bucin

959 108 22
                                    


Setelah kejadian sesi curhat perasaan masing-masing, mereka berdua semakin dekat dan tidak mau berjauhan lama-lama, apalagi yunseong pengennya kelon mulu.

Mereka berdua juga memutuskan untuk berhenti menggunakan lo-gua dan tidak akan mengumpati satu sama lain.

''YANG, AMBILIN HANDUK DONG"

Yunseong berteriak dari arah kamar mandi, kebiasaan buruk keduanya memang sama, suka lupa membawa handuk saat mandi.

Minhee yang sedang menyeduh kopi untuk yunseong menghentikan kegiatannya, lalu meraih handuk pada hanger di samping pintu kamar mandi.

''Buka dulu pintunya mas"

Yunseong mengeluarkan tangannya untuk meraih handuk, ''makasi cantik'' ucapnya disertai kekehan.

Pipi minhee memerah, masih merasa malu kalau digombalin suaminya.

''y-ya sama-sama"

Minhee kembali ke dapur untuk memasak sarapan untuk mereka berdua.


Grep

Yunseong memeluk pinggang minhee dari belakang tiba-tiba, membuat si manis terkejut dan menghentikan kegiatannya memotong sayuran.

''Allahuakbar, ngagetin aja kamu ih"

Yunseong terkekeh pelan lalu menyandarkan kepalanya ke bahu minhee, ''maaf deh abisnya pengen peluk kamu terus"

"Ih mas rambut kamu basah, minggir ah baju aku nanti ikutan basah"

Minhee mendorong badan yunseong agar menyingkir, setelah pelukannya terlepas minhee membalikan badannya.

Mata minhee melotot melihat yunseong hanya menggunakan handuk sebatas pinggang, belum memakai bajunya.

Pemandangan didepannya membuat jantung minhee berdegup kencang, bahu kokoh yunseong yang membuat minhee ingin bersandar manja, lalu perut sixpack nya yang seksi, ingin rasanya minhee merabanya sampai puas.

Pipi minhee semakin memerah ketika melihat rambut basah yunseong yang berantakan, benar-benar pemandangan yang memabukkan.

''i-ih pake baju dulu sana" minhee menundukkan kepalanya merasa malu terus menatap badan atletis yunseong.

''Lucu banget sih kalo malu" yunseong mencubit pipi minhee gemas.

''hih minggir, aku mau masak"

Minhee membalikan badannya untuk mengalihkan pandangannya dari badan sang suami.

Tapi namanya juga yunseong, mana mau dia berhenti godain minhee.

Tangan nakalnya meremas pantat minhee pelan, membuat si manis terkejut dan tanpa sadar memukul yunseong dengan talenan yang sedang dia pegang.

''awh, aduh sakit dek" yunseong mengaduh, wajahnya cenat-cenutan tidak karuan.

Minhee langsung memegang pelipis yunseong yang sedikit memerah, ''a-aduh maaf, lagian kamu sih segala remes-remes, gaboleh tau!"

''lah masa ga boleh remes pantat istri sendiri?kecuali aku remes pantat istri tentangga baru itu ga boleh"

"ih mulutnya!" minhee menabok bibir suaminya pelan lalu melanjutkan acara masaknya yang tertunda.

''udah sana cepet ganti baju terus sarapan, ke kantor kan kamu?"

Yunseong mendengus karena acara manja-manjanya gagal, tapi sebelum membalikan badannya menuju kamar, yunseong memeluk minhee lagi lalu memonyongkan bibirnya.

''aku mau kiss"

''nanti aja mas, aku lagi goreng telur ini"

"kecup doang yang, plis"
Yunseong semakin mengeratkan pelukannya, meminta atensi.

Minhee menghela nafas pelan, suaminya ini benar-benar merepotkan.

Karena sudah muak dengan rengekan suaminya yang meminta kecupan pagi, minhee menolehkan kepalanya menghadap yunseong lalu mengecup singkat bibir suaminya.

''bentar amat yang"

Kesabaran minhee rasanya hampir habis suaminya benar-benar sesuatu ''kan tadi minta di kecup doang, ya itu kecup"

Merasa hawa-hawa minhee akan marah, yunseong memilih mengalah lalu memutuskan segera mengganti bajunya daripada nyawanya melayang.

.

.

.

Para karyawan menatap ngeri atasan mereka yang sedari tadi senyum-senyum tidak jelas. Karena tidak biasanya bos mereka yang terkenal dingin dan minim ekspresi tersenyum selebar itu

Tidak memperdulikan tatapan dari para karyawannya, yunseong memilih abai dan tetap memasang wajah kelewat cerianya.
Moodnya sangat bagus, semenjak berbaikan dengan minhee, rasanya dia ingin selalu dirumah dan menghabiskan waktu dengan istrinya

Tapi itu tidak mungkin, mana sempat keburu di kepret minhee

Sesampainya di ruangannya, yunseong mendudukan dirinya lalu meraih ponselnya, berniat menghubungi istrinya yang cantik

''Assalamualaikum dek"

Terdengan suara berisik di sebrang sana, yunseong paham pasti cafe minhee sedang ramai-ramainya.

''Wa'alaikum salam mas, ada apa nelpon adek?"

Yunseong tersenyum sebelum menjawab pertanyaan istrinya

''Gapapa, cuman kangen aja sama istri mas yang manis"

Kekehan terdengar dari mulut minhee ''Apasi baru aja pisah tadi pagi masa udah kangen''

"Salah kamu"

"Loh kok salah adek?" minhee merengut sebal karena di salahkan

"Salah kamu karena ngangenin"

"Ihh gombal banget dasar"

Senyuman yunseong merekah, sudah lama dia tidak bucin seperti ini

''Nanti pulang dari cafe langsung ke rumah jangan keluyuran ya sayang"

"Emang aku anak kecil apa, iya langsung pulang, yaudah dadah mamas"

"Dadah adek, love you"

Minhee terkekeh pelan lalu membalas suaminya ''love you too sayang"

Perut keduanya seperti dipenuhi kupu-kupu, mungkin ini agak menggelikan tapi jujur baik yunseong maupun minhee sangat menyukainya

''Ternyata gini rasanya kangen sama bini ya, aduh pengen kelon" pipi yunseong sampai pegal karena terlalu lama tersenyum lebar dari pagi, terlalu bahagia











Geli g si

DIJODOHIN | HwangminiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang