Tujuh

13 2 0
                                    

"Nih isi, masnya harus ikut audisi" Ujar pria itu.

Besoknya benar pria itu memberi Yoongi formulir sembari makan siang dan mendengarkan lagu ketiganya. Yoongi masih tak menyangka bahwa ia bisa memegang formulir dari agensi terkenal di kotanya.

"Saya seneng, saya PD, tapi ga yakin aja bakalan lolos"

"Saya yakin mas bakalan lolos!"

"Kenapa yakin?"

"Mas ga sadar diri ya? Liat tiga lagu yang di bikin hanya dalam beberapa jam. Lucu-lucu lagi, yang pertama buang air terus taman depan warteg sama tadi formulir candaan" Jelas pria itu.

"Emang menarik ya?"

"Masih nanya mas?"

Yoongi diam, menatap formulir yang kini sudah ada di tangannya. Kenapa ia ragu hanya untuk sekedar menulis namanya di atas kertas.

"Hey, malah ngelamun" Suara pria itu menyadarkan Yoongi dari lamunannya.

"Eh iya, apa anda yakin sama saya?"

Tiba-tiba suasana menjadi sedikit canggung dan serius.

"Yakin dong kalau ada 1000 persen, pasti saya ambil itu"

"Pokoknya besok formulir itu udah harus di isi dan di kasihin ke saya" Ujar pria itu mengingatkan

"Makasih ya, udah percaya sama saya" Yoongi tersenyum tulus dan membuat pria itu sedikit memanas dan segera memalingkan wajahnya.

"Kalau gitu, sampai ketemu besok di taman ini. Oh iya, mas gausah beli makan ya saya mau bawa bekal buat mas besok soalnya" Ingat pria itu kepada Yoongi.

Pria itu pergi kembali ke kantor dengan langkah senang ia tersenyum lebar. Yoongi tersenyum melihat formulir yang ada di tangannya dan segera berterima kasih kepada Tuhan sudah di pertemukan dengan mimpinya selama ini.

BodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang