Dimana ada prolog, disitu ada epilog..
Ohiya, sebelum masuk ke cerita, saia cuma mau ngasih tau kalo di Jepang ada 3 cara mengungkapkan rasa cinta.
1. Daisuki, untuk orang yang kamu suka.
2. Aishiteru, untuk orang yang kamu cinta.
3. Koishiteru, untuk orang yang kamu ingin habiskan sisa hidup bersamanya.***
Happy reading!
========================
EPILOG • KOISHITERU!
=========================
Tatkala kudapati kiriman sepucuk surat di tengah majunya teknologi, aku bahagia. Kala surat tanpa nama yang berisi ungkapan rindu itu kubuka, aku seakan menjadi manusia paling beruntung di dunia. Memang tak ada nama pengirim, tapi aku tahu siapa sosok penulisnya.
Kudapati kalimat pertanyaan darimu disana.
Kau bertanya padaku...
Tentang alasan mengapa aku tak datang lagi setelah hari itu. Tentang mengapa tak ada kata "sampai jumpa" di akhir pertemuan kita. Tentang alasan kenapa tak pernah kubalas pesan-pesan persahabatan darimu.Mungkin kau kecewa..
Mungkin kau marah..
Mungkin kau bertanya-tanya..Namun, perlukah kujawab yang sebenarnya?
Bahwa aku ingin. Aku sangat ingin bertegur sapa lagi denganmu. Aku ingin berbalas pesan dan melempar candaan online bersamamu.
Namun, aku sadar.
Bagiku wanita sangatlah mulia.
Wanita itu punya hati yang bersih.
Tak boleh ternodai oleh ikatan yang tak resmi.
Dan aku disini sedang berusaha memantaskan diri.
Berusaha agar mampu mendampingimu suatu hari nanti.Mungkin kau berpikir bahwa aku tak peduli..
Tapi, tunggulah di kemudian hari.
Aku akan datang, membawa berjuta rindu yang telah lama kupendam.
Aku akan datang, membawakanmu cinta yang tulus, yang tak lagi ternoda oleh hawa nafsu.
Aku akan datang. Untuk menjadi sandaranmu. Menjadi pelindungmu. Menjadi teman curhatmu setiap waktu.Aku ingin.
Aku ingin menjadi belahan jiwamu.Salam sayang dariku,
Calon Imammu
Sarada tersenyum membaca surat yang terselip di saku baju Boruto. Surat yang dia tahu itu ditujukan untuknya. Surat yang disimpan rapat-rapat dan tak pernah dikirim padanya oleh Uzumaki Boruto, orang yang sejak kemarin telah sah menjadi kekasih halalnya.
Tok... Tok...
Tanpa aba-aba, pintu kamar terbuka. Disana, berdiri Boruto dengan cengiran khasnya. Melihat hal itu, buru-buru Sarada menyembunyikan surat yang tadi dia baca.
"Sayang... Aku kangen suasana di lapangan. Kesana yuk!" Ajak Boruto sembari berjalan mendekati Sarada.
Sarada memasang pose berpikir, sebelum akhirnya menganggukkan kepala. "Boleh!" Serunya semangat.
Boruto mengambil tangan Sarada, kemudian menggenggamnya. Hal sederhana sebenarnya, tapi mampu membuat jantung si wanita berpacu lebih cepat. Setelahnya, dengan santai mereka berjalan menuju ke luar rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aishiteru Abang Bakso! ✓
Fanfiction"Mamang ganteng, baksonya manis kayak mamang." "Bakso nggak manis!" "Kan makannya sambil ngeliatin mamang, ya jadinya manis lah!" "Aing masih muda, jangan panggil mamang." "Kalo panggil sayang?" "Ogah, bukan mahrom!" "Eits.. nggak BUKAN, tapi BELUM...