Sembilan

12 2 0
                                    

Besoknya, Yoongi ngamen seperti biasa dan menemui pria kantoran itu di taman. Yoongi terlihat gelisah dan terus saja berbicara sendirian. Pria itu sudah berada di belakang Yoongi, ia terkekeh melihat kelakuan Yoongi saat berbicara sendiri. Pria itu mulai mendekati Yoongi dan mengangetkannya.

"DAR!"

"ANJING, KUCING, DAN JUGA KELINCI" Latah Yoongi.

"Lucu banget HAHAHAHA"

"Apaan sih ngangetin"

"Abisnya daritadi ngomong sendirian, kaya orang gila tau"

Yoongi berhasil kembali pada kesadarannya.

"Gimana? Formulirnya mas jadi isi kan?" Tanya pria itu cepat.

"Hmm, ini"

Yoongi memberikan formulir itu dan segera di ambil oleh pria di sampingnya itu. Pria itu dengan serius membaca isi formulir tersebut, secara perlahan senyumnya mengambang.

"Saya yakin masnya pasti isi formulir ini"

"Iya, ini juga saya mikirin sampe ga makan" Jawab Yoongi santai.

"Loh kenapa sampe ga makan?"

"Karna emang saya ga punya uang"

Keduanya tertawa mendengar candaan dari Yoongi. Pria itu sampai batuk karena terlalu banyak tertawa. Yoongi yakin bahwa pilihannya ini benar, ia selalu yakin itu.

Keduanya menyantap bekal yang pria itu bawakan dan di selingi dengan mengobrol.

"Oh iya, audisi itu bakalan ada di TV. Jadi keluarga mas bisa liat" Jelas pria itu.

"Oh oke"

"Satu lagi mas, ini paling penting"

"Apaan?"

"Saya yang ngurus mas, jadi kalau ada apa-apa ke saya aja hehe"

Senyum pria itu melebar memperlihatkan bahwa ia senang dengan apa yang dibicarakan.

"Kalau gitu, boleh saya tau nama dan nomber telefon anda?" Tanya Yoongi menggoda.

BodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang