XII

467 55 25
                                    

Tayuya berdiri di balik pohon Sakura. Netra dibalik kacamata hitamnya Mengamati dua orang yang sedang asik makan siang. Wajahnya mengeras tangannya terkepal kuat. Marah dan iri. Rasa itu teraduk menjadi satu.

Sesaat sebelumnya, dia mengikuti Shikamaru dari studionya kesini. Tadinya dia berencana untuk meminta maaf dan mendatangi studionya tapi pria itu malah keluar dan menuju ketaman dan sekarang dia makan bersama wanita lain yang tak ia kenal.

Memang menyakitkan jika kita melihat orang yang pernah bersama kita kini bersama wanita lain. Tapi apa daya. Semua ini adalah kesalahannya yang telah lancang berselingkuh dengan manager nya sendiri. Dia telah menghianati kepercayaan pria itu terhadapnya.

Dia berbalik, melangkah menuju ke sebuah kios kecil di pinggir taman. Membeli sebuah botol air mineral dingin ukuran besar. Dia membuka tutupnya lalu meminumnya sedikit. Rasa panas menguar didalam tubuhnya entah akibat suhu hari ini atau karena hatinya dia tidak tahu.

Dia menaikkan kacamata hitamnya. Melirik kedua insan itu dengan tajam. Dia meremas-remas botol yang ada digenggaman tangan kanannya. Menyapa mereka sebentar sepertinya tidak masalah pikirnya. Setelahnya dia berjalan menghampiri kedua orang itu. Dekat semakin dekat sambil membuka penutup botolnya dia mengangkatnya dan menyiramkan seluruh isinya ke atas kepala Temari.

Temari yang saat itu sedang menyendok makanannya terkejut setengah mati merasakan guyuran air dingin yang cukup deras membasahi kepalanya hingga kemeja kerjanya juga. Spontan dia berdiri dari duduknya dan mencari siapa gerangan yang telah menyiramnya.

Seorang perempuan yang sangat dikenal oleh Shikamaru telah sengaja menyiram Temari dengan sebotol air mineral ukuran besar.

"Apa yang kau lakukan, Tayuya?"

Shikamaru bangkit dari duduknya. Menatap tajam Tayuya yang masih lanjut menyiram Temari dengan air yang tersisa di botolnya.

"Ups. Maaf tanganku terpeleset." Tayuya tersenyum sinis lalu menurunkan botolnya.

Shikamaru merampas botol tersebut dan membuangnya tepat dihadapan Tayuya sampai airnya terciprat mengenai high heels dan jeans ketatnya. Tayuya mundur selangkah. Mendecak kesal melihat apa yang dilakukakan oleh mantannya itu.

"Kau tidak apa-apa, Temari?" Tanya Shikamaru khawatir sambil mengelap wajah Temari dengan ujung lengan jaket yang dia jepit dengan keempat jarinya.

"Tidak apa-apa," jawab Temari pelan. Dia melirik tajam Tayuya yang memasang wajah remeh kepadanya. Dia yakin gadis itu sengaja melakukannya.

"Apa dia pacar barumu?" tanya Tayuya tanpa mengalihkan pandangannya pada Temari. Dia memandang remeh Temari dari ujung kepala sampai ujung kaki. "Selerahmu semakin buruk saja."

Temari merasa terhina. Memangnya penampilannya seburuk itu? Apakah seragam kerjanya begitu buruk sehingga wanita itu mengatainya? Dia juga bisa berpenampilan seperti wanita ini dengan memakai kaos ketat dan celana ketat dan aksesoris lainnya. Tapi hanya saja dia yang tak mau. Karena itu bukan fashion nya.

Dia sudah membuka mulutnya, ingin menyahuti dan memukul wanita itu dengan sendok yang ada ditangannya. Namun, saat hendak melakukannya Shikamaru terlebih dulu menyahut.

"Kau tentunya tahu aku bukan orang yang pemilih. Aku tidak peduli jika penampilannya buruk yang penting hatinya baik dan buat apa jika penampilannya bagus tapi tukang selingkuh." Sindirnya.

Tayuya merasa tertohok dengan penuturan Shikamaru. Ucapan pria itu telah menyindir dirinya. Dia tak menyangka Shikamaru yang irit bicara itu bisa mengeluarkan kata yang menyakitkan seperti itu.

"Jadi benar dia adalah pacar barumu?" Tayuya mendekat ke arah Shikamaru ada emosi dari nada bicaranya.

"Kalau iya memangnya kenapa?"

After All This Time (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang