BODYGUARD ( SG )

1K 49 7
                                    

.
.
.
.
.

Wattine..

Awas Typo..

.
.
.
.
.

.

Tine, gadis yang baru saja lulus dari sekolah menengah kini akan menjadi seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Bangkok. Tubuh tinggi semampai, wajah cantik dan imut, lincah, pintar , berasal dari keluarga yang kaya, bungsu dari 4 bersaudara, dan Tine satu-satunya makhluk cantik di keluarganya. Jangan heran jika semua kakaknya memanjakannya dan sangat overprotektif terhadapnya.

Pagi-pagi sekali New kakak kedua Tine yaitu Tay sudah sibuk membuat sarapan untuk semua saudaranya. Khusus untuk adik tercinta Tay membuatkan sandwich.

Sedangkan kakak yang pertama Mew, sibuk ikut mempersiapkan semua kebutuhan yang akan di bawa oleh adik kesayangannya selama ospek.

Sedangkan kakak ketiga begitu telaten menguncir rambut panjang adik cantiknya yang harus di ikat menjadi 6 bagian menggunakan pita dengan warna berbeda.

" Aaah, selesai juga.." Kris bertepuk senang ketika melihat hasil karyanya yang sempurna.

" Ini memalukan phi.." keluh Tine yang mempoutkan bibirnya didepan cermin. Yang benar saja? Dirinya seperti orang gila yang lepas dari rumah sakit. Kris mengernyit dan menggeleng ketika mendengar ucapan adiknya.

" Kata siapa? Justru adik phi terlihat sebaliknya.. kau menggemaskan.." Kris mencubit pelan kedua pipi Tine gemas. Tine mengabaikan pujian phinya dan memilih untuk keluar kamar untuk sarapan karena phi Tay sudah memanggil sejak tadi.

.
.
.
.

Tine duduk dengan santai tanpa mempedulikan reaksi kedua phi nya yang lain.

" Na rak maaaak.. " puji Tay dengan mata berbinar. Tine mendengus dan memilih untuk memakan sarapannya.

" Phi tidak yakin apa phi bisa mempercayaimu untuk kuliah nong." Tine menghentikan kunyahannya ketika mendengar apa yang baru saja di ucapkan oleh kakak pertamanya itu.

" Phi, Tine sudah besar. Dan aku menolak jika phi menyewakan bodyguard lagi untukku." Tine menatap ketiga kakaknya tajam.

Tine sudah besar dan dia ingin bebas menjalani rutinitasnya sebagai mahasiswi.

Mew, Tay dan Kris menggeleng tanda tidak setuju dengan permintaan si bungsu. Tine mempoutkan bibirnya dan memasang puppy eyesnya.

" Ayolah phiii... Aku janji akan jaga diri baik-baik.. na na na?" Tay melirik dua saudaranya lalu berdehem." Kau pasti jaga diri baik-baik, phi percaya. Tapi phi tidak percaya dengan pria di luar sana." Mew dan Kris mengangguk setuju dengan apa yang di katakan oleh Tay.

" Tidak asik.." keluh Tine, mengabaikan sarapannya dan memilih untuk merajuk.

" Aw, kenapa tidak dihabiskan sayang.. ayo, setelah ini phi akan antar kau ke kampus." Kris memotong kecil sandwich di piring adiknya dan menyuapkannya pada Tine. Tentu saja walaupun masih terlihat cemberut, Tine menerima suapan kakaknya karena Tine belum kenyang.

.
.
.
.

Dan nyatanya bukan hanya Kris yang mengantarkannya ke kampus tapi ketiganya ikut. Dengan mobil masing-masing. Tine melipat tangannya didada.

" Phi Mew dan Tay tidak boleh turun." Perintahnya seraya menatap layar datar di dashboard mobil yang menampilkan wajah kedua kakaknya. Tine memilih untuk naik mobil bersama Kris.

BrightWin Love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang