Metodologi Riset Arsitektur, judul makalah yang sedang Geffan kerjakan sekarang. Yang berisi tentang proses dalam merancang bangunan, meliputi pengumpulan data, analisis, sintesis konsep, drawing.
Geffan mengerjakannya dengan tenang di gazebo kampus. Hening dan tidak ada kedua temannya ataupun Davina. Walaupun Geffan harus membawa beberapa jurnal tebal untuk makalahnya.
0813xxxxxxxx
Assallammuallaikum Kak Geffan...
Kak Geffan mau es kelapa muda? Lagi panas nih kak. Enaknya yang dingin-dingin.
Geffan menatap layar smartphone-nya dengan senyum heran. Davina tidak pernah bosan-kah menganggu Geffan? Baru beberapa menit Geffan merasa tenang dan seketika hilang begitu saja.
Geffan membuka web browser di laptopnya. Mengetik beberapa keyword lalu me-search-nya.
'Cara menghindari perempuan gila.'
"Lagi buka apa tuu?" Tanya Kai mengejutkan Geffan.
Geffan langsung menutup laptopnya asal dan melihat kearah temannya. "Waduhh, gila. Lagi buka ehem-ehem ya?" Ejek Chandra.
"Berisik lo berdua." Ketus Geffan.
"Dihh, marah. Hahaha. Gapapa, Fan. Gue juga pernah buka siang-siang namanya juga" belum sempat Kai melanjutkan sudah dipotong Geffan.
"Ada apa? Cepet tugas gue banyak." Potong Geffan. Menganggu.
Chandra dan Kai masih cengengesan melihat sikap Geffan yang gelagapan. Memangnya benar Geffan sedang membuka situs itu?
"Assallammuallaikum, Kak Geffan kok nggak bales chat aku?" Tanya Davina langsung.
Davina datang dengan tangan berisi kelapa muda dan diikuti dengan abang penjual es kelapa muda yang juga membawa punya Davina.
Davina datang dengan senyum lebarnya, menatap Geffan dengan manis walaupun Geffan menatap Davina dingin.
"Wihh enak buat gue ya, Vin?" Tanya Kai percaya diri.
"Enak aja. Ini buat Kak Geffan. Beli sana." Jawab Davina.
"Cih, pelit." Ejek Kai.
Tidak peduli ucapan Kai, Davina menaruh es kelapa muda yang ia bawa kesamping Geffan. Lalu menompang wajahnya di kedua tangannya untuk menatap Geffan.
"Kak Geffan lagi apa? Kok tumben nggak diperpus?" Tanya Davina.
Geffan tidak menjawab masih melihat jurnal dan menandai dengan pensil untuk makalahnya.
"Takut aku ganggu ya?" Tanya Davina lagi tidak menyerah.
"Itu lo tau. Pake nanya lagi." Sarkas Geffan.
"Emang enak di sarkasin Geffan." Ejek Kai.
"Biarin!" Jawab Davina sebal.
Davina diam hanya menatap Geffan yang sedang fokus dengan kegiatannya. Tampan, tampan, tampan. Valid no debate. Batin Davina lalu mengeluarkan senyuman tipis di wajahnya.
Geffan pun yang merasa di tatap intens mulai risih dan membalas menatap Davina dingin. Heran, kenapa Geffan selalu galak dengan Davina padahal Davina hanya sedang berusaha untuk pendekatan dengan Geffan. Sebal.
"Mau aku bantu? Gini-gini aku pinter loh kak kalo cuma nandain yang penting aja." Ucap Davina.
"Nggak perlu." Jawab Geffan singkat.
![](https://img.wattpad.com/cover/201364782-288-k331876.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Teen Fiction[n] Aksara. Istilah lain menyebut sistem tulisan. Cerita romansa yang pasaran. Davina si gadis dengan kepercayaan diri berlebihan mengejar Geffan si kating dingin yang mampu membuat kaum hawa menjerit. Update setiap minggu yaa!! Tapi maaf k...