Adella Pov
Bangun pagi-pagi saat liburan itu emang bener-bener ngebetein. Keylla tuh emang rese. Ngajakin hangout ke kota tua naik kereta dan dia mau jadwal keberangkatan jam 6 pagi. Ini bener-bener nyusahin gue. Dan gua aneh dengan sebegitu gampangnya marlo setuju atas saran keylla yang diajuin ke grup khusus gue Marlo Keylla dan pacar gur yang unyu-unyu Lutfhi
"Heyyy... Udah bangun belom lu? Gimana sih gue sama Marlo udh distasiun nih" suara keylla yang cempeng terdengar dari sana.
"Iya key. Sabar dong Lutfhi belom jemput gue nih"
"Nahhh ini dia dateng orangnyaaaa!!! Tungguin gue ya.. Kalau ditinggal lu berdua aja sana sama Marlo."
Guepun menutup telpon dari keylla dan segera meluncur kesana. Padahal gue udah saranin buat naik mobilnya Marlo. Tapi Keylla kekeh pengen naik kereta. Ngebeteeeiiin. Emang!.
Keylla Pov
"Lama banget sih Adella. Udah satu kereta berangkat nih. Kita jadi nunggu kereta selanjutnyakan" Gue disini udah dari setengah jam yang lalu nunggu disini sama Marlo. Gak ngebetein kok. Dia seru. Baik. Enak diajak ngobrol. Tapi gue masih inget banget waktu dia ngomong dia suka sama gue. Dan gua masih ngerasa bersalah banget sama dia. Ya walau rencananya cuma iseng tapinya malah begini jadinya.
"Udahlah Keylla tunggu aja. Bentar lagi dateng dateng kok pasti percaya sama gue" Marlo nenangin gua. Dia kayanya tenang-tenang aja menunggu keterlambatan Adella dan Lutfhi.
Canggung.
"Marlo..."
"Ada apa?" Dia menatap gue dengan tajam.
"Ah gajadi ah. Lu natap gue serem banget bete gue."
Seketika itu juga gue liat dia tersenyum. Kalau gue boleh jujur. Dia ganteng banget!!!
"Yaudah keylla ada apa?" Senyumannya mengembang di pipinya.
"Soal yang lu bilang itu..."
"Haiii semuaaa..... Maaf ya lama. Lama bukan salah gue tapi dia nihhh" tiba-tiba Adella dan Luthfi dateng menghampiri gue dan Marlo. Yaudah saatnya seru-seruan.
***************************
Satu stasiun lagi mereka akan sampai di stasiun tujuan mereka. Terlihat banyak penumpang yang sepertinya ingin ke tempat yang sama. Tak lama keretapun telah sampai dijakata kota. Keylla dan lainnya mulai bangun dan akan segera turun. Adella dan Luthfi dapat berhasil turun dari kereta bersama penumpang yang lain. Namun Keylla masih didalam dan bingung bagaimana turunnya. Suasana yang sangat ramai membuat orang yang keluar dari kereta susah untuk keluar. Tak lama, sudah tidak terlalu ramai. Marlopun menggenggam tangan keylla dan ingin segera keluar dari kereta.
"Lah marlo pintunya kok malah mau ketutup lagi" Keylla mulai panik saat kereta mulai ingin berjalan dan keylla bersama marlo masih didalamnya.
Adella dan Luthfi di luar pun berteriak-teriak memanggil keylla dan marlo. Tapi usaha itu nihil.
"Marlo. Gimana nihh? Kita malah jalan lagi" Keylla mulai panik
"Udahlah tenang aja, kita turun di stasiun berikutnya. Tapi lu harus disamping gue. Dan jangan ngilang" Marlopun tetap menggenggam tangan keylla dengan erat. Namun tidak menyatiki keylla.
"Iya nih gue disamping lu" keylla diam dan berharap kereta ini segera tiba di stasiun selanjutnya.
Teng......Tong.... .
"Ayo key keluar" marlo menarik tangan keylla dan berhasil keluar dengan cepat.
Dan segera mereka berdua melanjutkan ganti kereta ke arah jakarta kota.
*************★
Marlo POV
"Marlo mana sih Adella sama Luthfinya. Jahat banget mereka ninggalin kita" Keylla mulai cemberut sambil berputar-putar mencari Adella dan Luthfi di stasiun.
"Udahlah kita berdua jugakan bisa"
Keylla langsung menatap gue dan gua langsung bawa dia pergi dari stasiun yang sumpek ini.
"Ih. Marlo kita mau kemana?"
"Mau jalan-jalan sama kamu" guepun menengoknya dan tersenyum.
Keylla pun langsung berhenti berjalan.
"Udahlah. Gue bisa jalan sendiri" sekarang keylla yang berjalan lebih dahulu didepan gue. Dia berjalan menuju tempat kuliner yang ada di jakarta kota.
"Gua capek Nih marlo. Disini dulu aja ya. Gue laper belom sarapan. Sekalian gue telpon Adella"
"Lu duduk disini" keylla menarik tangan gue untuk duduk disebelahnya. Udah lama banget gue jalan-jalan sama dia. Dan kali ini lebih istimewah. Gue cuma jalan berdua sama dia. BERDUA!
Sesekali gue curi-curi pandang ke arah dia. Makin cantik, makin pecicilan. Dan gue rasa dia makin banyak makannya.
"Marlo lo ga makan?" keylla beralih ke gue dan gua tersenyum padanya
"Oh iya. Gua juga makan deh".
Gue langsung memakan makanan yang gue pesen. Sambil sesekali melirik ke arah dia. Aroma shampo keylla merasuki ke hidung gue. Pengen banget rasanya gue memghirup lebih deket wangi yang ada di rambutnya.
"Halo. Adella lo dimana? Jahat lu ninggalin gue sama marlo" sambil memakan kerupuknya dengan rasa kesal yang tampak dari raut mukanya.
"Hah apa? Gue berdua aja? Gamau! Lu kesini sekaraaaang. Ke tempat makanan gue sama marlo disana. Lagi makan kerak telor! Cepett. Kalau ga kesini gue sama marlo mau pulang!" keylla mulai terlihat kesel sama yang lagi dia hubungin.
"Marlo gue beteee..." Keylla mulai cemberut sambil makan kerupuk yang ada di ketopraknya
"Kenapa lagi si key?" guepun menggeser makanannya dan mulai memperhatiin dia.
"Adella udah jalan-jalan duluan ninggalin kita"
Emang itu keylla yang gue mau. Kangen gue sama lu. Kangen banget..
"Yaudah kan ada aku disini" guepun tersenyum padanya
"Apaansih basi lo" keylla melanjutkan makannya.
"Kamu lucu banget sih. Aku gemes" gue cubit pipi keylla dengan manja.
"Ih marlo. Gue lagi makan... Jangan pegang-pegang. Sakit tau" keylla mengelus pipinya yang agak tembem.
"Keyllaaa..... Marlooo..."
Sial. Adella ngapain balik kesini sih. Ganggu gue sama keylla. Gak ngerti banget gue lagi deketin keylla. Bukan lebih tepatnya lagi deketin pacar orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keylla's Love Story
RandomKini aku tersadar, aku tidak bisa memiliki dua-duanya. Kau dan dia. Aku berada diantara dua pilihan yang membuat ku muat. Logika berkata aku memilih dia. Tetapi hatiku sudah menjadi milikmu. Ini semua kesalahanku, membiarkan pintu hati terbuka sehin...