Debat

20 16 7
                                    

Seperti hari biasanya, subuh-subuh Raka juga Rinda bangun dan membuat kue lapis untuk di jual sore hari, dan selanjutnya mereka akan pergi sekolah seperti biasa

Entah kenapa setelah selesai membuat kue, Raka malah kembali ke kamar dan melanjutkan tidurnya dengan memakai seragam sekolah

Rinda mencoba membangunkan Raka dengan cara  halus"Bangggg"

"Apa? Sini dulu lah Kay"menarik sebelah tangan Rinda

"Hah? Kay? Sejak kapan abang manggil gue Kay? Atau itu nama monyet nya?"batin Rinda bertanya-tanya tentang nama seseorang yang Raka sebutkan"Hmmmm ngigo nih orang"tersenyum tipis

Rinda melangkahkan kakinya pergi ke ruang tengah untuk membawa sesuatu, dan kembali dengan membawa sebuah toples kecil berisi balsem

Tangan cantik ini kemudian mencoba melumuri tangan sang kakak secara perlahan dengan balsem

"Kebakarannnnnnnn"teriak Rinda tepat di kuping sebelah kanan Raka

"Panassssss"teriak Raka dengan berlari ke luar rumah

Dengan tubuh yang kepanasan, Raka berlari ke luar tanpa memperhatikan apapun. Setelah berada di luar, ia tidak melihat siapapun, hanya terlihat Rinda saja yang berada di samping pintu dengan tertawa terbahak bahak

"Ndaaaaaaaaa"teriak Raka

"Ampun bang jago"cengengesan

"Kamu ko' usil gitu si Nda! Kenapa badan abang panas gini?"geram Raka

"Nda olesin balsem"

"Bener-bener ya Nda kamu ini!"

"Maafin Nda bang"memelas

Raka tak memperdulikan permintaan maaf adiknya ini, dia hanya pergi masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya

Badan Raka masih sangat merah, mungkin karena Rinda terlalu banyak mengolesinya balsam tadi.
Selain petakilan, gak tau malu, Rinda juga tipe orang yang jahil.

***

Raka masih diam di atas motor, entah siapa dan apa yang ia tunggu.

"Kaaa"teriak seseorang dari kejauhan

"Oyyyy"sahut Raka

3 orang sahabatnya menghampiri, dengan gaya Faiz yang berjalan layaknya seorang model

"Emang gila ya dia"gumam Raka

"Gue gak budek yaaaa"ucap Faiz

"Kaa? Lu kenapa?"tanya Kay

"Ini gara gara si Nda tuh"

"Lu udah kayak anak ayam baru netes tau ngak?"sambung Faiz

Kay dan Lesta sontak tertawa mendengar ucapan faiz, kecuali Raka.

"Astagfirullah, Iz kamu berdosa baget"ucap Lesta

"Teman-temanku pada jahat tante" Raka sedikit bernyanyi

"Semoga gue gak ketularan gila"ketus Lesta

Faiz menyumpal mulut Lesta dengan segumpasl plastik kecil yang ada di depannya

"Eeeeeeee"mencabut sumpalan plastik

Plakkk

Satu tendangan mengenai kaki kanan Faiz

"Emaaaaa"teriak Faiz

"Berisik lu banci!"

"Emaaa si pendek ini ngelakuin KDRT sama anakmu yang tampan ini maaaaaa"rengek Faiz dengan menunjuk Lesta

Raka dan Kay hanya bisa melihat apa yang di perdebatkan antara Faiz dan Lesta. Lumayan, itung-itung liat orang lagi ngelawak

"Dah lah, kita pergi aja yuu. Tinggalin aja si banci mah"ajak Lesta

"Gue cowok! 100% persen cowok!"bentak Faiz

"Yang berani bentak cewek, itu tuh banci!"balas Lesta

Ahh entah kenapa pagi-pagi yang seharusnya banyak tawa, ini malah sebaliknya. Membuang-buang tenaga & waktu saja

"Yuu ahh Ka, kita pergi"ajak Faiz dengan merangkul Raka

Melepas rangkulan"masa jeruk makan jeruk sii"berbalik merangkul Kay"gue mau gandeng si cewek, lu gandeng aja tuh si Lesta"

"Ogah banget!"sahut Lesta

"Siapa juga yang mau sama cewek preman kayak lu"

"Kalo kalian debat mulu, kapan kita ke kelasnya? Kaki gue udah pegel ni"ucap Kay

"Gara-gara lu sih Iz!"sambung Pesta

"Cowok emang selalu salah di mata cewek"Faiz menggeleng-gelengkan kepala sambil mengelus dada

Sahabat AmbyarrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang