chapter 5

2.4K 271 0
                                    

Singto masuk kamar sambil membawa nampan, singto melihat krist yg masih tertidur,  ia meletakkan makanan nya di atas nakas,  krist yg sadar suara langkah seseorang membuka mata nya secara perlahan


Krist langsung duduk tidak peduli dengan luka nya yg baru di jahit tadi
Singto melirik krist yg bergeser jauh dari nya

" makan ini " singto menyuruh krist makan. Namun krist tetap diam dan tidak ingin menjawab

"kau mau menuruti aku atau tidak"

"TIDAK" teriak krist
Singto mencekik krist yg susah sekali di atur

"makan, atau aku akan menyiksamu"

" aku tidak mau,  jangan memaksa ku brengsek " krist meludah ke wajah singto, singto murka seketika mencengkram leher krist dengan kuat membuat krist sulit bernafas,  singto menampar krist,  ia mengambil cambuk di laci nakas milik nya,  ia melempar krist ke ranjang membalikkan badan krist menjadi tengkurap. Punggung krist di cambuk cambuk sebanyak 4 kali di tempat yg sama

" aaahhkkk, brengsek " krist meringis menahan kesakitan

" sudah ku katakan turuti perkataan ku dan perintah ku "

"cuih,  najis aku mengikuti mu "
Singto mengambil pisau lalu menancapkan ke tangan krist
Teriakan krist sampai di luar ruangan, nat yg mendengar nya geleng geleng kepala,  ia tidak bisa apa-apa, karna kalau ia tidak mengikuti perintah singto, pasti singto akan membunuh nya juga tanpa memandang persaudaraan

Singto mencabut kembali pisau nya,  lalu keluar kamar untuk memanggil nat

" paman,  obati dia " nat mengiyakan perintah singto dan langsung masuk ke kamar, nat melihat krist masih tengkurap,  mengeluarkan air mata

" ternyata orang kuat seperti kau bisa menangis juga rupa nya,  kapan terakhir kau menangis? " tanya nat

" kenapa phi bertanya,  apa salah ku hingga aku di bawa ke sini,  aku bertarung demi uang,  bukan menjadi sekapan pria sial itu.. "

" berapa umur mu? "

" 25 tahun " jawab krist meringis kesakitan ketika tangan nya di beri alkohol

" pantas saja dia menyekapmu "

" kenapa? " krist heran kenapa nat berbicara begitu

" kau akan tahu sendiri dari nya, sekarang makan lah,  kau sudah seharian belum makan "
Krist ingin menolak tapi karna ini adalah phi nat yg menyuruh nya krist akan makan, lain cerita kalau pria gila itu yg menyuruh nya

Baru ingin menyuapi makan nya krist terhenti karna singto sudah di hadapan nya

" sudah selesai paman? " tanya singto

" sudah, krist aku pergi dulu " pamit nat, nat sebenar nya tidak ingin pergi dari sana,  agar krist bisa makan,  tapi karna ini adalah singto nat tidak bisa apa-apa.
Krist meletakkan makanan nya kembali ke atas nakas.

" kenapa tidak dimakan? "

" bukan urusan mu " krist berbaring dan menutup mata nya

A cruel LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang