.
Yang pasti ini di bagi dua ya.. hati-hati Typo
.
.
.
.Hari ini Win pergi ke kampus dengan di antar oleh Bright, kekasihnya. Awalnya Bright menolak karena jam kuliahnya siang dan dia masih ngantuk karena begadang semalaman menonton Liverpool dan MU tanding. Tapi karena Win terus memaksa dan menerornya dengan panggilan yang tiada henti.
" Siang ini phi makan di kantin apa di rumah?" Sebelum turun Win bertanya dulu pada kekasihnya yang tengah memasang wajah masam dan kesal. Win sadar jika yang membuat mood kekasihnya buruk itu adalah dirinya.
" Di kantin.." jawaban singkat yang Bright berikan menyimpulkan senyum tipis di bibir Win. Walaupun sedang marah, Bright pasti akan selalu menjawab pertanyaannya walaupun dengan jawaban yang singkat.
" Oke, aku akan tunggu.." satu ciuman mendarat di pipi Bright, hal biasa yang sering Win lakukan jika pergi bersama atau sekedar di antar oleh kekasihnya itu. Tak ada respon sama sekali, Win hanya mengedikkan bahu lalu turun dari mobil mercy kekasihnya itu menuju kelas.
.
.
.
." Phi sudah makan? Kenapa tidak menungguku dulu?" Pria imut bergigi kelinci itu protes ketika dirinya tiba di kantin dan menemukan Bright bersama dua sahabatnya tengah makan dan hampir habis. Win mempoutkan bibirnya kesal.
" Kami sudah tanya tadi nong, tapi Bright bilang kau sudah makan." Guns berbicara karena dia tidak suka melihat wajah cemberut Win. Karena menurutnya Win lebih enak di pandang jika sedang tersenyum atau tertawa.
" Aku kan sudah bilang kalau akan menunggu phi di kantin." Win masih protes, tapi sepertinya berubah menjadi kesal ketika mendengar penjelasan phi Guns. Win mengambil gelas minuman Bright yang ada di depannya dan menyeruputnya hingga sisa setengah. Win ataupun Bright selalu melakukan hal itu, keduanya tidak keberatan jika harus saling berbagi toh mereka sepasang kekasih, itu hal wajar bukan?
Tapi tidak untuk sekarang, Bright ternyata masih marah pada Win. Ketika Win mengambil minumannya Bright meletakkan sendok dan garpunya cukup keras hingga menimbulkan suara nyaring akibat benturan sendok dan piring.
" Bisakah kau beli sendiri Win? Atau setidaknya izin dulu pada phi.." Bright tidak berteriak tapi ada penekanan dalam setiap kata yang keluar dari mulut Bright dan Win tidak suka mendengarnya.
" Phi kenapa?" Tanya Win bingung, sedangkan Bright hanya membuang wajah ke arah lain.
"Sejak pagi phi sudah bersikap dingin padaku, phi juga tidak menjawab pertanyaanku, mengabaikan pesanku, meninggalkanku makan siang padahal aku sudah meminta untuk makan bersama dan sekarang phi marah hanya karena aku minum minuman phi." Guns dan Mike saling melempar pandang ketika melihat Win yang marah-marah.
Dua sahabat Bright saling sikut untuk menenangkan Win. Karena masalahnya mereka kini jadi pusat perhatian orang-orang di kantin.
" Kau tahu phi sedang tidak mood padamu.." Win berdiri dari duduknya.
" Oke! kalau begitu aku tidak akan merepotkan phi lagi dengan minta jemput, makan siang bersama, dan aku juga tidak akan mengirimi phi pesan atau telepon lagi, dan aku tidak akan meminta apapun dari phi..!" setelah mengatakan kalimat panjang kali lebar Win pergi meninggalkan Bright dengan perasaan marah, kesal dan sedih.
" Nong..! Nong win..! Non--- shia Bright ! Apa yang kau lakukan?" Mike yang mencoba memanggil Win tapi pria tampan juga cantik itu mengabaikannya dan beralih pada pria bule yang juga terlihat kesal.
" Kau sadar apa yang baru saja kau lakukan Bright?" Pertanyaan Guns hanya di tanggapi dengan satu alis yang terangkat. Dan kedua sahabat Bright menggeleng kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
BrightWin Love story
Подростковая литератураhanya kumpulan cerita brightwin one shot.. tapi akan ada kopel yang lain juga yang akan mampir disini.. Genre nya random ya, ada BL ada SG, ada M-preg juga.