"Dek, jangan marah lagi dong""Gausah pegang-pegang adek! mulai hari ini kita musuhan" ucap minhee ketus sambil melipat tangannya di dada, bibirnya cemberut
"Jangan galak-galak dong, nanti manisnya hilang digondol wewe" bujuk yunseong sambil mengecupi tangan minhee
"Apasi lepas, adek alergi sama mas yunseong"
Minhee menghentakan tangannya kasar sambil membalikkan badannya membelakangi yunseong
"Ya allah dek, kenapa si mas digalakin mulu dari tadi"
"Siapa suruh merkosa adek siang-siang"
Yunseong menghela nafasnya pelan sambil mengelus dadanya "Siapa yang merkosa, kan kamu yang nyari gara-gara" bela yunseong tidak mau kalah
"Oh jadi salah adek? oke fix adek ngambek selamanya mulai sekarang gausa cium-cium gausa peluk-peluk gausah deket-deket" ucap minhee sambil menatap wajah yunseong galak dari pantulan cermin didepannya
"Bu-bukan gitu a-anu allahuakbar" ucap yunseong terbata sambil mengacak rambutnya frustasi
"Apa? mau marah? berani HA?" seru minhee sambil melotot kearah yunseong
"Lah kok ngamok? kan sama-sama dapet enaknya juga lagian kamu enak tinggal dudukin mas, mas yang cape-cape gerak"
"Ya tapikan adek juga cape! orang udah tau istrinya lagi hamil tua di terobos aja! ga kasian kembar nanti palanya panjul di sodok bapaknya melulu?" ucap minhee menggebu-gebu sambil melotot besar
Yunseong mendecak pelan lalu berjalan ke arah sang istri, berlutut didepan minhee sambil menggenggam tangannya erat
"Oke yaudah iyaa salah mas merkosa kamu tadi siang, maafin suamimu yang sangean ini ya cintaku kasihku sayangku jiwa ragaku.." ucap yunseong sambil memandang minhee dengan tatapan memelas
Minhee tidak langsung menjawab, matanya menatap kesembarang arah, kedua telinganya sudah memerah padam dan pipinya terasa panas
"A-apaan si lebay, adek ga akan termakan bujuk rayu mas yunseong ya jangan pikir adek semudah itu! sekarang minggir"
Minhee mendorong bahu yunseong kencang sampai suaminya terjungkal lalu dengan tidak berdosanya dia melenggang begitu saja meninggalkan yunseong yang mengaduh karena punggungnya terbentur meja rias minhee
"Adek! woyyy kurang ajar bini siapa sih" kesal yunseong sambil melempar sendal rumahnya ke arah pintu
"Ga ada harga dirinya gua jadi laki"
.
.
.
Setelah perdebatan kecil antara dua pasutri itu tentang insiden penyodokan paksa yang dilakukan oleh tersangka berinisial bapack hwang yunseong, minhee memilih keluar rumah untuk berjalan-jalan disekitar komplek, menyegarkan pikiran sekalian cuci mata
Biasanya sore hari banyak anak remaja laki-laki atau biasa minhee sebut bujang yang berkeliaran disekitar komplek, entah bersepeda atau sekedar nongkorong di samping pos satpam, lumayan ada wifi gratis, kan minhee jadi girang liatnya
Dan benar saja, saat minhee berjalan melewati pos satpam, banyak gerombolan remaja laki-laki yang menatap minhee sampai tidak berkedip
Minhee yang merasa diperhatikan langsung melancarkan aksinya, berjalan belagak anggun sambil merapikan rambutnya agar menarik perhatian, aura minhee membuat orang langsung terjerat oleh pesonanya dalam sekejap mata