Kini pandangan Raka dan teman-temannya tertuju pada sebuah rumah megah yang di kelilingi pagar besi tinggi.
"Ko' berenti di sini?" Tanya Faiz
"Ini tuh rumah calon mertua gue" Jawab Raka dengan menampakkan sedikit senyuman.
"Serius Ka!" Sambung Lesta.
"Kurang serius apalagi gue Ta?"
"Mau gue aamiinin gak Ka?" Tanya Kay dengan mengangkat sebelah alisnya.
"Aamiinin lah Kay." menyenggol Kay.
"Aamiin, dah lah yu masuk yu" ajak Kay.
Setelah Kay membuka pintu, di dapati dua orang paruh baya yang sedang bersandar si sebuah sofa panjang. Ya, mereka adalah Beni dan Susi, orang tua dari Kay dan Leo.
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikum salam"
Kay dan temannya menyalami Beni dan Susi sambil memperkenalkan diri mereka. Karna perlakuan orang tua Kay yang baik, kini tak ada lagi rasa canggung antara mereka. Dan Kay memberitahu maksud Kay mengajak teman-temannya ke rumah pada orang tuanya.
"Jadi gini mah, pah, Kay mau minta bantuan sama mamah sama papah" Jelas Kay.
Mengerutkan dahinya, "Bantuan apa?" Tanya Beni.
"Jadi gini, Raka sekarang lagi butuh banget kerjaan buat menuhin kebutihan hidup Raka sama Rinda, di cafe papa ada lowongan kerja gak?"
Suasana tampak menjadi serius dan penuh keheningan saat Kay menjelaskan maksudnya, dan kebetulan Beni adalah seorqng pengusaha dan ia juga memiliki sebuah cabang cafe di bandung.
"Lah, kan Raka masih sekolah nak. Kan kerja itu urusan orang tua" Sahut Susi.
Sedikit tersenyum, "Hhe iya tante, tapi sekarang Raka tinggal berdua sama Rinda tan" Jawab Raka.
"Kalo boleh tahu, orang tua kamu memangnya kemana Ka?" Tanya Beni.
Raka menceritakan masalahnya saat ini pada Beni dan Susi tanpa canggung, "Orang tua Raka udah pisah Om, Papa Raka pergi dari rumah, mamah ke luar kota nyari kerja. tapi udah sebulan ini, mamah ngak transfer uang ke Raka, sedangkan Rinda bentar lagi udah harus bayar ujian sekolahnya"
Mendengarkan cerita Raka, Susi sangat kagum dengan sifat dewasanya dan berniat membantu mereka berdua,"Kamu butuh berapa nak? biar tante sama om yang bayar yah"
"Maaf tante bukannya Raka nolak, tapi Raka lebih seneng kalo Raka bisa dapet uang hasil kerja keras Raka sendiri"
Mengusap punggung Raka, "Kamu boleh kerja di cafe om ya" sahut Beni.
"Tapi pa Raka kan harus sekolah dulu, jadi pasti ke cafe nya siang. gapapa kan?" tanya Kay.
"Iya gapapa, kamu boleh ambil sip siang, jangan lupain kewajiban kamu sebagai pelajar" Jawab Beni.
Raka, Kay dan teman-temannya menghela nafas lega setelah mendapat ijin dari Beni dan Susi.
"Om, kita juga boleh bantu kan?" Tanya Faiz.
"Boleh dong"
"Kalo gitu kita bisa makan enak tiap hari dong, gratis lagi" Kata Faiz dengan mengusap-usap perutnya.
"Dasar tukang makan!!" ketus Lesta.
"Boleh ko, itu juga kalo lu gak malu sii" sambung Lesta dengan mengolok-olok Faiz.
"Ehhh jan gitu dong Kay, malu ni gue sama ayang bep gue"
Entah kenapa tiba tiba Lesta tersenyum tipis saat Faiz melontarkan kalimat itu.
"Hah siapa?" Tanya Raka.
"Ya siapa lagi kalo bukan ade lu" jawab Faiz.
Kay dan Raka menggelengkan kepala saat Faiz berkata demikian, bagaimana tidak? wajah salah satu temannya yang baru saja tersenyum kini digantikan dengan wajahnya yang masam. Dan Rinda? ia hanya terdiam malu, karna memang dari tadi Rinda hanya menyimak obrolannya saja.
"Kay, mamah sama papa mau pergi dulu ke cafe yaa" ucap Beni.
"Kalau kalian laper, mamah tadi udah masak ko. Mamah sama papa pamit yaa" sambung Susi.
"Iyaa iyaaa" sahut Kay.
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikum salam" jawab serentak Kay dan temannya.
Beni dan Susi meninggalkan Kay dan temannya, kini suasana semakin ricuh saja karna temannya yang tak bisa diam.
"Hayu yang" ajak Raka.
"Kemana?" tanya Kay.
"Yang yang yang palalu peang" ketus Rinda.
"Apa si lu dek, iri banget kayak ya" sahut Raka.
"Maaf gw gak iri yaaa"
"Nda, kamu juga mau di panggil sayang?" tanya Faiz dengan mengangkat sebelah alisnya.
"Hhe apa-apaan sii kakak" jawab Rinda.
"Gak usah malu gitu kali yang" ucap Faiz.
"Ahh lu Iz ngikut-ngikut aja lu" sahut Raka.
"Iya lu dasar kang copas!!" ketus Lesta.
Faiz menghela nafas, "Apalah dayaku, yang terus-terusan jadi bahan olokan"
Gimana cerita part ini mentemen? hhaha ngaco banget kann? sebenernya udah lama mau up tapi binggung bikin narasi nyaa, jadi dibikin nunggu deh hhaha.
Jangan lupa juga follow, vote, sama komennya yaa hhe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Ambyarr
RomanceSebelum baca, ja lupa follow yeee Vote&komen ceritanya. Bukan tentang siapa dan kenapa orang bisa jatuh cinta. tapi, bagaimana dia bisa mempertahankan rasa dan tidak sembarang menaruh rasa. Dan bagaimana rasanya nyaman nyaman tapi hanya sebatas tema...