XVII

530 52 3
                                    

"Haaaa."

Helaan nafas Temari terdengar keseluruh penjuru ruangan. Dari pagi sampai siang ini dia tidak henti-hentinya berkutat dengan laporan dan berkas-berkas perusahaan yang menumpuk. Sudah beberapa hari ini dia menjabat sebagai direktur diperusahaan ayahnya menggantikan Gaara yang pergi mengurus perusahaan dicabang Suna.

Setiap harinya dia lalui dengan duduk diruangannya sampai pegal dengan mengecek banyak dokumen. Ternyata menjadi direktur itu lebih sulit daripada jadi seorang pembuat kopi. Pekerjaan yang mempunyai tanggung jawab besar dan jika salah mengambil langkah maka yang menjadi korban adalah perusahaan dan orang yang ada dibawah. Jika bisa memilih Temari lebih ingin bekerja seperti dulu sebagai seorang barista yang santai dan tidak banyak tekanan.

"Permisi, Temari sama." Suara seorang wanita mengintrupsi Temari dari balik pintu yang sempat diketuknya beberapa kali sebelum masuk.

"Ah. Iya. Ada apa Shion chan?" Temari menolehkan kepala yang sedari tadi dia topang dengan tangan kirinya ke arah sekretarisnya yang berambut pirang, lalu fokus kembali pada lembaran kertas yang akan ia bubuhkan tanda tangan diatasnya.

"Ini laporan yang harus anda tanda tangani." Shion menyodorkan sebuah map warna hitam dihadapannya.

"Letakkan disitu saja." Temari menepuk beberapa tumpukan diatas mejanya menyuruh sekretarisnya itu menaruh diatas sana.

"Anda tidak makan siang, Temari sama?" Tanya Shion setelah meletakkan dokumen tersebut.

"Memangnya ini jam brapa?"

"Sudah jam satu siang."

Temari spontan menutup dokumen yang ia pegang, melirik arlogi yang melingkar ditangan kirinya berdampingan dengan gelang yang ia beli bersama Shikamaru. "Ya ampun aku bahkan belum makan siang." Dia menepuk dahinya pelan membodohi kecerobohannya yang tidak ingat waktu lagi akibat sibuk berkutat dengan dokumen-dokumen perusahaan.

"Apa anda mau saya pesankan sesuatu?"

"Tidak usah." Temari tersenyum sambil menggeleng. "Oh ya setelah ini apa jadwalku selanjutnya?"

Shion dengan sigap membuka note kecil yang sedari tadi disimpannya didalam saku blazernya. Membacakan jadwal yang akan Temari lakukan setelah ini. "Ada rapat dengan klien mengenai proyek terbaru pukul tiga sore nanti."

Temari mengangguk mendengar Shion dengan fokus. "Baiklah. Jika sudah jamnya tolong ingatkan aku lagi," ucapnya sambil memberikan map hitam yang sudah ia tanda tangani kepada Shion.

"Baik. Saya permisi dulu, Temari sama." Shion mengangguk lalu menerima map itu dan berjalan mundur setelah itu pergi keluar melalui pintu ruangan.

.

"Terima kasih atas kerja samanya. Semoga proyek kali ini berjalan dengan lancar." Temari menutup meetingnya hari ini. Ini adalah meeting pertamanya semenjak menjabat sebagai direktur. Awalnya dia sangat gugup dan canggung untuk memulai meeting tadi. Tapi semua ia tampik dan hadapi dengan kepercayaan diri, alhasil semua berjalan dengan lancar dan terkendali sesuai dengan rencana.

"Aku tidak menyangka kau bisa memimpin rapat dengan sempurna." Kankuro tersenyum bangga kepada kakak pertamanya. Mereka berjalan beriringan melewati koridor perusahaan menuju ke basement

"Kau tidak tahu saja jantungku sudah mau copot tadi. Lihat tanganku saja masih berkeringat." Temari menempelkan kedua tangannya yang berair dikedua pipi Kankuro. Membuat pemuda itu jijik dan menyuruh Temari segera mengenyahkan tangannya.

Temari terkekeh melihat reaksi Kankuro, lalu menurunkan tangannya kembali dan meraih kunci mobilnya yang baru ia gunakan kembali setelah bekerja disini.

After All This Time (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang