Empat belas

22 2 0
                                    

Seketika keadaan menjadi hening dan hanya menyisakan suara burung berkicau sembari terbang menjauh dari danau, sesekali Jimin melirik Yoongi memastikan bahwa ia masih ada disana. Yoongi tetap fokus pada buku dan pulpen. Ia memang selalu fokus pada satu kegiatan.

Jimin mengambil ponselnya sesekali memotret danau lalu pohon dan terakhir Yoongi. Jimin mengambil foto Yoongi yang ia anggap untuk kenang kenangan. Yoongi sadar bahwa dirinya telah di potret oleh Jimin.

"Ih foto aku ya"

"Ih sotau" Jawab Jimin.

"Ih jelas-jelas aku liat"

"Eh emangnya keliatan?"

"Iya lah, dari sudut mata aku. Jelas kalau kamu motret aku" Jelas Yoongi.

Yoongi melihat ke arah Jimin yang sedikit murung karena ucapannya dan ia segera mengambil ponselnya. Yoongi segera membuka kamera dan meminta Jimin untuk foto berdua.

Cekrek.

Cekrek.

Cekrek.

Dan beberapa cekrek lainnya.

Kini mereka berdua masih bertengkar dengan ekspresi Yoongi yang hanya itu itu saja. Mereka berdua tertawa melihat hasil foto itu.

"Gitu mulu gayanya" Ujar Jimin.

"Emang harus gimana?"

"Melet kek atau muka jelek"

"Gabisa muka jelek"

"Kenapa?" Tanya Jimin heran.

"Karena dari dulu udah ganteng hehe"

Jimin tertawa mendegar perkataan yang Yoongi ucapkan tadi. Ia baru saja menemukan cowo dengan pede tingkat tinggi.

Mereka tertawa bersama hingga akhirnya Jimin mengajak Yoongi beranjak pergi dari danau.

"Mau ke tempat lain?"

"Ayo"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang