Empat

14 2 0
                                    

Hari kini sudah beranjak pagi, matahari menyapa lewat jendela kecil milik Yoongi. Yoongi tentu saja belum bangun dari tidurnya. Ia masih bermimpi dan membuat alarm nya lelah membangunkan pria tampan ini.

Yoongi perlahan sadar akan suara bising yang sedari tadi memenuhi kamar sempit miliknya dan ia segera beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi di luar kamarnya.

Seperti biasa kondisi kamar mandi umum ini ramai, banyak sekali orang mengantri untuk hanya sekedar mandi atau buang air. Yoongi sudah terbiasa dengan keadaan ini dan menikmati hidup dengan sederhana.

Rutinitas pagi Yoongi tak berubah ia tetap naik bus sampai ke perhentian terakhir dan makan di warteg bu Asti depan kantor pria yang memberinya uang lima ribu.

"Gue harus ketemu sih sama dia, serasa punya utang" Gumam Yoongi.

Seperti biasa Yoongi datang di warteg bu Asti tepat jam makan siang. Ia seperti biasa mulai mengais rezeki disitu dan seperti biasa pria tersebut datang ke warteg bu Asti.

Yoongi masih diam, ia tak terbiasa memulai percakapan. Pria itu melihat Yoongi dan mulai menyapa ketika I memastikan tak salah orang.

"Eh mas yang ngamen di depan rumah saya?"

"Eh iya"

"Gimana mas, saya punya jatah lima lagu kan?"

"Iya"

"Gimana kalau kita ke taman aja mas? "

"Boleh"

Yoongi mengiyakan dan pria itu bilang ke bu Asti untuk membungkus makanan mereka. Mereka segera pergi meninggalkan warteg bu Asti dan menuju taman yang di bilang pria itu.

BodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang