chapter 2 : haruto meresahkan

19.9K 2.9K 392
                                    

Start!

"So, i just wanna ask you a question

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





























"So, i just wanna ask you a question."

Haruto duduk dengan tenang. Menatap Clare yang duduk di seberangnya.

"Kenapa lo dan vampir-vampir lain mulai berkeliaran lagi dideket manusia?" tanya Clare.

Haruto tampak berfikir. "Gue gatau, tapi setau gue ini tuh masalah feeling. Ngerti gak?"

Clare menggeleng. Haruto melanjutkan ucapannya.

"Sebenarnya gak nentu jugak, tapi ada masanya vampir punya feeling untuk keluar dari tempat persembunyian. Selama ini gue juga cuma minum darah hewan, gue juga pengen nyobain darah manusia. Jadi ya kayak gitu." jelas Haruto. Ya walaupun Clare masih tidak bisa menangkap apa yang dikatakan Haruto.

"Lo bakalan balik ke tempat persembunyian lo, gak?" tanya Clare.

"Enggak deh, selama ini belum ada vampir yang berulah, kayak ngebunuh manusia. Ya selama gaada yang ngerasa rugi sih gapapa kan?"

"Guenya rugi lo disini."

Haruto tertawa pelan. "Jangan gitu, honey. Lagian juga, ini tuh semacam ajang pencarian jodoh gitu ngerti gak?"

"Hah? Jodoh?" hey, vampir berkeliaran untuk mencari jodoh? Impressive.

Haruto mengangguk. "Ya semacam gitu lah, biasanya yang diincar perempuan muda. Kayak dicerita biasanya. Si vampir ngehisap darahnya terus gak lama kemudian mereka jadi lebih deket, mereka jadi fall in love gitu."

"Jangan harap gue bisa kek gitu juga ya, gaakan mungkin soalnya." balas Clare cepat.

"Gaakan mungkin?" tanya Haruto.

"Yaa, gue gaakan mungkin fall in love sama lo, gitu."

Haruto tersenyum miring. Menyisir rambutnya dengan jari kearah belakang. Sial, ganteng bener. Pikir Clare.

"Awas ya, omongan lo bisa jadi karma tau. Kalo nyatanya lo jatuh cinta sama gue gimana?" ucap Haruto meremehkan.

Clare hanya tersenyum. "Gaakan."

"Oke. Gue pegang ucapan lo." balas Haruto.

Clare hanya memutar bola matanya malas. "Btw, umur lo berapa?"

"Sekitar 479 tahun, kali? Ga inget gue mah." jawab Haruto sambil menopang dagu.

"ANJIR LO UDAH AKI-AKI JUGAK YA?!"

"Sialan. Gini-gini gue fisik sama jiwa gue tetep muda ya, umur cuma angka."

"Dih udah aki-aki juga gamau ngaku."

Haruto hanya tersenyum pasrah. Sialan untung cantik.

"Gue laper. Beneran dah. Lo gaada cemilan atau apa gitu?" Haruto menatap Clare dengan tatapan gemasnya. Luar Clare menatap dirinya sebal. Inner nya mengatakan Haruto sangat lucu.

"Ck nyusahin. Lo diam disini. Gue beli makan di depan dulu." ucap Clare sambil beranjak dari tempat duduknya.

"Eh sebentar."

Clare tertarik kebelakang. Dalam sekejap dia sudah ada didalam pelukan Haruto.

"ANJIR LEPASIN!"

"Bentar. Gue cuma naruh aroma gue ke lo biar lebih pekat. Gaakan ada vampir lain yang berani deketin lo." ucap Haruto sambil mengendus-endus rambut Clare.

Clare hanya terdiam dengan kondisi jantung yang tidak terkontrol. Anjir, jantung gue.

Haruto melepaskan pelukan eratnya dan menatap wajah Clare yang memerah.

"Cieeeee salting. Tapi gapapa kalo salting sih. Guenya seneng."

Clare mendengus kesal dan berlari keluar apartemen.

"HARUTO SINTING!"




🛸🛸🛸

Xixixixixixi wdyt?

Anyway, enjoy!

[✔️] mine - haruto☘︎︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang