Kejadian Minhee yang pingsan kemarin ternyata cuman karena kecapean dan kurang tidur aja, mungkin karena Minhee akhir-akhir ini lagi sibuk banget buat mempersiapkan pembukaan cabang baru cafenya di Bandung, jadi dia harus rela bolak-balik Jakarta-Bandung buat ngurusin pekerjaannyaYunseong pun udah nasehatin Minhee jangan terlalu memaksakan diri kalo cape, toh yang bantu Minhee banyak, tapi istrinya itu tetep kekeh kalo dia bisa, eh taunya tumbang juga kan akhirnya
Tapi untungnya keadaan Minhee udah berangsur membaik, jadi Yunseong bisa bernafas lega dan lebih tenang
Sehabis sholat Isya mereka berdua yang ga ada kegiatan apapun milih buat males-malesan di kasur
"Mas Yunseong"
"Dalem sayang"
Minhee mendongak menatap sang suami, senyumnya merekah manis
"Adek mau kiss, disini" Minhee menunjuk bibirnya yang mengerucut lucu
Tanpa basa-basi Yunseong langsung merendahkan kepalanya untuk mengecup bibir manis sang istri
Cup
Minhee tersenyum malu-malu setelah kecupannya terlepas, entah lah dia sering yang memintanya dulu tapi dia juga yang merasa malu
"Dih malu" Yunseong terkekeh pelan melihat pipi sang istri yang bersemu merah
Minhee menenggelamkan wajahnya pada dada Yunseong, menyembunyikan ruam merah pada kedua pipi bulatnya
Minhee diam beberapa saat lalu berceletuk,
"Mas, adek ga mau ditinggal"
Yunseong menghela nafas pelan "Adek kan tau Mas Yunseong pergi karena kerja bukan main-main, jadi mas gak bisa batalin gitu aja sayang" tangannya terangkat untuk membelai surai sang istri
"Tapi kenapa lama?"
"Hey, cuman 2 minggu ga lama"
Minhee mengerucutkan bibirnya, merasa sedih akan ditinggal Yunseong ke luar kota karena kepentingan pekerjaan. Sebenarnya Minhee merasa agak takut karena sudah terbiasa menghabiskan waktu dengan sang suami, mereka juga belum pernah berpisah terlalu lama selama mereka menjadi sepasang suami-istri
"Adek takut ga bisa bobo sendiri"
"Bisa sayang, kan adek kalo kangen sama mas bisa vc, mas bakal temenin adek sampe adek bobo" Yunseong tersenyum lalu mengecup dahi sang istri sayang
"Tapi, kalo adek kangen terus Mas Yunseong sibuk gimana?"
"Hey, sesibuk apapun Mas, kamu tetep prioritas Mas, jadi jangan berfikir Mas bakal lupa kabarin kamu disana"
"Janji!"
"Iya janji dek, udah jangan dipikir, sekarang bobo yuk"
Minhee menghela nafas pelan lalu menahan tangan Yunseong yang akan memeluk pinggangnya
"Mas jangan bobo dulu"
Yunseong mengernyit heran lalu menatap wajah sang istri bingung
"Kenapa?"
Minhee menunduk sebentar, lalu menatap kedua mata suaminya ragu-ragu, sedangkan pipi dan telinganya sudah memerah seperti kepiting rebus padahal mulutnya belum berbicara sepatah katapun
"A-adek lagi pengen"
Mata Yunseong melebar
"Serius?"
"I-iya" Minhee meremat pinggang Yunseong pelan, agak malu sebenernya dia yang memintanya duluan
"Kamu ga cape?"