Sekarang keduanya dibantu ayah bunda dan bang daniel sedang memberesi sisa perabot yang masih tersisa, karena barang yang lebih besar sudah diangkut terlebih dahulu oleh pesuruh ayah minhee jadi mereka tidak terlalu lama untuk melakukannya
"Dek abang pulang dulu ya? si jiun rewel nih soalnya"
Daniel berjalan mendekati bunda ayah yunseong dan minhee yang sedang duduk lesehan di ruang tamu sambil menenteng tas nya
"Ga ikut ke rumah barunya bang?" minhee mendongak menatap daniel yang sedang salim ke bunda dan ayah
"Besok gua mampir deh sepulang kerja sekalian ngajak jiun, besok dia ikut gua soalnya mau periksa gigi"
"Hgg owhgeyy" minhee mengangguk paham lalu tersenyum kecil
"Pamitin ke ucong ya dek" ucap Daniel sambil mengusak kepala adiknya
Yunseong sedang di kamar mandi, katanya perutnya sakit karena semalam makan nasi basi jadi dia terus-menerus ke kamar mandi untuk buang air besar, katanya perutnya terasa tidak nyaman
"Dek itu suami mu dari pagi bolak-balik ke wc kenapa?" tanya bunda pada minhee
"Semalem makan nasi basi bun hehe" jawab minhee sambil menyengir lucu
"Dia ga bisa bedain nasi basi sama yang masih layak dimakan?" ucap ayah dengan tampang heran
"Gatau tuh emang kalo udah laper apa aja di badok yah, ngeri deh pokoknya" jawab minhee sedikit berbisik
Minhee sedikit tersentak merasakan tengkuknya dipiting dari belakang tiba-tiba
"Heh fitnah aja kamu"
Yunseong mendudukkan dirinya disamping si manis lalu bersandar manja, wajahnya terlihat pucat dan cukup berkeringat
"Udahan ee nya mas?" minhee mengelap keringat sang suami lalu mengecup pipinya sayang
"Udah dek, tapi masih enek rasanya" adu yunseong sambil mengecupi leher minhee
Keduanya sibuk sendiri tidak memperdulikan ayah dan bunda yang hanya bisa menghela nafasnya melihat keduanya yang tidak tau malu menebar keuwuan ke siapa saja
..
.
Minhee dan Yunseong sudah sampai di rumah baru diantar oleh ayah dan bunda
Tapi sayangnya ayah dan bunda tidak bisa menginap sesuai dengan permintaan minhee karena keduanya ada acara penting malam ini
Jadi dengan berberat hati minhee hanya mengiyakan dan membiarkan kedua orang tuanya pulang
"Mas katanya kamu lagi pesen baby set?"
Minhee berjalan mendekati yunseong yang sedang merapihkan dokumen-dokumennya sambil mengelus perut buncitnya
"Iya dek biar kita ga usah repot ke toko segala, aku pesennya sesuai sama seleramu kok" ucap yunseong tanpa menengok minhee, masih sibuk sendiri
"Kaya apa coba adek liat gambarnya"
"Buka sendiri tuh di hapenya mas"
Yunseong menunjuk handphone nya yang tergeletak di atas kasur dengam dagunya
Minhee meraih ponsel milik yunseong lalu tersenyum melihat wallpaper nya adalah foto usg buntel, utun, dan apem
"Iya sih bagus-bagus mas, tapi adek sebenarnya kan pengen milih langsung" minhee mendekati yunseong lalu duduk bersila disamping sang suami
Yunseong menghentikan kegiatannya lalu menoleh pada minhee yang cemberut lalu mengusak rambutnya pelan "Yaudah besok mau ke mall? kamu pilih lagi yang kamu mau, itu juga kayanya masih ada beberapa yang kurang dek"
Minhee mengangguk semangat sambil tersenyum manis lalu merentangkan kedua tangannya sambil manyun lucu
"Sayang mas yunseong! adek mau kiss"
Melihat tingkah minhee, yunseong hanya terkekeh kecil lalu mendekatkan tubuhnya, memeluk sang istri lalu mengecup bibir manis itu sayang
Bukannya langsung melepaskan kecupannya, yunseong malah menahan tengkuk minhee dan memperdalam lumatannya
Minhee menutup kedua matanya rapat-rapat sambil memeluk pinggang yunseong walaupun agak sulit karena terhalang perutnya yang besar
"Hmmph"
Suara kecipak memenuhi kamar keduanya, mereka masih saling melumat satu sama lain
Minhee mendorong bahu yunseong ketika mendengar suara bell berbunyi
"Mas kayanya ada tamu deh"
Yunseong menelengkan kepalanya ke arah luar jendela lalu mengangguk paham
"Barangnya udah sampe, kamu disini aja ya? biar mas yang beresin"
"noo, adek mau ikut liat" rengek minhee sambil cemberut
"Ya udah boleh tapi duduk aja didepan ya, sini mas gandeng"
Keduanya berjalan keluar dan benar saja pesanan yunseong sudah sampai, cukup banyak sampai memakan waktu cukup lama untuk menurunkan nya dari truk
Minhee yang bosan hanya duduk diam memilih menyusul yunseong yang sedang mengecek semua barangnya dengan kurir, lalu menyolek bahu sang suami pelan "Mas udah semua?"
"Udah kok yang, ini tinggal di bawa masuk"
Anggukan kecil yunseong dapatkan dari minhee, keduanya lalu masuk ke dalam rumah, minhee bergegas menuju dapur untuk membuatkan yunseong teh manis
Setelah semua barang selesai ditata, keduanya bersantai di depan tv dengan yunseong yang terus bergelayut manja di lengan semok minhee
"Mas adek besok mau bikin kue deh, pengen bagi-bagi ke tetangga biar ga disangka sombong kitanya"
Yunseong hanya mengangguk menyetujui, dirinya sedang menikmati elusan tangan minhee pada kepalanya
"Owh iya itu taman belakang masih kosong kau mau pake ga?" yunseong mendongak menatap minhee lalu mengecup pipinya kilat
"Boleh deh, nanti adek tanemin sayur disitu ya mas"
"Iyaa suka hati adek aja mau nanem apa, sekarang bobo yuk mas cape banget"
"Okey tapi gendong!" minhee merentangkan kedua tangannya lebar sambil menatap yunseong memohon
Sang suami hanya bisa pasrah, menolak pun tidak tega walaupun merasa cape tapi kalau sudah berurusan dengan minhee dia manut-manut saja
"Tapi ada syaratnya kamu harus kasih mas imbalan"
"Apa tuch imbalannya?" tanya minhee sambil merapikan rambut yunseong
Yunseong tersenyum simpul lalu mengecup bibir minhee sekilas
"Ngewe"