Seketika keadaan menjadi hening dan hanya menyisakan suara burung berkicau sembari terbang menjauh dari danau, sesekali Jimin melirik Yoongi memastikan bahwa ia masih ada disana. Yoongi tetap fokus pada buku dan pulpen. Ia memang selalu fokus pada satu kegiatan.
Jimin mengambil ponselnya sesekali memotret danau lalu pohon dan terakhir Yoongi. Jimin mengambil foto Yoongi yang ia anggap untuk kenang kenangan. Yoongi sadar bahwa dirinya telah di potret oleh Jimin.
"Ih foto aku ya"
"Ih sotau" Jawab Jimin.
"Ih jelas-jelas aku liat"
"Eh emangnya keliatan?"
"Iya lah, dari sudut mata aku. Jelas kalau kamu motret aku" Jelas Yoongi.
Yoongi melihat ke arah Jimin yang sedikit murung karena ucapannya dan ia segera mengambil ponselnya. Yoongi segera membuka kamera dan meminta Jimin untuk foto berdua.
Cekrek.
Cekrek.
Cekrek.
Dan beberapa cekrek lainnya.
Kini mereka berdua masih bertengkar dengan ekspresi Yoongi yang hanya itu itu saja. Mereka berdua tertawa melihat hasil foto itu.
"Gitu mulu gayanya" Ujar Jimin.
"Emang harus gimana?"
"Melet kek atau muka jelek"
"Gabisa muka jelek"
"Kenapa?" Tanya Jimin heran.
"Karena dari dulu udah ganteng hehe"
Jimin tertawa mendegar perkataan yang Yoongi ucapkan tadi. Ia baru saja menemukan cowo dengan pede tingkat tinggi.
Mereka tertawa bersama hingga akhirnya Jimin mengajak Yoongi beranjak pergi dari danau.
"Mau ke tempat lain?"
"Ayo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodoh
Fanfiction"Izinkan aku mencintaimu" Rasanya Yoongi memang tak bisa menjauh dari manusia yang sudah bisa membuat cintanya berlabuh dengan indah. Yoongi selalu percaya bahwa apa yang dia pilih adalah hal yang benar. Namun, ia tau bahwa sempurna yang didambakan...